Releksi Rencana Aksi Budaya Kekerasan Versus Budaya Kasih

256 Buku Guru Kelas XI SMASMK

D. Aborsi

Kompetensi Dasar 1.7 Beriman pada Allah sebagai pemberi hidup. 2.7 Responsif dan proaktif dalam mewujudkan makna dan hakikat bersyukur dalam hidup sebagai anugerah Allah. 3.7 Memahami makna dan hakikat bersyukur atas hidup sebagai anugerah Allah. 4.7 Melakukan aktivitasa misalnya menuliskan releksidoapuisimembuat rangkuman tentang hidup sebagai anugerah Allah. Indikator 1. Menjelaskan makna aborsi 2. Menganalisis sebab dan akibat terjadinya kasus aborsi; 3. Menjelaskan macam-macam pandangan tentang aborsi; 4. Menjelaskan pandangan negara dan Gereja Katolik tentang aborsi; 5. Menyebutkan tindakan-tindakan preventif terhadap kemungkinan terjadinya aborsi. Bahan Kajian 1. Makna Aborsi 2. Sebab dan akibat terjadi aborsi. 3. Macam-macam pandangan tentang aborsi. 4. Pandangan Gereja Katolik dan negara tentang aborsi. 5. Tindakan preventif terhadap aborsi. Sumber Belajar 1. Kitab Suci Alkitab 2. Konferensi Waligereja Indonesia KWI. 1996. Iman Katolik.Yogyakarta:Kanisius dan Jakarta: Obor 3. Provinsi Gerejani Ende Penterj. 1995.Katekismus Gereja Katolik.Ende: Nusa In- dah 4. Bertens, K. 2001.Perspektif Etika, Esai-Esai Tentang Masalah Aktual. Yogyakarta: Kanisius. 5. Bertens, K. 2002.Aborsi Sebagai Masalah Etika. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia 6. Soesilo,R.1994. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP serta Komentar- Komentar Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politei. 7. Jenny, Teichman.1998. Etika Sosial. Yogyakarta: Kanisius 257 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 8. Heuken, A, SJ. 1998. Sembilan Bulan Pertama Dalam Hidupku. Jakarta: Cipta Loka Caraka. Pendekatan Kateketis dan saintiik Sarana 1. Kitab Suci Alkitab. 2. Video atau slide tentang aborsi jika ada dan siswanya sudah siap. 3. Buku Siswa SMASMK, Kelas XI, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Waktu 3x45 menit. • Apabila pelajaran ini dibawakan dalam dua kali pertemuan secara terpisah, pelaksanaannya diatur oleh guru. Pemikiran Dasar Aborsi diartikan sebagai tindakan menghentikan kehamilan dengan sengaja sebelum janin dapat hidup di luar kandungan sebelum kehamilan 20 minggu atau