Penjelasan Releksi Gereja yang Apostolik

77 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Penilaian Penilain Sikap Spiritual dan Sosial JURNAL Nama Peserta Didik : ………………………………….. Kelas Program : ………………………………….. Mata Pelajaran : ………………………………….. Semester : ………………………………….. Untuk Penilaian dalam kegiatan diskusi dengan format penilaian: NO Hari, Tanggal SikapPerilaku yang Muncul 1 2 3 4 5 dst • Penilaian Pengetahuan Tes tertulis : 1. Apa arti sifat Gereja itu Satu? 2. Apa artinya Gereja hendaknya menghayati kesatuan, bukan uniformitas? 3. Apa artinya Gereja harus menjadi Gereja yang satu pada zaman ini? 4. Apa arti sifat Gereja itu Kudus? 5. Apa artinya Gereja harus menjadi Gereja yang kudus pada zaman ini? 6. Bagaimana cara mewujudkan kekudusan Gereja dalam hidup sehari-hari? 7. Apa arti Gereja yang Katolik berdasarkan Lumen Gentium art 13? 8. Apa arti Gereja yang Katolik menurut ajaran Kitab Suci? 9. Apa saja usaha-usaha untuk mewujudkan Gereja yang Katolik? 10. Apa konsekuensi Gereja yang Katolik bagi para warganya? 11. Apa arti sifat Gereja yang Apostolik? 12. Sebutkan dan jelaskan berbagai tradisi Gereja yang menunjukkan ciri Apostolik 13. Apa usaha-usaha Gereja untuk mewujudkan sifat yang Apostolik pada zaman ini? 78 Buku Guru Kelas XI SMASMK • Penilaian Keterampilan: Portofolio Buatlah releksi tertulis tentang bagaimana engkau menghayati dan mewujudkan sifat Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik. Praktik: - Ikut terlibat dalam kegiatan umat doa bersama, pendalaman iman, aksi soial di lingkungan, komunitas basis. Berdasarkan aktivitas tersebut, kemudian dibuat laporan tertulis. Kegiatan Remedial Bagi peserta didik yang belum memahami Bab ini, diberikan remidial dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan pertanyaan kepada peserta didik akan hal-hal apa saja yang belum mereka pahami tentang sifat-sifat Gereja; satu, kudus, katolik, dan apostolik. 2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhan-peneguhan yang lebih praktis. 3. Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan, dengan pertanyaan yang lebih sederhana, sesuai dengan kondisi peserta didik. Kegiatan Pengayaan Bagi peserta didik yang telah memahami Bab ini, diberikan pengayaan dengan kegiatan-kegiatan berikut. 1. Guru meminta peserta didik untuk melakukan studi pustaka ke perpustakaan atau mencari di koran majalah untuk menemukan cerita kisah tentang perwu- judan sifat-sifat Gereja; satu, kudus, katolik dan apostolik. 2. Hasil temuannya ditulis dalam laporan tertulis yang berisi gambaran singkat dari kisah atau cerita tersebut. 79 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Bab III Peran Hierarki dan Kaum Awam dalam Gereja Katolik Setelah mempelajari sifat-sifat Gereja yaitu Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik, pada bab ini kita akan mempelajari lebih lanjut tentang dua komponen penting dalam Gereja sebagai persekutuan umat, yaitu Hierarki dan Awam.Kita akan mendalami hubungan antara hierarki dan Awam, khususnya menyangkut pemahaman tentang Gereja yang institusional hierarkis dan Gereja yang mengumat. Berkaitan dengan peranan hierarki dan Awam, Konsili Vatikan II menegaskan antara lain; “Dari harta kekayaan rohani Gereja kaum Awam, seperti semua orang beriman kristiani, berhak menerima secara melimpah melalui pelayanan para Gembala hierarkis, terutama bantuan sabda Allah dan sakramen-sakramen. Hendaklah para Awam mengemukakan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan mereka kepada para Imam, dengan kebebasan dan kepercayaan, seperti layaknya bagi anak-anak Allah dan saudara-saudara dalam Kristus. Sekadar ilmu pengetahuan, kompetensi dan kecakapan mereka para Awam mempunyai kesempatan, bahkan kadang-kadang juga kewajiban, untuk menyatakan pandangan mereka tentang hal- hal yang menyangkut kesejahteraan Gereja. Bila itu terjadi, hendaklah dijalankan melalui lembaga-lembaga yang didirikan Gereja, selalu jujur, tegas dan bijaksana, dengan hormat dan cinta kasih terhadap mereka, yang karena tugas suci bertindak atas nama Kristus” LG 37. Pada bab ini peserta didik akan menggumuli dua pokok bahasan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. A. Hierarki dalam Gereja Katolik B. Kaum Awam dalam Gereja Katolik Peserta didik diharapkan dapat memahami fungsi dan peranan hierarki dan Awam sehingga ikut berpartisipasi dalam hidup menggereja. 80 Buku Guru Kelas XI SMASMK Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodiikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis,membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori. 81 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

