Diskusi Dialog tentang Berbagai Cara PraktIk Hukuman Mati

288 Buku Guru Kelas XI SMASMK 1. Apa sajakah cara-cara praktik hukuman mati terhadap manusia di dunia ini? 2. Apa pendapatmu tentang hal itu?

4. Penjelasan

• Guru memberikan penjelasan berdasarkan jawaban, tanggapan para peserta didik, dengan cara dialog, Dalam sejarah, dikenal beberapa cara pelaksanaan hukuman mati, sebagai berikut. - Hukuman pancung: hukuman dengan cara potong kepala; peserta didik diminta untuk menyebutkan negara kawasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut - Sengatan listrik: hukuman dengan cara duduk di kursi yang kemudian dialiri listrik bertegangan tinggi; peserta didik diminta untuk menyebutkan negara ka- wasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut - Hukuman gantung: hukuman dengan cara digantung di tiang gantungan; ; peser- ta didik diminta untuk menyebutkan negara kawasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut - Suntik mati: hukuman dengan cara disuntik obat yang dapat membunuh; ; peser- ta didik diminta untuk menyebutkan negara kawasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut - Hukuman tembak: hukuman dengan cara menembak jantung seseorang, biasan- ya pada hukuman ini terpidana harus menutup mata untuk tidak melihat ekseku- tornya; peserta didik diminta untuk menyebutkan negara kawasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut - Rajam: hukuman dengan cara dilempari batu hingga mati.; peserta didik diminta untuk menyebutkan negara kawasan manakah yang sampai kini mempraktikkan cara tersebut

5. Diskusi Berbagai Pandangan tentang Hukuman Mati

• Guru mengajak para peserta didik untuk menjelaskan berbagai pandangan tentang hukuman mati, dengan pertanyaan; 1. Adakah yang mengetahui pandangan-pandangan dalam masyarakat tentang hu- kuman mati? Jelaskan 2. Apa dasar pandangan tersebut?

6. Penjelasan

• Guru memberikan penjelasan setelah mendapat jawaban, tanggapan dari para peserta didik, seperti berikut. 289 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Dalam masyarkat, baik di Indonesia maupun dunia internasional, hukuman mati masih terus diperdebatkan. Di beberapa negara, hukuman mati sudah dihapuskan, sementara negara lain masih terus memberlakukan, seperti di Indonesia hukuman mati dilakukan dengan cara ditembak. Perlu diketahui bahwa cara pandangan ten- tang hukuman mati sangat dipengaruhi oleh latarbelakang agama dan budaya pada wilayah kawasan tersebut. Langkah kedua: Menggali Pandangan Kitab Suci dan Pandangan Gereja tentang Hukuman Mati

1. Membahas Ajaran Kitab Suci tentang Hukuman Mati

• Guru mengajak para peserta didik untuk menemukan Ajaran Kitab Suci yang berkaitan dengan hukuman mati. • Guru memberikan penjelasanpeneguhan sebagai berikut. Kitab Suci Perjanjian Lama - Allah seringkali menyatakan kemurahan-Nya ketika berhadapan dengan kesalahan yang seharusnya dianggap bisa dijatuhi hukuman mati. Hal ini nampak misalnya ketika Daud melakukan perzinahan dan pembunuhan berencana, namun Allah tidak menuntut nyawanya diambil 2 Samuel 11:1-5; 4-17; 12:13. Contoh lain dapat dilihat di dalam kisah tentang Kain yang membunuh saudaranya Habel. Dalam kisah ini nampak bahwa Allah menghukum Kain yang telah membunuh saudaranya Habel, tetapi Allah tidak menjatuhkan hukuman mati atasnya.“Sekali- kali tidak Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat.”Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh siapapun yang bertemu dengan dia” Kejadian 4:15. - Dari sisi ini dapat dilihat bahwa tampaknya Perjanjian Lama mengajarkan tentang pelaksanaan hukuman mati sejauh menyangkut persoalan kesalahan yang bersifat serius dan biasanya menyangkut kejahatan terhadap masyarakat. Hal ini misalnya menyangkut pelanggaran terhadap perjanjian dengan Tuhan yang darinya dianggap bisa mendatangkan hukuman kutukan bagi bangsa Israel. Maka untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan Allah, para pelanggar ini harus dikeluarkan dari masyarakat. Tentu saja di sini yang dimaksudkan dengan dikeluarkan dari lingkungan masyarakat artinya dihukum dengan hukuman mati, dan hukuman mati yang umumnya dijalankan adalah dengan cara dirajam dengan batu. Hal ini juga berhubungan erat dengan pengertian mereka tentang penyelenggaraan Tuhan, yakni bahwa yang berkuasa atas hidup dan mati hanyalah Tuhan sendiri. Dia merupakan sumber dan pemelihara segalanya, termasuk