Menyimak cerita Hak Asasi Manusia dalam Terang Kitab Suci dan Aja- ran Gereja

233 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti • Guru mengajak para peserta didik untuk menemukan kasus-kasus lain yang berkaitan dengan pelanggaran HAM di Indonesia dan memberikan pandangannya.

4. Mengamati Sebab-Sebab Terjadi Pelanggaran HAM di Indonesia

• Guru mengajak para peserta didik untuk menyebutkan dan menganalisis sebab- sebab terjadinya pelanggaran HAM di Indonesia.

5. Penjelasan

• Setelah para peserta didik menjelaskan sebab-sebab terjadinya pelanggaran HAM di Indonesia, guru memberikan penjelasan, seperti berikut. - Hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia adalah; Hak hidup, hak atas keyakinan keagamaan, hak atas harta milik, hak politik, hak atas perlindungan hukum, hak atas pekerjaan, hak atas tempat tinggal, hak atas pendidikan, dan se- bagainya. Hak-hak tersebut sering dilecehkan oleh orang-perorangan, kelompok, atau negara. - Terjadinya pelanggaran HAM di Indonesia, antara lain disebabkan oleh struktur kemasyarakatan yang diciptakan oleh orang-orang yang memiliki kekuasaan dan uang. Mayoritas bangsa Indonesia berada dalam keadaan terjepit dan menjadi bu- lan-bulanan kaum penguasa dan kaum kaya. Sistem sosial, politik, dan ekonomi yang disusun penguasa dan pengusaha menciptakan ketergantungan rakyat jelata kepadanya sehingga mereka dapat bertindak sewenang-wenang. - Pembangunan ekonomi, sosial, dan politik dunia dewasa ini belum menciptakan kesempatan yang luas bagi “orang-orang kecil”, melainkan justru mempersempit ruang gerak “orang-orang kecil” untuk mengungkapkan jati dirinya secara penuh. Kita dapat melihatnya dalam lingkup yang besar di dalam percaturan negara dan kita dapat mengalaminya di dalam lingkup yang kecil di lingkungan kita sendiri. Orang-orang kecil tetap saja menjadi orang yang tersisih dan menderita. - Ketidakadilan dan pelanggaran HAM terhadap perempuan disebabkan oleh struk- tur dan sistem kemasyarakatan yang tidak adil, yang telah diciptakan oleh kaum laki-laki. Laki-laki telah menciptakan masyarakat patriarkhi. Budaya patriarkhi mengajarkan bahwa garis keturunan anak ditentukan oleh garis dari ayah, maka semua pranata sosial tentang kehidupan dilatarbelakangi oleh pandangan patri- arkhi. Ayah menjadi penentu keturunan, maka dalam proses kehidupan kaum la- ki-laki menjadi kelompok masyarakat yang berkuasa. Akibatnya, kekuasaan kaum laki-laki menjadi sebuah sistem yang kuat dan dianggap benar.