Peningkatan peran serta masyarakat dengan mengadakan kegiatan yang Dengan adanya potensi sampah rumah tangga yang bernilai ekonomis, maka Mengadakan pertemuan tiap bulan di kelurahan masing-masing untuk

677 Sehingga perludibentuk divisi untuk menangani kelompok sampah seperti divisi sampah basah dansampah kering. 2. Kegiatan pengolahan dilakukan secara bersama-sama antara anggota masyarakat dankader lingkungan tanpa ada pembagian tugas yang jelas. Sehingga perlu adapembagian tugas yang jelas sesuai dengan divisi yang dibentuk. Dengan begitumasing-masing komponen dapat bekerja sesuai tugasnya. 3. Terkadang timbul penurunan partisipasi masyarakat untuk mengelola sampah rumahtangganya. Oleh karena itu perlu diberikan bimbingan teknis secara terus menerusdan berkesinambungan sehingga partisipasi masyarakat tetap terjaga atau bahkandapat meningkat. Selain itu juga dapat mengadakan workshop dengan mengundangpara ahli kreatifitas pengelolaan persampahan guna menambah pengetahuan dibidang pengelolaan sampah secara partisipatif pada masyarakat. 4. Beberapa anggota pengurus mempunyai pekerjaan sehingga waktunya untukmengelola organisasi berkurang. Maka anggota pengurus yang dipilih sebisamungkin adalah warga yang mempunyai cukup waktu untuk mengelola organisasi. 5. Tidak ada divisi khusus yang menangani pembuangan residu dari sampah yang tidakdapat dimanfaatkan. Oleh karena itu perlu dibentuk divisi pembuangan sampah untuk menangani masalah penanganan sampah yang tidak dapat digunakan. 6. Tidak kelembagaan yang mengatur pengelolaan sampah di lokasi yang belummelakukan pengolahan sampah, sehingga perlu dibentuk kelembagaan denganmempertimbangkan kelebihan dan kelemahan organisasi pengelolaan sampah dilokasi percontohan. Formulasi Strategi dalam Pelaksanaan Pengelolaan Sampah secara partisipatif Masyarakat di Kampung Bugis Metoda yang dilakukan sebagai pendekatan yaitu analisis SWOT yangdigunakan dalam mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruhdalam kondisi lingkungan eksternal dan internal Rangkuti, 2004. Berdasarkan diagramanalisis SWOT diperoleh posisi kwadran 1 yang menunjukkan bahwa strategi yangpaling dominan yaitu strategi agresif atau strategi SO, yaitu strategi untukmemanfaatkan peluang dan kekuatan yang dimiliki. Strategi yang harus diterapkanadalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif strategi SO. Di mana programstrategi peningkatan peranserta masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tanggaberbasis masyarakat yang direkomendasikan adalah:

1. Peningkatan peran serta masyarakat dengan mengadakan kegiatan yang

membuatmasyarakat ikut serta dalam kegiatan pengolahan sampah, antara lain : - Mengadakan kegiatan sosialisasi dan workshop bidang persampahan denganmengundang pakar kreatifitas ahli sampah. Kegiatan ini dapat dilakukan melaluiforum pertemuan seperti forum PKK, Karang Taruna dan Rapat RTRW, forumpengajian dan segmen anak-anak pada forum sekolah yang pelaksanaannyadilakukan rutin setiap bulan. - Memberikan hasil penjualan pengolahan sampah untuk kepentingan masyarakatmisalnya dengan memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat,memberikan voucher untuk belanja, membangun taman untuk 678 lansia dan anak-anak,serta membangun perpustakaan untuk anak-anak dan lain-lain.

2. Dengan adanya potensi sampah rumah tangga yang bernilai ekonomis, maka

perluadanya peningkatan dukungan pemerintah dan swasta dalam pemasaran hasil daurulang, diantaranya adalah : - Bekerja sama dengan Dinas Pertanian untuk meningkatkan sosialisasi kepadamasyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian tentang manfaat dankeunggulan kompos. - Bekerja sama dengan pengusaha tanaman hias yang ada di Kota Tanjungpinang untukmenggunakan hasil pengomposan. - Bekerjasama dengan produsen untuk membeli sampah-sampah yang dapatdigunakan untuk memenuhi kebutuhan di sektor industri. Mengingat KotaTanjungpinang ini mempunyai kawasan industri yang bernama SIER yangmempunyai potensi dalam penggunaan sampah yang dapat di daur ulang. - Mengadakan kerjasama dengan pihak swasta yang bergerak dibidang daur ulangsampah seperti pengepul, bandar lapak, supplier dan pabrik untuk mendapatkanharga pasar yang wajar terhadap produk sampah kering yang menjadi bahandaur ulang

3. Mengadakan pertemuan tiap bulan di kelurahan masing-masing untuk

membahastentang perkembangan pelaksanaan pengelolaan sampah serta mencari solusi untukmenangani permasalahan-permasalahan yang timbul.

4. Mengadakan lomba-lomba di bidang pengelolaan sampah rumah tangga