Releksi Gereja yang Mewartakan Kerygama

137 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Penutup • Guru mengajak para siswa untuk menutup pelajaran dengan doa, Ya Allah yang Maha bijaksana, Pujian dan syukur, kami haturkan kepada-Mu atas rahmat penyertaan-Mu dalam pertemuan ini. Kami telah Engkau segarkan dengan sabda perutusanMu, agar kami semakin terlibat aktif dalam karya-karya Gereja-Mu, terlebih karya pewartaan kabar Sukacita-Mu. Kini kami mohon, bersabdalah kepada kami, utuslah kami Ya Allah. Kami siap mendengarkan, kami siap melaksanakan. Engkau yang hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin. 138 Buku Guru Kelas XI SMASMK

C. Gereja yang Menjadi Saksi Kristus Martyria

Kompetensi Dasar 1.4 Beriman pada Yesus Kristus sebagai pokok iman Gereja yang memberi peran kepada setiap anggota Gereja sesuai kedudukannya masing-masing. 2.4 Responsif dan proaktif pada tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus. 3.4 Memahami tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus. 4.4 Melakukan aktivitas misalnya menuliskan releksidoapuisimembuat rangkuman tentang keterlibatan diri dalam tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus. Indikator 1. Menjelaskan arti tugas Gereja menjadi saksi Kristus. 2. Menjelaskan makna kemartiran dalam Gereja Katolik. 3. Menceritakan contoh martir atau saksi-saksi Kristus zaman sekarang. 4. Mendeskripsikan bentuk partisipasi menjadi saksi Kristus sesuai dengan kedudu- kannya pada zaman sekarang. Bahan Kajian 1. Makna menjadi saksi Kristus Kis 1: 8. 2. Arti dan makna kesaksian. 3. Kemartiran dalam Gereja Katolik. 4. Beberapa contoh martir atau saksi-saksi Kristus. 5. Partisipasi siswa dalam tugas kesaksian. Sumber Bahan 1. A de Mello, S.J. Burung Berkicau. Penerbit: Cipta Loka Caraka – Jakarta. 2. Rm. P. Suwita, Pr. Bidang Kesaksian. Penerbit: Dioma – Malang, 2003. 3. Kamus Umum Bahasa Indonesia. 4. Ensiklopedi Orang Kudus. Penerbit: Cipta Loka Caraka – Jakarta. Pendekatan Kateketis dan saintiik 139 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Sarana 1. Kitab Suci Alkitab 2. Buku Siswa SMASMK, Kelas XI, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Waktu 3x45 menit. • Apabila pelajaran ini dibawakan dalam dua kali pertemuan secara terpisah, pelaksanaannya diatur oleh guru. Pemikiran Dasar Setiap orang yang mengaku Yesus sebagai Juruselamatnya, maka panggilan untuknya adalah menjadi saksi. Setiap orang percaya harus mengetahui tugas ini. Namun tidak jarang kita temukan masih banyak orang Katolik yang masih takut bersaksi. Mengapa takut bersaksi? Apabila kita pergi ke pengadilan, jika ada seorang saksi yang takut bersaksi maka kemungkinan besar bahwa kesaksiannya itu bohong atau tidak benar. Kemungkinan lain adalah saksi tersebut sedang diintimidasi, ditekan, diancam dan sebagainya, sehingga ia takut. Namun bagi kita orang Kristiani, kita harus berani bersaksi tentang Kritus sebagai Tuhan dan juruselamat kita. Injil Mateus 28 ayat 18 menegaskan : “Yesus telah menerima segala kuasa baik di sorga dan di bumi” Artinya bahwa, Yesus berkuasa atas segala-galanya. Biasanya di pengadilan, seorang saksi dihadirkan tugasnya untuk menceritakan dengan jujur dan benar apa yang diketahuinya saja. Ia tidak perlu membela diri, berdebat atau berusaha meyakinkan orang lain. Orang lain mau percaya atau tidak, bukan masalah yang penting saksi tersebut telah menceritakan dengan jujur dan benar. Ketidakpercayaan seseorang tidak akan mengubah kebenaran menjadi salah. Sedangkan untuk membela ada tugas orang lain lagi, yang kita sebut dengan pengacara atau pembela. Orang ini dibekali berbagai ilmu dan ahli untuk membela kliennya. Konteksnya kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus, kalau kita diminta menjadi saksi artinya; kita mesti ceritakan apa saja yang kita alami bersama Yesus. Injil pertama-tama diwartakan dengan kesaksian, yakni diwartakan dengan, kata- kata, tingkah laku, dan perbuatan. Gereja juga mewartakan Injil kepada dunia dengan kesaksian hidupnya yang setia kepada Tuhan Yesus. Para murid Yesus dipanggil supaya mereka menjadi saksi-Nya mulai dari Yerusalem yang kemudian berkembang ke seluruh Yudea dan Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi bdk. Kis 1:8. Menjadi saksi Yesus Kristus pun ada konsekuensinya, mulai dari penolakan hingga tindakan kekerasan. Stefanus adalah orang pertama yang mengalami penyesahan dan kemudian diakhiri hidupnya oleh kaum Yahudi secara mengenaskanbdk. Kis 7:51-8:1a.