489
kota, teater, gereja, stasiun kereta api, stasiun bus dan sebagainya. Daerah industri terletak di Milse, Altenhagen, Ubbedissen, Jöllenbeck, and Babenhausen. Sedangkan daerah
pertanian ditemukan di Dornberg, Babenhausen, and SenneDamsar, 1998b. Tradisi pasar loak Jerman, menurut Damsar 1998b, dapat ditelusuri akarnya pada
“Trempelmarkt” yang diselenggarakan dari 1494 sampai 1914 di Nuernberg. Pasar ini dihadiri oleh “tukang sepatu” yang memperbaiki sepatu rusak, penjual pakaianbarang
bekas dan penjual barang lainnya. Pada saat yang sama di beberapa kota terdapat “Kirmesmarkt”, tempat diadakannya pertunjukan kerakyatan dan sekaligus sebagai pasar
malam. Pada pasar ini dijumpai pedagang pakaianbarang bekas. Pada masa sekarang, di beberapa kota tempat pasar market-place
diselenggarakannya “Kirmesmarkt” pada malam hari, sedangkan pada siangnya, khususnya pada akhir pekan, diadakan pasar loak.
Selain fenomena pasar di atas, sebelum Perang Dunia II, di beberapa kota Jerman ditemukan Lumpensamler. Mereka adalah pedagang yang membeli dan menjual barang-
barang bekas dari rumah ke rumah. Pekerjaan sebagai Lumpensamler memudar dan menghilang seiring dengan semakin menguatnya perekonomian masyarakat dan
industrialisasi.
Pasar loak menemukan bentuk yang baru seperti sekarang muncul sekitar tahun 1960 di Jerman Jülich dan Jüngst, 1977. Sekitar tahun 1970-an, lanjut Damsar 1998b, pasar
loak telah tersebar meluas di berbagai kota di Jerman Barat. Selama dekade ini, para pedagang pasar loak biasanya bukan sebagai pedagang profesional yang terlibat dalam
perdagangan karena untuk memperoleh uang, tetapi hanya sebagai pedagang semu pseudo traders yang hadir di pasar loak untuk memenuhi orientasi rasional nilai. Setelah tahun
1970-an, pasar loak lebih berkembang, baik dari segi kuantitas maupun jenisnya. Komersialisasi pasar loak mulai berkembang pada awal 1980-an. Dengan kata lain,
beberapa organisator pasar loak menyelenggarakan pasar loak untuk memperoleh untung dan juga beberapa pedagang menjual barang-barang mereka untuk meraih laba. Sekarang
tipe pasar loak jenis ini banyak ditemukan di Jerman, khususnya di wilayah Jerman Barat lama. Menurut Oberbeil terdapat sekitar 15.000 pasar loak pada tahun 1985. Sedangkan
Jülich dan Jüngst melihat bahwa pasar loak dapat ditemukan hampir di seluruh Jerman 1977.
3. Pasar Loak Sebagai Gerakan Sosial
Apakah pasar loak dapat dikategorikan sebagai gerakan sosial? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu didiskusikan tentang konsep gerakan sosial dan pasar
loak.Dalam sosiologi, gerakan sosial merupakan salah satu topik penting. Sehingga sebagian besar buku teks sosiologi menjadikan gerakan sosial sebagai bab tersendiri, atau
paling tidak menjadi sub bab. Untuk memahami konsep gerakan sosial, mari kita tinjau beberapa buku teks sosiologi, yaitusatu, James M. Henselin 2008, dalam bukunya
“Sosiologi dengan Pendekatan Membumi”, merumuskan gerakan sosial sebagai sejumlah besar orang yang berorganisasi untuk mempromosikan atau menentang perubahan.
Sementara Paul B. Horton dan Chester L. Hunt1989, dalam bukunya “Sosiologi”,
memberikan batasan gerakan sosial sebagai suatu usaha kolektif yang bertujuan untuk menunjang atau menolak perubahan. Sedangkan Kamanto Sunarto 2004, dalam bukunya
Sosiologi, menjelaskan pengertian gerakan sosial sebagai perilaku kolektif yang memiliki tujuan jangka panjang untuk mengubah atau mempertahankan masyarakat atau institusi
yang ada di dalamnya.
