Arti dan Jenis Narkoba Jenis-Jenis Narkoba

301 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 3 Psikotropika Menurut UU RI No. 5 tahun 1997, psikotropika meliputi zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, seperti ecstasy, shabu-shabu, obat penenangobat tidur, obat anti depresi, dan obat anti psikosis. 4 Zat adiktif Yang termasuk zat adiktif adalah inhalansia aseton, thinner cat, lem, nikotin tembakau, kafein kopi. Napza tergolong zat psikoaktif. Zat psikoaktif adalah zat yang terutama mempengaruhi otak sehingga menimbulkan perubahan pada perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, dan kesadaran. Sebenarnya, banyak di antara zat ini digunakan dalam pengobatan dengan takaran tertentu untuk obat bius, penenang, obat tidur, dan sebagainya. Tidak semua zat psikoaktif disalahgunakan. Sementara itu, yang dikenal secara luas adalah kata Narkoba, kependekan dari Narkotika dan atau obat bahan berbahaya. Kategori penyalahgunaan obat berbahaya pada dasarnya tidak hanya obat, tetapi juga ganja, ektasi, heroin, kokain yang tidak diguanakan sebagai obat lagi.

c. Tahap-Tahap dan Gejala Orang Kecanduan Narkoba

Tidak semua orang yang menggunakan Narkoba dapat dikatakan sebagai pecan- du. Sebelum seseorang dikatakan sebagai pecandu, ia akan melewati tahap-tahap se- bagai berikut: 1 User pemakai coba-coba Pada tahap ini orang menggunakan Narkoba hanya sekali-sekali dan dalam waktu yang relatif jarang. Misalnya: menggunakan Narkoba untuk merayakan kelulusan, tahun baru, dan pesta-pesta seperti ulang tahun. Pada tahap ini hubungan seseorang dengan keluarga dan masyarakatnya masih terjalin dengan baik. Demikian halnya dalam bidang pendidikan jika orang tersebut masih bersekolah atau kuliah. Semua itu terjadi karena orang tersebut masih dapat mengontrol kebiasaan ‘memakainya’. Apabila seseorang yang berada dalam tahap user ini terus-menerus memfokuskan dirinya pada Narkoba, maka ia akan melangkahkan hidupnya pada tahap yang kedua, yaitu menjadi seorang abuser pemakai iseng. 302 Buku Guru Kelas XI SMASMK 2 Abuser pemakai iseng Pada tahap ini orang yang mengkonsumsi Narkoba lebih sering daripada saat ia berada dalam tahap pertama. Pengguna Narkoba tersebut mulai menggunakan Narkoba sebagai suatu keisengan untuk melupakan masalah, mencari kesenangan, dan sebagainya. Pada tahap ini, orang tersebut sebenarnya mulai dihantui masalah-masalah. Hal itu terjadi karena kontrol dirinya terhadap penggunaan Narkoba semakin melemah sehingga mempengaruhi hubungannya dengan keluarga, dan masyarakat secara langsung. Begitu pula halnya dengan pengguna Narkoba yang masih duduk di bangku sekolah atau kuliah. Pendidikan mereka akan mulai terganggu karena konsentrasi mereka terhadap pelajaran semakin melemah. Pada tahap ini seseorang sudah mulai kehilangan kontrol dalam memakai Narkoba, sehingga sangat potensial untuk terjerumus pada tahap ketiga, yaitu menjadi seorang pecandu pemakai tetap. 3 Pecandu pemakai tetap Pada tahap ini seseorang telah kehilangan kontrol sama sekali dalam hal penggunaan Narkoba. Pada saat ini, bukan mereka yang mengontrol kebiasaan penggunaan Narkoba, melainkan mereka yang dikontrol oleh Narkoba. Pada tahap ini hubungan antara orang tersebut dengan keluarga dan masyarakatnya sudah rusak karena perilaku mereka benar-benar tidak terkontrol lagi. Hal itu terjadi karena jika kebutuhan Narkoba tidak terpenuhi, maka orang tersebut akan merasa ‘gejala putus obat’ yang amat menyakitkan.

d. Tanda-Tanda Pecandu Narkoba

Tanda-tanda bahwa seseorang menjadi pecandu Narkoba dapat dilihat dari be- berapa aspek, yaitu: 1 Fisik Gejala isik yang tampak meliputi: berat badan turun drastis, sering menguap, mengeluarkan air mata, keringat berlebihan, mata cekung dan merah, muka pucat, bibir kehitam-hitaman, sering batuk dan pilek yang berkepanjangan, tangan penuh bintik-bintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada luka bekas sayatan, ada goresan dan perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan, buang air besar dan buang air kecil berkurang, dan juga gejala sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.