Diskusi Kelompok Hak Asasi Manusia dalam Terang Kitab Suci dan Aja- ran Gereja

236 Buku Guru Kelas XI SMASMK

4. Penjelasan

• Guru memberikan penjelasan, setelah para peserta didik menyampaikan hasil diskusi, seperti contoh berikut. - Dalam Kitab Suci perjanjian Lama, kita melihat bahwa orang miskin dan yang tak berdaya mendapat perhatian khusus bagi Tuhan. Maka, hak-hak asasi pertama- tama harus diperjuangkan untuk orang yang lemah dan yang tidak berdaya dalam masyarakat. - Dasar perjuangan itu adalah tindakan Tuhan sendiri yang melindungi orang yang tidak mempunyai hak dan kekuatan. Dalam Yes 10:1-2 dikatakan: “Celakalah mereka yang menentukan ketetapan-ketetapan yang tidak adil, dan mengeluar- kan keputusan-keputusan kelaliman untuk merebut hak orang-orang sengsara di antara umat-Ku, supaya dapat merampas milik janda-janda dan dapat menjarah anak-anak yatim.” - Dalam Kitab Suci Perjanjian baru, kita dapat melihat bahwa pewartaan, sikap, dan tindakan Yesus berpihak pada kaum miskin zaman-Nya. Yesus tidak mengucilkan dan membenci para penguasa dan kaum kaya. Namun, Ia sering menyerang para penguasa agama dan politik yang memperberat hidup orang-orang kecil yang ti- dak berdaya. - Yesus melihat bahwa keterpurukan orang-orang kecil disebabkan oleh kemunai- kan dan keserakahan para pemimpin agama dan politik. Yesus mengajak orang- orang kecil untuk mengatasi kekurangan dan kemiskinan mereka dengan kere- laan untuk saling membagi dan memberi. Mereka harus solider satu sama lain. Kekurangan dan kemiskinan yang diderita oleh sebagian besar rakyat disebabkan oleh keserakahan segelintir orang berkuasa dan kaya. Ajaran dan sikap Yesus ini dihayati oleh para pengikut-Nya, yaitu umat perdana yang hidup pada awal Ge- reja. - Yesus berani berdiri pada pihak yang kurang beruntung, pendosa, orang miskin, wanita, orang sakit, dan tersingkir, baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi. Dengan semangat kasih-Nya yang tanpa pamrih, Yesus rela membela mereka yang tidak mempunyai pembela. Ia berani menghadapi berbagai tantangan bagi mereka yang harus mendapatkan perlakuan yang wajar sebagai pribadi, baik wanita mau- pun lelaki.

5. Menyimak Ajaran Gereja tentang HAM

• Guru mengajak para peserta didik untuk membaca, menyimak Ajaran Gereja berikut ini. Kesamaan hakiki antara semua orang dan keadilan sosial Semua orang mempunyai jiwa yang berbudi dan diciptakan menurut gambar Allah, dengan demikian mempunyai kodrat serta asal mula yang sama. Mereka semua ditebus 237 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti oleh Kristus, dan mengemban panggilan serta tujuan ilahi yang sama pula. Maka, harus semakin diakuilah kesamaan dasariah antara semua orang. Memang karena pelbagai kemampuan isik maupun kemacam-ragaman daya kekuatan intelektual dan moral tidak dapat semua orang disamakan. Tetapi setiap cara diskriminasi dalam hak-hak asasi pribadi , entah bersifat sosial entah budaya, berdasarkan jenis kelamin, suku, warna kulit, kondisi sosial, bahasa atau agama, harus diatasi dan disingkirkan, karena bertentangan dengan maksud Allah. Sungguh layak disesalkan, bahwa hak- hak asasi pribadi itu di mana-mana belum dipertahankan secara utuh dan aman. Seperti bila seorang wanita tidak diakui wewenangnya untuk dengan bebas memilih suaminya dan menempuh status hidupnya, atau menempuh pendidikan dan meraih kebudayaan yang sama seperti dipandang wajar bagi pria. Kecuali itu, sungguh pun antara orang-orang terdapat perbedaan-perbedaan yang wajar, tetapi kesamaan martabat pribadi menuntut, agar dicapailah kondisi hidup yang lebih manusiawi dan adil. Perbedaan-perbedaan yang keterlaluan antara sesama anggota dan bangsa dalam satu keluarga manusia di bidang ekonomi maupun sosial menimbulkan batu sandungan, lagi pula berlawanan dengan keadilan sosial, kesamarataan, martabat pribadi manusia, pun juga merintangi kedamaian sosial dan international. Sementara itu lembaga-lembaga manusiawi, baik swasta maupun umum, hendaknya berusaha melayani martabat serta tujuan manusia, seraya sekaligus berjuang dengan gigih melawan setiap perbudakan baik sosial maupun politik, serta mengabdi kepada hak-hak asasi manusia di bawah setiap pemerintahan. Bahkan lembaga-lembaga semacam itu lambat-laun harus menanggapi kenyataan-kenyataan rohani, yang melampaui segala-galanya, juga kalau ada kalanya diperlukan waktu cukup lama untuk mencapai tujuan yang dimaksudkan Gaudium et Spes artikel 29.

6. Diskusi

• Guru mengajak para peserta didik untuk berdiskusi dengan contoh pertanyaan, berikut. a. Apa isi ajaran Gereja tentang HAM b. Bagaimana cara menegakkan HAM sesuai ajaran Gereja tersebut?

7. Penjelasan