Dari ketiga batasan tentang gerakan sosialtersebut Damsar 2010: 130-133 menarik kesimpulan bahwa gerakan sosial merupakan suatu usaha bersama kolektif untuk
melakukan atau menentang suatu perubahan dalam masyarakat. Dari definisi ini maka gerakan sosial mencakup spektrum yang sangat luas dan melebar seperti berbagai gerakan
490
aksi anti rokok, narkoba, korupsi kolusi dan nepotisme KKN, pornografi, dan sebagainya, bermacam gerakan aksi pro hidup sehat, lingkungan bersih, lingkungan
hidup, demokrasi, kemerdekaan, penegakan HAM, dan seterusnya, atau beragam gerakan pemberdayaan dan advokasi petani, buruh, nelayan, pengamen, gender, anak, penyandang
cacatdispabel, masyarakat miskin perdesaan atau perkotaan, dan lainya.
Sedangkan Pasar loak menunjukpada suatu pasar yang memperjualbelikan barang- barang bekas, kuno, antik, atau yang tidak lagi digunakan oleh pemilikya.Jual beli barang-
barang bekas, kuno, antik, atau yang tidak lagi digunakan tersebut merupakan inti keberadaan pasar loak.Jual beli merupakan suatu aktivitas atau usaha bersama, tidak
mungkin dilakukan sendiri.Aktivitas atau usaha bersama dalam jual beli di pasar loak terjadi karena adanya permintaan dan penawaran barang-barang bekas, kuno, antik, atau
yang tidak lagi digunakan.Permintaan dan penawaran terhadap barang-barang bekas, kuno, antik, atau yang tidak lagi digunakan, oleh sebab itu, merupakantujuan dari keberadaan
pasar loak. Karena ada masyarakat atau kelompok dalam masyarakat yang tidak mau berjual-beli di pasar loak, bahkan menghindari bersentuhan dengan pasar loak, seperti tidak
mau berjalan kaki di dekat pasar loak, meski hanya sekedar melintasi tempat pasarnya. Hal ini disebabkan oleh pandangan bahwa pasar loak dikonotasikan sebagai pasar miskin, yaitu
pasar di mana dihadiri oleh para kaum miskin dan marjinal. Sehingga apabila seseorang hadir di sana ia merasa akan merendahkan status sosial dan marwah mereka sebagai orang
kaya atau berstatus sosial tinggi Damsar, 1998a dan 2002.
Pada level ini pasar loak sudah dapat dikategorikan sebagai suatu gerakan, karena merupakan suatu aktivitas atau usaha bersama, khususnya terkait dengan jual beli barang-
barang bekas, kuno, antik, atau yang tidak lagi digunakan.Apakah gerakan jual beli di pasar loak dimaksud untuk menunjang atau menolak perubahan, sehingga prasyarat terakhir dari
gerakan sosial terpenuhi? Yang pasti keberadaan pasar loak telah memberi dampak suatu perubahan dalam masyarakat,yaitu adanya gerakan memperpanjang usia pakai dari suatu
barang dan menunda penggunaan barang baru melalui jual beli barang-barang bekas, kuno, antik, atau yang tidak lagi digunakan, yang sebahagian bahan bakunya berasal dari alam.
Di samping itu, gerakan ini juga berusaha merubah pandangan masyarakat tentang stigmatisasi pasar loak dan pelaku yang terlibat di dalamnya bagi masyarakat Bukittinggi
Indonesia dan implementasi romantisme bagi masyarakat Bielefeld Jerman.Oleh dua prasyarat dari gerakan sosial telah terpenuhi, yaitu suatu aktivitas atau usaha bersama dan
merubah masyarakat.
4. Gerakan Daur Ulang Sosial