Diskusi Gereja yang Apostolik

73 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

4. Penjelasan

• Guru memberi penjelasan, sebagai berikut. - Yesus mengutus para rasul dengan bersabda: “Pergilah, ajarilah semua bangsa, dan baptislah mereka atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka menaati segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” lih. Mat 28: 19-20. - Perintah resmi Kristus untuk mewartakan kebenaran yang menyelamatkan itu oleh Gereja diterima dari para rasul dan harus dilaksanakan sampai ke ujung bumi. Gereja terus-menerus mengutus para pewarta sampai Gereja-Gereja baru terbentuk sepenuhnya untuk melanjutkan karya pewartaan Injil.

5. Menyimak ajaran Gereja tentang keapostolikan Gereja

• Guru mengajak para peserta didik untuk menemukan dokumen ajaran Gereja tentang keapostolikan Gereja. • Guru mengajak para peserta didik untuk membaca, menyimak ajaran Gereja tentang keapostolikan Gereja dalam dokumen Gereja Konsili Vatikan II berikut ini. Uskup Setempat dan Gereja Universal “Persatuan kolegial tampak juga dalam hubungan timbal-balik antara Uskup dan Gereja-Gereja khusus serta Gereja semesta. Imam Agung di Roma, sebagai pengganti Petrus, menjadi azas dan dasar yang kekal dan kelihatan bagi kesatuan para Uskup maupun segenap kaum beriman. Selanjutnya, setiap Uskup menjadi azas dan dasar kelihatan bagi kesatuan dalam Gereja khususnya, yang terbentuk menurut citra Gereja semesta. Gereja katolik yang satu dan tunggal berada dalam Gereja-Gereja khusus dan terhimpun daripadanya. Maka dari itu, tiap-tiap Uskup mewakili Gerejanya sendiri, sedangkan semua Uskup bersama Paus mewakili seluruh Gereja dalam ikatan damai, cinta kasih dan kesatuan. Setiap Uskup, yang mengetuai Gereja khusus, menjalankan kepemimpinan pastoralnya terhadap Umat Allah yang dipercayakan kepadanya. Bukan terhadap Gereja-Gereja lain atau Gereja semesta, melainkan sebagai anggota Dewan para Uskup dan pengganti para Rasul yang sah mereka masing-masing – atas penetapan dan perintah Kristus – wajib menaruh perhatian terhadap seluruh Gereja. Meskipun perhatian itu tidak diwujudkan melalui tindakan menurut wewenang hukumnya, sangat bermanfaat bagi seluruh Gereja. Semua Uskup wajib memajukan dan melindungi kesatuan iman dan tata tertib yang berlaku umum bagi segenap Gereja, mendidik umat beriman untuk mencintai seluruh Tubuh Kristus yang mistik, terutama para anggotanya yang miskin serta bersedih hati, dan mereka yang menanggung penganiayaan demi kebenaran lih. Mat. 5:10; akhirnya memajukan segala kegiatan, yang umum bagi seluruh Gereja, terutama agar supaya iman berkembang dan cahaya kebenaran yang penuh terbit bagi semua orang. Memang sudah pastilah bahwa bila mereka membimbing dengan baik Gereja mereka