Menyimak dan Mendalami Cerita yang Mengungkapkan Segi-Segi Kekatolikan Gereja

63 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Sikap keterbukaan dan kehangatan sapaannya dalam kancah dialog damai dan persaudaraan terpatri begitu kuat dalam hati para pemuka agama di Argentina. Pada November 2012, simpul kedekatannya dengan komunitas tradisi agama lain pun terkristalisasi dalam suatu pertemuan penuh makna. Bergoglio mengundang para pemimpin umat agama lain dalam suatu pertemuan persaudaraan. Perhelatan yang digelar di kompleks Katedral Buenos Aires ini menjadi ajakan untuk mereleksikan roh pemersatu dalam persaudaraan sebagai komunitas umat manusia. Undangannya itu pun mendapat sambutan hangat dari para tamunya. Kala itu, perwakilan Islam, Yahudi, Orthodoks, dan sejumlah denominasi Gereja Kristen Evangelis di Argentina berbondong-bondong menghadiri undangan Bergoglio. Para tamunya pun semakin terkesima ketika Sang Kardinal mengajak mereka masuk ke Katedral Buenos Aires untuk berdoa bersama. Seakan-akan ia membuka pintu Gereja Katedral lebar-lebar bagi umat beriman dan semua orang yang berkehendak baik demi perdamaian. Bergoglio merangkul para pemuka agama untuk mendoakan perdamaian di Timur Tengah yang dinodai dengan kebencian, permusuhan, penindasan, dan perang. Para tokoh agama Argentina menyebutnya sebagai “pembuka pintu” untuk orang lain di rumahnya, dan menawarkan sambutan hangat pada siapa pun yang bertamu. Catholic-news.com

3. Pendalaman

• Guru mengajak para peserta didik merumuskan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul. a. Apa saja yang dilakukan oleh Mgr. Bergoglio semasa berkarya sebagai uskup agung Buenos Aires? b. Segi-segi kekatolikan apa yang ia tampakkan? c. Apa dampaknya bagi orang-orang di sekitarnya? d. Semangat apa yang patut diteladani dari Mgr. Bergoglio?

4. Penjelasan

• Guru memberikan penjelasan tentang Uskup Agung Buenos Aires - Uskup Agung Buenos Aires, Bergoglio memiliki kebiasaan dialog, menjalin relasi, kerjasama dan persaudaraan dengan tradisi kepercayaan lain. - Mgr. Bergoglio aktif mengadakan kunjungan secara berkala dan hadir dalam acara-acara penting komunitas agama lain di Argentina. Bahkan, ia sering menggelar acara bersama dengan para pemuka agama lain untuk mempererat tali silaturahmi. Sikap Mgr. Bergoglio ini menampkkan semangat kekatolikan dalam hidupnya. 64 Buku Guru Kelas XI SMASMK Langkah Kedua: Menggali Makna Kekatolikan menurut Ajaran Gereja

1. Menyimak Dokumen Gereja

• Guru mengajak peserta didik masuk dalam beberapa kelompok untuk membaca dan menyimak dokumen Gereja Konsili Vatikan II berikut ini. “Semua orang dipanggil sebagai Umat Allah yang baru. Maka umat itu, yang tetap satu dan tunggal, harus disebarluaskan keseluruh dunia dan melalui segala abad, supaya terpenuhilah rencana kehendak Allah, yang pada awal mula menciptakan satu kodrat manusia, dan menetapkan untuk akhirnya menghimpun dan mempersatukan lagi anak-anak-Nya yang tersebar lih. Yoh 11:52. Sebab demi tujuan itulah Allah mengutus Putera-Nya, yang dijadikan-Nya ahli waris alam semesta lih. Ibr 1:2, agar Ia menjadi Guru, Raja dan Imam bagi semua orang, Kepala umat anak-anak Allah yang baru dan universal. Demi tujuan itu pulalah Allah mengutus Roh Putera- Nya, Tuhan yang menghidupkan, yang bagi seluruh Gereja dan masing-masing serta segenap orang beriman menjadi azas penghimpun dan pemersatu dalam ajaran para rasul dan persekutuan, dalam pemecahan roti, dan doa-doa lih. Kis 1:42 yun.. Jadi satu Umat Allah itu hidup ditengah segala bangsa dunia, warga Kerajaan yang tidak bersifat duniawi melainkan sorgawi. Sebab semua orang beriman, yang tersebar diseluruh dunia, dalam Roh Kudus berhubungan dengan anggota-anggota lain. Demikianlah “dia yang tinggal di Roma mengakui orang-orang India sebagai saudaranya”[23]. Namun, karena Kerajaan Kristus bukan dari dunia ini lih. Yoh 18:36, maka Gereja dan Umat Allah, dengan membawa masuk Kerajaan itu, tidak mengurangi sedikitpun kesejahteraan materiil bangsa manapun juga. Malahan sebaliknya, Gereja memajukan dan menampung segala kemampuan, kekayaan dan adat-istiadat bangsa-bangsa sejauh itu baik; tetapi dengan menampungnya juga memurnikan, menguatkan serta mengangkatnya. Sebab Gereja tetap ingat, bahwa harus ikut mengumpulkan bersama dengan Sang Raja, yang diserahi segala bangsa sebagai warisan lih. Mzm 2:8, untuk mengantarkan persembahan dan upeti kedalam kota-Nya lih. Mzm 7172:10; Yes 60:4-7; Why 21:24. Sifat universal, yang menyemarakkan Umat Allah itu, merupakan kurnia Tuhan sendiri. Karenanya Gereja yang katolik secara tepat-guna dan tiada hentinya berusaha merangkum segenap umat manusia beserta segala harta kekayaannya dibawah Kristus Kepala, dalam kesatuan Roh-Nya[24]. Berkat ciri katolik itu setiap bagian Gereja menyumbangkan kepunyaannya sendiri kepada bagian-bagian lainnya dan kepada seluruh Gereja. Dengan demikian, Gereja semesta dan masing-masing bagiannya berkembang karena semuanya saling berbagi dan serentak menuju kepenuhannya dalam kesatuan. Maka dari itu umat Allah bukan hanya dihimpun dari pelbagai bangsa, melainkan dalam dirinya sendiri pun tersusun dari aneka golongan. Sebab di antara para anggotanya terdapat macam-ragam,