Penjelasan tentang Sakramentali Gereja yang Menguduskan Liturgia

125 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Selain ketujuh sakramen, Gereja juga mengadakan tanda-tanda suci berupa ibadatupacara pemberkatan yang mirip dengan sakramen-sakramen yang disebut sakramentali. Berkat tanda-tanda suci ini berbagai buah rohani ditandai dan diperoleh melalui doa-doa permohonan dengan perantaraan Gereja. Aneka ragam sakramentali: - Pemberkatan, yakni pemberkatan orang, bendabarang rohani, tempat, makanan, dsb. Contoh: pemberkatan ibu hamil atau anak, alat-alat pertanian, mesin pabrik, alat transportasi, rumah, patung, rosario, dan makanan. Pemberkatan atas orang atau bendabarang tersebut adalah pujian kepada Allah dan doa untuk memohon anugerah-anugerah-Nya. - Pemberkatan dalam arti tahbisan rendah, yakni pentahbisan orang dan benda. Contoh pentahbisanpemberkatan lektor, akolit, dan katekis; pemberkatan benda atau tempat untuk keperluan liturgi, misalnya pemberkatan gerejakapel, altar, minyak suci, dan lonceng.

9. Mendalami Devosi dalam Gereja Katolik

• Setelah guru memberikan penjelasan tentang sakramentali, guru mengajak para peserta didik untuk kembali mengamati dan menyebutkan kegiatan devosi umat yang biasa dilakukan di lingkungan, komunitas umat basis atau di tingkat stasi atau parokinya, yang mungkin ada peserta didik ikut dalam kegiatan devosional itu sendiri. Guru dapat memulainya dengan sebuah cerita kehidupan kesaksian yang sesuai tentang devosi umat, kemudian peserta didik diminta untuk menggali makna devosi itu dengan berbagai pertanyaan ataupun sharing pengalaman berdevosi.

10. Penjelasan

• Setelah menemukan contoh-contoh devosi, dan atau sharing pengalaman tentang kegiatan devosi, guru memberikan penjelasan tentang devosi, sebagai berikut: - Devosi Latin: devotio = penghormatan adalah bentuk-bentuk penghormatan kebaktian khusus orang atau umat beriman kepada rahasia kehidupan Yesus yang tertentu, misalnya kesengsaraan-Nya, Hati-Nya yang Mahakudus, Sakramen Mahakudus, dan sebagainya. Atau devosi kepada orang-orang kudus, misalnya devosi kepada Bunda Maria dengan novena 3x salam Maria, berdoa rosario, berziarah ke gua Maria pada bulan Mei dan Oktober. - Segala macam bentuk devosi ini bersifat sukarela tidak mengikattidak wajib dan harus bertujuan untuk semakin menguatkan iman kita kepada Allah dalam diri Yesus Kristus. 126 Buku Guru Kelas XI SMASMK Langkah Ketiga : Menghayati Liturgi Gereja

1. Menyusun tata perayaan sabda

• Guru mengajak para peserta didik membentuk kelompok untuk menyusun suatu perayaan Sabda yang bertema: Syukur untuk Kenaikan Kelas, atau tema lain yang disepakati bersama.

2. Mengadakan ibadat sabda

• Guru mengajak para peserta didik untuk ibadat sabda bersama memilih salah satu tema ibadat yang telah disusun. Peserta didik diminta untuk saling berbagi tugas dalam kegiatan ibadat tersebut pemimpin ibadat, pembawa lagu, lektor, pembawa doa umat, pembawa renungan, dan seabagainya. Penutup • Guru mengajak para peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa, Ya Allah yang Mahakudus, puji dan syukur kami haturkan kepada-Mu, karena oleh bimbingan-Mu, apa yang kami pelajari dalam pertemuan ini telah mengantarkan kami untuk menemukan makna kehadiran-Mu yang kudus melalui Gereja-Mu, yaitu demi keselamatan kami. Kami mohon ya Allah, sertailah kami dalam perziarahan kami ini, agar tetap yakin dan percaya pada penyelenggaraan-Mu melalui Gereja yang kudus. Demi Kristus pengantara kami. Bapa Kami….