Diskusi kelas Hierarki dalam Gereja Katolik

86 Buku Guru Kelas XI SMASMK “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku. 18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kau kehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kau kehendaki.” 19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”

2. Mendalami Teks Kitab Suci

• Guru mengajak para peserta didik untuk berdialog untuk mendalami isipesan dari cerita di atas, misalnya dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: a. Apa yang dapat kalian tangkap dari pengangkatan Petrus sebagai Gembala oleh Yesus dalam kisah tersebut? b. Mengapa Yesus memilih Petrus yang sering ceroboh dan labil untuk menjadi pe- mimpin umat-Nya? c. Mengapa tugas sebagai gembalapimpinan dikaitkan dengan kasih?

3. Penjelasan

• Guru memberikan penjelasan, setelah dialog tentang pesan Kitab Suci misalnya sebagai berikut. - Yesus memilih Petrus menjadi gembala dan pemimpin kawanan-Nya, walaupun Petrus sering ceroboh dan labil, bahkan pernah menyangkal-Nya sampai tiga kali. Pemilihan oleh Tuhan sungguh berdasarkan kasih karunia-Nya semata. Manusia tidak memiliki andil apa-apa untuk itu. - Yang dituntut oleh Tuhan dari Petrus dan semua penggantinya hanyalah kasih. Kasih dapat menghapus banyak dosa. Mungkin Tuhan berpikir seorang pemimpin yang tahu kelemahannya akan bersikap penuh pengertian dalam memimpin orang lain. Petrus akan banyak belajar dari kelemahannya. Yang penting adalah cintanya kepada Tuhan tidak diragukan. - Sekalipun Petrus sebagai gembala atau siapa pun juga yang menjadi gembala, Yesus selalu menyebut domba-domba itu sebagai “domba-domba-Ku.” Kawanan domba itu tidak menjadi milik sang gembala manusia. Tidak seorang pun dapat menggantikan Yesus. Dengan demikian, seorang pimpinan Gereja atau gembala dalam Gereja adalah orang yang sangat mengasihi Yesus dan bersedia menyerahkan nyawanya untuk Yesus dan umat gembalaannya.