Gejala Infeksi HIVAIDS Bebas dari HIVAIDS dan Obat Terlarang

309 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti berlangsung selama 3-14 hari. Sebagian besar gejala akan menghilang, meskipun kelenjar getah bening tetap membesar. Selama beberapa tahun, gejala lainnya tidak muncul. Tetapi sejumlah besar virus segera akan ditemukan di dalam darah dan cairan tubuh lainnya, sehingga penderita dapat menularkan penyakitnya. Dalam waktu beberapa bulan setelah terinfeksi, penderita dapat mengalami gejala- gejala yang ringan secara berulang yang belum benar-benar menunjukkan suatu AIDS. Penderita dapat menunjukkan gejala-gejala infeksi HIV dalam waktu beberapa tahun sebelum terjadinya infeksi atau tumor yang khas untuk AIDS. Gejalanya berupa: pembengkakan kelenjar getah bening, penurunan berat badan, demam, perasaan tidak enak badan, lelah, diare berulang, anemia, thrush infeksi jamur di mulut. Langkah Kedua: Mendalami Pandangan Gereja tentang Hubungan antara Narkoba dan HIVAIDS

1. Dialog

• Guru mengajak para peserta didik untuk berdialog, dengan pertanyaan berikut. 1. Teks Kitab Suci apa saja yang berbicara tentang kesucian tubuh manusia yang harus dijaga? peserta didik diberi kesempatan untuk mencari ayat Kitab Suci tersebut, dengan menggunakan concordansi Kitab Suci atau jika memungkinkan menggunakan internet. 2. Apa hubungan antara pesan teks Kitab Suci dengan para pemakai Narkoba yang juga terinfeksi HIVAIDS

2. Menyimak teks Kitab Suci

• Guru mengajak para peserta didik untuk membaca teks Kitab Suci berikut ini. 1Korintus 3:16 16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? 17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu. 18 Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat. 19 Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: “Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.” 20 Dan di tempat lain: “Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.” 21 Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab se- gala sesuatu adalah milikmu 310 Buku Guru Kelas XI SMASMK

3. Pendalaman Teks Kitab Suci

• Guru mengajak para peserta didik berdialog, misalnya dengan pertanyaan- pertanyaan berikut: 1. Santo Paulus mengatakan bahwa diri kita adalah Bait Allah, apa maksudnya? 2. Jika diri kita sungguh Bait Allah, apa implikasinya bagi kita? 3. Apa hubungannya antara penggunaan Narkoba yang dapat menyebabkan HIV AIDS, dengan pesan Kitab Suci tentang diri atau tubuh kita adalah Bait Allah?

4. Penjelasan

• Guru dapat memberi penjelasan, misalnya sebagai berikut. Santo Paulus mengimbau orang beriman untuk menghormati dirinya sebagai Bait Allah. Dengan pernyataan atau penegasan Santo Paulus tersebut, semakin jelas bahwa diri kita adalah Bait Allah. Itu berarti, kekacauan yang terjadi di dalam diri kita juga berarti kekacauan pada Bait Allah. Karena itu, mengkonsumsi Narkoba berarti awal dari usaha merusak Bait Allah. Begitu juga kalau pergaulan bebas yang mengarah pada seks bebas akan rentan terhadap HIVAIDS, juga akan merusak Bait Allah. Bila Narkoba, HIVAIDS telah merusak manusia, manusia sulit untuk menggerakkan akal budi, hati, dan perilakunya menurut kehendak Allah. Itulah ciri perusakan terhadap Bait Allah. Di dalam tubuh yang rusak itulah Roh Allah akan sulit menemukan kedamaian, ketenangan karena selalu dihantui oleh ketakutan dan diisolasi. Karena itu, sebagai sarana keselamatan, Gereja Katolik selalu berupaya untuk mengingatkan warganya agar hati-hati, waspada, dan menghindari kemungkinan terlibat dalam kegiatan mengkonsumsi Narkoba atau menjadi distributor, produsen, menghindari seks bebas supaya tidak terinfeksi virus HIV. Narkoba, AIDS adalah penyakit yang sulit disembuhkan di samping membutuhkan biaya yang sangat besar.

5. Mendiskusikan Upaya-Upaya pencegahan terhadap Narkoba dan HIV AIDS

• Guru mengajak para peserta didik untuk berdiskusi dalam beberapa kelompok tentang upaya-upaya pencegahan terhadap Narkoba dan HIVAIDS, dengan pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1. Apa usaha negara kita untuk menangani Narkoba dan HIVAIDS? 2. Apa usaha kita Gereja untuk menangani Narkoba dan HIVAIDS? 3. Bagaimana sikap kita terhadap mereka yang sudah terlibat dengan Narkoba dan HIVAIDS?