Diskusi Pandangan Gereja tentang Euthanasia Penjelasan

280 Buku Guru Kelas XI SMASMK lah, karena itu berarti pembunuhan manusia yang disengaja dan dari sudut moral tidak dapat diterima”. Sebagai pendasaran, teks tersebut menunjuk pada hukum kodrati, Sabda Allah, tradisi dan ajaran umum Gereja Katolik. Langkah Ketiga: Menghayati Ajaran Gereja tentang Bunuh Diri dan Euthanasia

1. Peresapan

• Guru mengajak para peserta didik untuk membaca, meresapi tulisan berikut ini Hidup manusia berasal dari Allah, maka urusan memberi dan mengakhiri hidup manusia adalah wewenang Allah. Tidak ada hak siapa pun juga untuk mengakhiri hidup seseorang. Hidup manusia ada di tangan Allah dan Allahlah yang berkuasa untuk membuat hidup dan mengakhirinya dengan kematian. Karena itu, para medis tidak diperbolehkan melakukan tindakan eutanasia karena hal itu kontra hukum Allah. Hidup manusia tidak dapat diganggu pada tahap dan dalam situasi apapun juga. Setiap suara hati mesti diarahkan untuk menjunjung tinggi nilai kehidupan manusia. Semoga budaya kehidupan terpatri dalam diri setiap orang dan senantiasa menentang budaya kematian

2. Releksi

• Setelah meresapkan artikel tersebut, guru mengajak para peserta didik membuat releksi tertulis tentang bunuh diri dan euthanasia. Penutup • Guru mengajak para peserta didik untuk mengakhiri pelajaran dengan doa misalnya seperti contoh berikut Bapa yang Maharahim, Kami telah belajar tentang bagaimana menghargai hidup sesuai pengajaran dan teladan Putra-Mu, Yesus Kristus. Semoga dalam hidup sehari-hari, kami mampu menghargai hidup itu baik dalam hidup kami sendiri maupun hidup sesama. Amin. 281 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

F. Hukuman Mati

Kompetensi Dasar 1.7 Beriman pada Allah sebagai pemberi hidup. 2.7 Responsif dan proaktif dalam mewujudkan makna dan hakikat bersyukur dalam hidup sebagai anugerah Allah. 3.7 Memahami makna dan hakikat bersyukur atas hidup sebagai anugerah Allah. 4.7 Melakukan aktivitasa misalnya menuliskan releksidoapuisi membuat rangkuman tentang hidup sebagai anugerah Allah. Indikator 1. Menjelaskan pengertian hukuman mati. 2. Menguraikan berbagai cara praktik hukuman mati. 3. Menjelaskan berbagai pandangan tentang hukuman mati. 4. Menganalisis pandangan dan sikap Gereja terhadap hukuman mati Bahan Kajian 1. Pengertian hukuman mati. 2. Berbagai cara praktek hukuman mati. 3. Berbagai pandangan tentang hukuman mati. 4. Pandangan dan sikap Gereja terhadap hukuman mati Sumber Belajar 1. Kitab Suci Alkitab 2. Konferensi Waligereja Indonesia KWI. 1996. Iman Katolik. Yogyakarta: Kanisius dan Jakarta: Obor 3. Bertens, K. 2002. Perspektif Etika: Esai-Esai tentang Masalah Aktual. Yogyakarta: Kanisius. 4. Komedium Ajaran Sosial Gereja 5. Propinsi Gerejani Ende penterj. 1995. Katekismus Gereja Katolik. Ende: Nusa Indah Pendekatan Kateketis dan saintiik