A. Hierarki dalam Gereja Katolik

Kompetensi Dasar 1.3 Bersyukur atas fungsi dan peranan hierarki serta awam dalam Gereja. 2.3 Bertanggung jawab pada fungsi dan peranan hierarki Gereja. 3.3 Memahami fungsi dan peranan hierarki serta kaum awam dalam Gereja Katolik 4.3 Melakukan aktivitas misalnya menuliskan releksidoapuisi membuat rangkuman tentang fungsi dan peranan Hierarki Gereja . Indikator 1. Menjelaskan makna hierarki Gereja Katolik. 2. Menjelaskan hubungan hierarki dalam Gereja Katolik dengan pesan Injil Yohanes 21:15-19. 3. Menjelaskan pengertian dasar dan susunan hierarki dalam Gereja Katolik. 4. Mendeskripsikan corak kepemimpinan dalam Gereja Katolik. 5. Menyebutkan susunan struktur kepemimpinan atau hierarki dalam Gereja Katolik. Bahan Kajian 1. Paham tentang hierarki dalam Gereja Katolik. 2. Dasar biblis hierarki dalam Gereja Yoh 21: 15-19. 3. Pengertian dasar dan susunan hierarki dalam Gereja Katolik. 4. Corak kepemimpinan dalam Gereja Katolik. Sumber Belajar 1. A. Heuken, S.J. Ensiklopedi Gereja, CLC, Jakarta, 1991 2. Pengalaman peserta didik dan guru. 3. Kitab Suci Yoh 21:15-19; Yoh 15:16. 4. Dokumen Konsili Vatikan II LG art 18; 22; 23; 27; 29; 37 dan CD art 4-7. 5. KWI, Iman Katolik, Kanisius, Yogyakarta, 1995. 6. Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Ende-Flores, 1995. Pendekatan Kateketis dan saintiik 82 Buku Guru Kelas XI SMASMK Sarana 1. Kitab Suci 2. Skema Hierarki Gereja. 3. Buku Siswa SMASMK, Kelas XI, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Waktu 3x45 menit. • Apabila pelajaran ini dibawakan dalam dua kali pertemuan secara terpisah, pelaksanaannya diatur oleh guru. Pemikiran Dasar Kata “Hierarki” berasal dari bahasa Yunani hierarchy yang berarti “asal usul suci atau tata susunan”. Menurut ajaran resmi Gereja Katolik, susunan, struktur hierarki sekaligus merupakan hakikat kehidupannya juga. Kitab Suci menjelaskan bahwa perutusan ilahi, yang dipercayakan Kristus kepada para Rasul, akan berlangsung sampai akhir zaman lih. Mat 28:20. Sebab Injil, yang harus mereka wartakan, bagi Gereja merupakan azas seluruh kehidupan untuk selamanya. Maka dari itu, dalam himpunan yang tersusun secara hierarkis yaitu para Rasul telah berusaha mengangkat para pengganti mereka. Maka Konsili mengajarkan “atas penetapan ilahi para Uskup menggantikan para Rasul sebagai gembala Gereja”. Kepada para Rasul berpesan, agar menjaga seluruh kawanan, tempat Roh Kudus mengangkat mereka untuk menggembalakan jemaat Allah lih. Kis 20:28.LG 20. Pengganti meraka yakni, para Uskup, dikehendaki-Nya menjadi gembala dalam Gereja-Nya hingga akhir zaman LG 18. Maksud dari “penetapan ilahi para Uskup menggantikan para Rasul sebagai gembala Gereja” ialah bahwa dari hidup dan kegiatan Yesus timbullah kelompok orang yang kemudian berkembang menjadi Gereja, seperti yang dikenal sekarang. Struktur Hierarkis Gereja yang sekarang terdiri atas dewan para Uskup dengan Paus sebagai kepalanya, dan para Imam serta Diakon sebagai pembantu Uskup. Para Uskup pengganti para Rasul yang dipimpin oleh Paus pengganti Petrus bertugas melayani, menggembalakan jemaat bdk. Yoh 21: 15-19 bersama para pembantu mereka, yakni para Imam dan Diakon. Sebagai wakil Kristus, mereka memimpin kawanan yang mereka gembalakan pimpin, sebagai guru dalam ajaran, Imam dalam ibadat suci, dan pelayan dalam bimbingan bdk. Lumen Gentium, Art. 20. Pada pembelajaran ini para peserta didik dibimbing untuk memahami arti, susunan, dan fungsiperanan hierarki Gereja Katolik serta tanggung jawab umat beriman terhadap hierarki dan pemuka agama Katolik sehingga mereka dapat ambil bagian dalam tugas penggembalaan Gereja.