Diskusi Penjelasan Gereja yang Kudus

58 Buku Guru Kelas XI SMASMK seraya membawa kerendahan hati dan kematian Yesus dalam tubuhnya, dari hari ke hari makin dibersihkan dan diperbaharui, sampai Kristus menempatkannya di hadapan Dirinya penuh kemuliaan, tanpa cacat atau kerut” Dekrit tentang Ekumenisme, 4. - Gereja kita telah ditandai dengan teladan-teladan kekudusan yang luar biasa dalam hidup para kudus sepanjang masa. Tak peduli betapa gelapnya masa bagi Gereja kita, selalu ada para kudus besar melalui siapa terang Kristus dipancarkan. Kita manusia yang rapuh, dan terkadang kita jatuh dalam dosa; tetapi, kita bertobat dari dosa kita dan sekali lagi kita melanjutkan perjalanan di jalan kekudusan. - Dalam arti tertentu, Gereja kita adalah Gereja kaum pendosa, bukan kaum yang merasa diri benar atau merasa yakin akan keselamatannya sendiri. Salah satu doa terindah dalam Misa dipanjatkan sebelum Tanda Damai, “Tuhan Yesus Kristus, jangan memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu.” Meski individu-individu warga Gereja rapuh dan malang, jatuh dan berdosa, Gereja terus menjadi tanda dan sarana kekudusan. Langkah Ketiga: Menghayati Kekudusan Gereja

1. Diskusi Kelas

• Guru mengajak peserta didik untuk berdiskusi dengan pertanyaan, misalnya; Bagaimana cara kita memperjuangkan kekudusan Gereja dalam hidup sehari- hari? • Setelah berdiskusi, guru memberikan penjelasan. a. Kekudusan dapat dilakukan dengan saling memberi kesaksian untuk hidup sebagai putra-putri Allah b. Meneladani semangat hidup orang-orang Katolik yang telah mencapai kekudusan, seperti para santo-santa, beato-beata, atau para martir yang berjuang menegakkan kebenaran, keadilan, demi kemanusiaan. c. Merenungkan dan mendalami Kitab Suci, khususnya ajaran dan hidup Yesus, yang merupakan pedoman dan arah hidup kita, dan sebagainya.

2. Releksi

• Guru mengajak peserta didik untuk menulis sebuah releksi tentang hal-hal apa yang dapat ia perjuangkan untuk menguduskan diri sebagai anggota-anggota Gereja. 59 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

3. Rencana Aksi

• Peserta didik dalam kelompok menyusun ibadat sabda dengan intensi bagi kekudusan Gereja. • Guru mengajak para peserta didik untuk berdoa bersama-sama dalam ibadat sabda, dengan memilih salah satu teks ibadat sabda yang telah disusun oleh para peserta didik. Penutup : Doa Ya Allah yang Mahakudus, limpah terima kasih kami sampaikan kepada-Mu, karena berkat pembicaraan kami dalam pertemuan ini telah menghantarkan kami menemukan makna kehadiran-Mu yang kudus melalui Gereja-Mu, yaitu demi keselamatan kami. Kami mohon ya Allah, sertailah kami dalam perziarahan kami ini, agar tetap yakin dan percaya pada penyelenggaraan-Mu melalui Gereja yang kudus. Demi Kristus pengantara kami. Bapa Kami…. Amin.