Penjelasan Gereja yang Katolik

64 Buku Guru Kelas XI SMASMK Langkah Kedua: Menggali Makna Kekatolikan menurut Ajaran Gereja

1. Menyimak Dokumen Gereja

• Guru mengajak peserta didik masuk dalam beberapa kelompok untuk membaca dan menyimak dokumen Gereja Konsili Vatikan II berikut ini. “Semua orang dipanggil sebagai Umat Allah yang baru. Maka umat itu, yang tetap satu dan tunggal, harus disebarluaskan keseluruh dunia dan melalui segala abad, supaya terpenuhilah rencana kehendak Allah, yang pada awal mula menciptakan satu kodrat manusia, dan menetapkan untuk akhirnya menghimpun dan mempersatukan lagi anak-anak-Nya yang tersebar lih. Yoh 11:52. Sebab demi tujuan itulah Allah mengutus Putera-Nya, yang dijadikan-Nya ahli waris alam semesta lih. Ibr 1:2, agar Ia menjadi Guru, Raja dan Imam bagi semua orang, Kepala umat anak-anak Allah yang baru dan universal. Demi tujuan itu pulalah Allah mengutus Roh Putera- Nya, Tuhan yang menghidupkan, yang bagi seluruh Gereja dan masing-masing serta segenap orang beriman menjadi azas penghimpun dan pemersatu dalam ajaran para rasul dan persekutuan, dalam pemecahan roti, dan doa-doa lih. Kis 1:42 yun.. Jadi satu Umat Allah itu hidup ditengah segala bangsa dunia, warga Kerajaan yang tidak bersifat duniawi melainkan sorgawi. Sebab semua orang beriman, yang tersebar diseluruh dunia, dalam Roh Kudus berhubungan dengan anggota-anggota lain. Demikianlah “dia yang tinggal di Roma mengakui orang-orang India sebagai saudaranya”[23]. Namun, karena Kerajaan Kristus bukan dari dunia ini lih. Yoh 18:36, maka Gereja dan Umat Allah, dengan membawa masuk Kerajaan itu, tidak mengurangi sedikitpun kesejahteraan materiil bangsa manapun juga. Malahan sebaliknya, Gereja memajukan dan menampung segala kemampuan, kekayaan dan adat-istiadat bangsa-bangsa sejauh itu baik; tetapi dengan menampungnya juga memurnikan, menguatkan serta mengangkatnya. Sebab Gereja tetap ingat, bahwa harus ikut mengumpulkan bersama dengan Sang Raja, yang diserahi segala bangsa sebagai warisan lih. Mzm 2:8, untuk mengantarkan persembahan dan upeti kedalam kota-Nya lih. Mzm 7172:10; Yes 60:4-7; Why 21:24. Sifat universal, yang menyemarakkan Umat Allah itu, merupakan kurnia Tuhan sendiri. Karenanya Gereja yang katolik secara tepat-guna dan tiada hentinya berusaha merangkum segenap umat manusia beserta segala harta kekayaannya dibawah Kristus Kepala, dalam kesatuan Roh-Nya[24]. Berkat ciri katolik itu setiap bagian Gereja menyumbangkan kepunyaannya sendiri kepada bagian-bagian lainnya dan kepada seluruh Gereja. Dengan demikian, Gereja semesta dan masing-masing bagiannya berkembang karena semuanya saling berbagi dan serentak menuju kepenuhannya dalam kesatuan. Maka dari itu umat Allah bukan hanya dihimpun dari pelbagai bangsa, melainkan dalam dirinya sendiri pun tersusun dari aneka golongan. Sebab di antara para anggotanya terdapat macam-ragam, 65 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti bisa karena jabatan, sebab ada beberapa yang menjalankan pelayanan suci demi kesejahteraan saudara-saudara mereka, bisa karena corak dan tata-tertib kehidupan, sebab cukup banyak yang dalam status hidup bakti religius menuju kesucian melalui jalan yang lebih sempit, yang mendorong saudara-saudara dengan teladan mereka. Maka dalam persekutuan Gereja selayaknya pula terdapat Gereja-Gereja khusus, yang memiliki tradisi mereka sendiri, tetaplah utuh primat takhta Petrus, yang mengetuai segenap persekutuan cinta kasih[25], melindungi keanekaragam yang wajar, dan sekaligus menjaga, agar hal-hal yang khusus jangan merugikan kesatuan, melainkan justru menguntungkannya. Maka antara pelbagai bagian Gereja perlu ada ikatan persekutuan yang mesra mengenai kekayaan rohani para pekerja dalam kerasulan dan bantuan materiil. Sebab para anggota umat Allah dipanggil untuk saling berbagi harta-benda, dan bagi masing-masing Gereja pun berlaku amanat Rasul: “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan kurnia yang telah diperoleh setiap orang, sebagai pengurus aneka rahmat Allah yang baik.” 1Ptr. 4:10. Jadi kepada kesatuan katolik umat Allah itulah, yang melambangkan dan memajukan perdamaian semesta, semua orang dipanggil. Mereka termasuk ke kesatuan itu, atau terarahkan kepadanya dengan aneka cara, baik kaum beriman katolik, umat lainnya yang beriman akan Kristus, maupun semua orang tanpa kecuali, yang karena rahmat Allah dipanggil kepada keselamatan. Lumen Gentium artikel 13

2. Diskusi tentang Ajaran Gereja

Guru mengajak para peserta didik untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan dokumen ajaran Gereja yang telah dibaca atau didengarnya. Bera- dasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut, peserta didik mendiskusikannya. Pertan- yaan yang muncul misalnya; a. Apa makna Katolik menurut ajaran Gereja? b. Mengapa Gereja disebut Katolik? b. Bagaimana mewujudkan kekatolikan Gereja di dunia

3. Penjelasan

• Setelah berdiskusi, guru memberi penjelasan, Ajaran Gereja sebagai berikut. - Katolik makna aslinya berarti universal atau umum. Arti universal dapat dilihat secara kwantitatif dan kualitatif. - Gereja itu katolik karena Gereja dapat hidup di tengah segala bangsa dan memperoleh warganya dari semua bangsa. Gereja sebagai sakramen Roh Kudus mempunyai pengaruh dan daya pengudus yang tidak terbatas pada anggota Gereja saja, melainkan juga terarah kepada seluruh dunia. Dengan sifat katolik