Membaca, Menyimak Artikel Gereja Sebagai Persekutuan Yang Terbuka

33 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti tetapi Tuhan lebih kuat. Dengan-Nya kita akan merasa aman, iman akan tumbuh jika kita hidup bersama Tuhan”, ujar Paus Fransiskus. Kedua, Apakah yang paling penting dalam hidup?” Paus Fransiskus menjawab, “Yesus”. Jika kita berjalan bersama dalam sebuah organisasikelompok, tanpa menyertakan Yesus kelompok tidak akan berjalan. Kita diundang untuk hidup dalam Roh Kudus, jangan terlalu banyak berbicara, namun kesaksian yang hidup, sangatlah diperlukan”. Ketiga, Bagaimana caranya Gereja yang miskin dapat membantu yang miskin juga? Apa yang bisa dilakukan oleh Gereja kepada masyarakat dalam situasi Zaman seka- rang ini? Paus Fransiskus menjawab: “Kita harus menghayati Injil dan memberikan yang baik yang bisa kita berikan. Gereja bukanlah gerakan politik, dan juga bukan sebuah organisasi. Kita bukanlah organisasi kemanusiaan, jika Gereja menjadi sebuah organisasi sosialkemanusiaan saja, kita kehilangan garam terasa hambar, bila hanya sebuah organisasi yang kosong. Hal yang membahayakan adalah menutup diri sendiri. Menutup diri berarti kurang sehat, atau dapat dikatakan sakit. “Gereja harus keluar dari diri sendiri menuju keberadaannya”. Memang jika keluar, ada berbagai masalah, tetapi lebih baik daripada Gereja yang menutup diri, seperti Gereja yang sakit. “Pergilah Keluar, Pergilah” Keluar dari budaya keegoisan, budaya sampah, menuju pada budaya kebersamaan, bertemu dengan yang lain; dengan Yesus dan dengan saudara-saudari, mulai dari yang miskin, yang kurang diperhatikan, dan yang menderita”. Keempat, Bagaimana dapat mewartakan iman? Paus Fransiskus menjawab: “Untuk mewartakan Kabar Gembira, diperlukan dua keutamaan: “Keberanian dan Kesabaran”, seperti saudara kita Shabhaz Bhatti, seorang pejabat pemerintah Pakistan, yang karena membela kebenaran dan orang miskin dia dibunuh tahun 2011. Ia telah memberikan kesaksian dengan gagah berani, sebagai martir. Kita semua dipanggil untuk menjadi saksi-Nya, menjadi martir dalam ke- hidupan sehari-hari, sekecil apa pun. Seorang Kristiani harus bisa menjawab dan membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Kita mencoba untuk menyatu- kan diri bersama saudara-saudari kita yang kurang beruntung.” Yohana Halimah Zenit dalam MISSIO KKI No.37XVIAgustus2013 34 Buku Guru Kelas XI SMASMK

2. Dialog

• Guru memberikan kesempatan kepada para peserta didik merumuskan pertanyaan- pertanyaan untuk dialog, contoh. a. Apa pandangan Paus Fransiskus tentang Gereja Katolik? b. Hal-hal apa saja yang menghambat Gereja Umat dalam pergaulannya di dunia? c. Bagaimana semestinya sikap kita sebagai anggota Gereja saat ini?

3. Penjelasan

• Guru memberikan penjelasan, sebagai berikut. - Yesus adalah pusat Gereja, tanpa Yesus, kita Gereja tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya. - Gereja harus keluar dari diri sendiri menuju keberadaannya”. Memang jika keluar, ada berbagai masalah, tetapi lebih baik daripada Gereja yang menutup diri, seperti Gereja yang sakit.

4. Diskusi

• Guru mengajak peserta didik untuk masuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan beberapa pertanyaan berikut ini. - Pada saat ini sering dikatakan bahwa Gereja itu hendaknya tidak bersikap eksklu- sif tertutup, tetapi inklusif terbuka. Apa artinya? - Mengapa Gereja harus bersikap inklusif atau terbuka? - Bagaimana sikap inklusif itu dapat diwujudkan oleh persekutuan Umat Katolik? - Apa peluang dan tantangannya? - Apa yang dapat kamu lakukan sebagai perwujudan anggota Gereja yang bersikap terbuka dalam hidup sehari-hari?

5. Releksi

• Guru mengajak peserta didik untuk membuat sebuah releksi tertulis berdasarkan bacaan 1 Kor 12: 12-27 35 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

6. Rencana Aksi

• Peserta didik diajak untuk merencanakan aksi untuk berpartisipasi aktif dan bekerja sama dengan siapa saja dalam membangun masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat. Penutup • Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran dengan berdoa syukur bersama Terima kasih ya Bapa atas penyertaan-Mu dalam pertemuan kami ini. Kiranya pertemuan ini mengantar kami kepada pemahaman dan penghayatan yang utuh dan benar tentang Gereja-Mu. Anugerahkanlah kepada kami Roh Kudus-Mu agar menyemangati kami untuk menempuh persekutuan yang suci sebagai anggota Gereja-Mu. Demikian juga anugerahkanlah kami, anak-anak Mu ini, hati yang suci agar semakin terlibat dalam suka duka kehidupan masyarakat melalui potensi-potensi kami. Demi Kristus pengantara kami. Amin Penugasan • Guru meminta peserta didik untuk menuliskan sebuah artikel tentang keterlibatan dirinya sebagai Umat Katolik yang menghayati Gereja sebagai persekutuan yang terbuka dalam hidup bermasyarakat. • Guru meminta peserta didik untuk mengkliping beberapa berita media cetak tentang keterlibatan Gereja Katolik dalam kegiatan kemasyarakatan bersama Umat dari agama dan kepercayaan lain, dan memberikan tanggapananalisis secara tertulis pada kliping tersebut. Penilaian 1. Penilain Sikap Spiritual dan Sosial Observasi Nama Peserta Didik : ………………………………….. Kelas Program : ………………………………….. Mata Pelajaran : ………………………………….. Semester : …………………………………..