Membuat Releksi Rencana Aksi

154 Buku Guru Kelas XI SMASMK akan dilakasanakan itu dilaporkan secara tertulis dengan diketahui oleh orang tua dan ketua lingkungan, atau ketua Komunitas Umat Basis masing-masing. Kegiatan tidak hanya bersifat liturgis, tetapi juga sosial kemasyarakatan. Penutup • Guru mengajak peserta didik untuk mengakhiri kegiatan belajar dengan doa, Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur telah mendengar irman-Mu melalui kegiatan belajar ini. Semoga apa yang kami peroleh dalam pelajaran tentang Gereja yang membangun persekutuan ini, dapat menguatkan kami untuk ikut ambil bagian sebagai anggota Gereja dalam membangun persekutuan umat demi kemuliaan-Mu sepanjang segala masa. Amin. Penugasan Para peserta didik diminta untuk mewawancarai tokoh umat tentang tugas Gereja yang membangun persektuan. Hasil wawancara ditulis dan dilaporkan. 155 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

E. Gereja yang Melayani Diakonina

Kompetensi Dasar 1.4 Beriman pada Yesus Kristus sebagai pokok iman Gereja yang memberi peran kepada setiap anggota Gereja sesuai kedudukannya masing-masing. 2.4 Responsif dan proaktif pada tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus. 3.4 Memahami tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus. 4.4 Melakukan aktivitas misalnya menuliskan releksidoapuisimembuat rangkuman tentang keterlibatan diri dalam tugas pokok Gereja sesuai dengan kedudukan dan peranannya sebagai murid Yesus Kristus. Indikator 1. Mendeskripsikan isipesan Injil Mrk 10:35-45 dalam kaitannya dengan semangat pelayanan bagi orang Katolik. 2. Menjelaskan tugas pelayanan sebagai tanggung jawab murid-murid Kristus 3. Mendeskripsikan ciri-ciri pelayanan Gereja. 4. Menyebutkan macam-macam bentuk pelayanan Gereja Katolik. 5. Menceritakan tokoh-tokoh Gereja yang mencurahkan hidupnya untuk pelayanan kepada kaum miskin dan tertindas. 6. Mendeskripsikan bentuk partisipasi dalam tugas pelayanan Gereja. Bahan Kajian 1. Pengalaman siswa dalam melayani orang lain. 2. Menguasai atau melayani dalam Injil Mrk 10: 35-45. 3. Tanggung jawab murid-murid Kristus. 4. Ciri-ciri pelayanan Gereja. 5. Bentuk-bentuk pelayanan dalam Gereja Katolik. 6. Tokoh-tokoh Gereja pelayan kaum miskin dan tertindas. 7. Partisipasi siswa dalam tugas pelayanan Gereja. Sumber Belajar 1. Pengalaman hidup peserta didik dan guru 2. Kitab Suci Kis 4:41-47; Yoh 13:13-14; Mrk 10:45; 1Yoh 2:6; Flp 2:7; Mrk 9:35; Luk 17:10 156 Buku Guru Kelas XI SMASMK 3. Konferensi Waligereja Indonesia. 1995. Iman Katolik, Yogyakarta: Kanisius 4. Propinsi Gerejani Ende Penterj. 1995. Katekismus Gereja Katolik. Ende: Nusa Indah 5. R. Hardowiryono, SJ Penterj. 1993. Dokumen Konsili Vatikan II, Jakarta: Dokpen KWI dan Obor Pendekatan Kateketis dan saintiik Sarana 1. Kitab Suci Alkitab 2. Buku Siswa SMASMK, Kelas XI, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti. Waktu 3x45 menit. • Apabila pelajaran ini dibawakan dalam dua kali pertemuan secara terpisah, pelaksanaannya diatur oleh guru. Pemikiran Dasar Dalam hidup sehari-hari telinga kita akrab mendengar kata pelayan dan melayani. Dalam dunia pemerintahan negara, semua aparat negara bahkan disebut sebagai pelayan masyarakat. Namun, dalam kenyataan, kita menjumpai banyak aparat negara berperilaku sebaliknya yaitu ingin selalu dilayani sebagai tuan-tuan, atau sebagai bos. Perilaku seperti ini tentu bertentangan dengan sumpah jabatan mereka sebagai pelayan atau abdi masyarakat. Gereja Umat Allah dipanggil untuk melayani manusia, seluruh umat manusia. “Melayani” adalah kata penting dalam ajaran Yesus. Pada Malam Perjamuan Terakhir, Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sikap ini menunjukkan bahwa para pengikut Yesus harus merendahkan diri dan rela menjadi pelayan bagi sesamanya. Jika orang ingin menjadi terkemuka, ia harus rela menjadi pelayan. Yesus sendiri menegaskan: “Anak manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani” Mrk 10: 45. Itulah sikap yang diharapkan oleh Yesus terhadap murid-murid-Nya.Gereja mempunyai tanggung jawab untuk melayani manusia. Dasar pengabdian Gereja adalah imannya akan Kristus. Barang siapa menyatakan diri murid Kristus, “ia wajib hidup seperti Kristus” 1Yoh 2: 6. Kristus yang “mengambil rupa seorang hamba” Flp 2: 7 tidak ada artinya jika murid-murid-Nya mengambil rupa seorang penguasa. Melayani berarti mengikuti jejak Kristus. Melalui pelajaran ini, para peserta didik dibimbing untuk menyadari panggilan sebagai pengikut Kristus untuk menjadi pelayan bagi sesamanya.