Penjelasan Menyimak Ajaran Gereja tentang HAM

237 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti oleh Kristus, dan mengemban panggilan serta tujuan ilahi yang sama pula. Maka, harus semakin diakuilah kesamaan dasariah antara semua orang. Memang karena pelbagai kemampuan isik maupun kemacam-ragaman daya kekuatan intelektual dan moral tidak dapat semua orang disamakan. Tetapi setiap cara diskriminasi dalam hak-hak asasi pribadi , entah bersifat sosial entah budaya, berdasarkan jenis kelamin, suku, warna kulit, kondisi sosial, bahasa atau agama, harus diatasi dan disingkirkan, karena bertentangan dengan maksud Allah. Sungguh layak disesalkan, bahwa hak- hak asasi pribadi itu di mana-mana belum dipertahankan secara utuh dan aman. Seperti bila seorang wanita tidak diakui wewenangnya untuk dengan bebas memilih suaminya dan menempuh status hidupnya, atau menempuh pendidikan dan meraih kebudayaan yang sama seperti dipandang wajar bagi pria. Kecuali itu, sungguh pun antara orang-orang terdapat perbedaan-perbedaan yang wajar, tetapi kesamaan martabat pribadi menuntut, agar dicapailah kondisi hidup yang lebih manusiawi dan adil. Perbedaan-perbedaan yang keterlaluan antara sesama anggota dan bangsa dalam satu keluarga manusia di bidang ekonomi maupun sosial menimbulkan batu sandungan, lagi pula berlawanan dengan keadilan sosial, kesamarataan, martabat pribadi manusia, pun juga merintangi kedamaian sosial dan international. Sementara itu lembaga-lembaga manusiawi, baik swasta maupun umum, hendaknya berusaha melayani martabat serta tujuan manusia, seraya sekaligus berjuang dengan gigih melawan setiap perbudakan baik sosial maupun politik, serta mengabdi kepada hak-hak asasi manusia di bawah setiap pemerintahan. Bahkan lembaga-lembaga semacam itu lambat-laun harus menanggapi kenyataan-kenyataan rohani, yang melampaui segala-galanya, juga kalau ada kalanya diperlukan waktu cukup lama untuk mencapai tujuan yang dimaksudkan Gaudium et Spes artikel 29.

6. Diskusi

• Guru mengajak para peserta didik untuk berdiskusi dengan contoh pertanyaan, berikut. a. Apa isi ajaran Gereja tentang HAM b. Bagaimana cara menegakkan HAM sesuai ajaran Gereja tersebut?

7. Penjelasan

• Guru memberi penjelasan, misalnya sebagai berikut. - Sepanjang sejarahnya, Gereja dengan berbagai cara telah memperjuangkan nasib orang-orang miskin. - Ensiklik-ensiklik para Paus merupakan acuan pertama bagi ajaran sosial 238 Buku Guru Kelas XI SMASMK Gereja untuk memperjuangkan kaum miskin. Di samping ensiklik-ensiklik, ada pernyataan dari konferensi-konferensi para Uskup yang membahas tentang pewartaan iman untuk menanggapi tantangan kemasyarakatan dan politik dalam hubungannya dengan rakyat miskin.

8. Menyimak Kisah Beberapa Tokoh Pejuang HAM Katolik

• Guru mengajak para peserta didik untuk membaca kisah-kisah berikut ini. Ibu heresa dari Calkuta Ibu heresa dari Calkuta, begitulah ia biasanya disapa. Hidupnya secara total ia abdikan bagi Tuhan melalui karya caritatif, melayani orang-orang sakit, orang lapar dan yang tersingkirkan. Ia bersama para pengikutnya dari biara yang didirikannya “Ordo Cinta Kasih”, menelusuri lorong-lorong Calkuta yang kumuh dan mengerikan untuk menolong mereka yang menderita dan yang sekarat meregang nyawa. Ibu heresa yang ketika masa hidupnya dijuluki sebagai santa yang hidup itu berusaha mengangkat martabat kaum miskin dan menderita tanpa pamrih. Ia pun diberi predikat sebagai rasul kaum miskin dan hina-hina. Atas pengabdiannya dalam melayani sesama, Bunda heresa menerima peng- hargaan Templeton pada 1973, Nobel Perdamaian pada 1979, dan penghargaan tertinggi warga sipil India, Bharat Ratna, pada 1980. Selain itu, dia dijadikan Warga Negara Kehormatan Amerika Serikat pada 1996. Bunda heresa wafat pada 5 September 1997, dalam usia 87 tahun. Dalam sambutan pemakamannya, Nawaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan, menyatakan, “Bunda heresa adalah seorang individu langka dan unik, yang tinggal lama untuk tujuan lebih tinggi. Pengabdian seumur hidupnya untuk merawat orang miskin, orang sakit, dan kurang beruntung, merupakan salah satu contoh pelayanan tertinggi untuk umat manusia.”Sementara mantan Sekretaris Jenderal PBB, Javier Perez de Cuellar, mengatakan, “Ia Bunda heresa adalah pemersatu bangsa. Ia adalah perdamaian di dunia ini.” Pada tahun 2003 oleh Paus Yohanes Paulus II diangkat sebagai Bunda Teresa yang berbahagia, satu langka sebelum menjadi seorang Santa. Pada tahun 2013, PBB kembali memberikan penghargaan atas jasa kemanusiaannya itu dengan menetapkan tanggal 5 September sebagai hari amal sedunia. Uskup Agung Helder Camara Uskup Agung Helder Camera dari Olinda di Brasilia terkenal sebagai uskup pelayan dan pengabdi kaum miskin. Ia mempertaruhkan segala-galanya untuk kaum miskin. Uang hadiah Nobel yang diperolehnya digunakannya untuk membeli tanah bagi kaum miskin. Ia menentang kapitalisme dan kaum penguasa kaliber internasional. Ia sering dimusuhi oleh orang yang berkuasa dan orang kaya dan rumahnya sering ditembaki oleh penembak-penembak gelap suruhan para penguasa. Akhirnya, nyawanya ia pertaruhkan demi kaum miskin. Ia mati ditembak pada saat