Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap hak-hak dasar
2. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap hak-hak dasar
Tujuan pembahasan diatas diharapkan dapat memberikan jawaban kepada kita semua bahwa ada hak-hak dasar utama kita sebagai manusia yang hilang dari imbas kebakaran hutan dan lahan. Negara kita telah menetapkan hak-hak tersebut dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia oleh karena itu diharapkan manfaat pengetahuan ini juga dimiliki oleh kita sendiri dan juga seluruh masyarakat di Indonesia. Perlawanan yang muncul dari setiap warga negara menjadi legal dan wajar dimata hukum bila berpedoman kepada hak dasar yang kita miliki sebagai manusia. Tinggal kita menilai sikap dan langkah bangsa kita sejauh mana negara ini melindungi warga negaranya terhadap hak asasi yang mutlak dimiliki setiap manusia. Undang-Undang tersebut diatas pada Pemabahsan; a bahwa manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang mengemban tugas mengelola dan memelihara alam semesta dengan penuh ketaqwaan dan penuh tanggung jawab untuk kesejahteraan umat manusia, oleh pencipta-Nya dianugerahi hak asasi untuk menjamin keberadaan harkat dan martabat kemuliaan dirinya serta keharmonisan lingkungannya; b bahwa hak asasi manusia merupakan hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgeng, oleh karena itu harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau dirampas oleh siapapun; c bahwa selain hak asasi, manusia juga mempunyai kewajiban dasar antara manusia yang satu terhadap yang lain dan terhadap masyarakat secara keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 2. TINJAUAN PUSTAKA 1. Kajian Literatur Dari beberapa tulisan yang dikutip dari blog kompasiana, seorang penulis bernama Irsadi Aristora dalam blok berjudul “Saat Asap Mencabut Hak Asasi Manusia“. Tulisan blog ini dibuat pada tanggal 25 Februari 2015 menjelaskan bahwa “Kebakaran hutan dan lahan di Riau telah mencabut hak-hak warga Negara secara brutal. Seakan tak pernah perduli soal manusia demi sebuah keuntungan pribadi belaka”. Tulisan yang sama oleh penulis juga ditulis diblog readersblog.mongabay.co.id dan mendapat banyak respon dari anggota blog yang terdiri dari komunitas peduli lingkungan. Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan KontraS secara konsisten menyoroti penegakan hukum atas peristiwa kebakaran hutan dan lahan yang menyebabkan masifnya kerusakan lingkungan hidup termasuk kualitas udara milik publik, hingga mendapatkan sorotan keras baik dari dalam maupun luar negeri. Kali ini dalam memantau penegakan hukum, KontraS melakukan korespondensi aktif dengan 7 Kejaksaan Tinggi Kejati dengan 6 diantaranya memberikan jawaban melalui mekanisme Keterbukaan Informasi Publik KIP yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008. Kejati tersebut antara lain berada di Provinsi Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. KontraS mengapresiasi langkah hukum yang diambil oleh Kepolisian Republik Indonesia Polri dan Kejaksaan Tinggi dalam bekerja sama, mendorong dan dan memastikan bahwa fungsi penegakan hukum tidak bekerja diskriminatif utamanya pada kejahatan korporasi. Namun demikian, satu Kejati pada provinsi Sumatera Selatan cukup 538 mengecewakan karena tidak memberikan jawaban apapun atas permintaan keterbukaan informasi publik yang KontraS layangkan. Padahal Provinsi Sumatera Selatan memiliki kasus kebakaran hutan dan lahan yang cukup serius dimana berdasarkan informasi dari Polda Sumatera Selatan, luasan lahan yang masuk ke lingkup pidana lingkungan seluas 3864,2 Ha dengan menjerat 4 korporasi dan 24 perseorangan sumber dari kontras.org.2. Teori
Parts
» Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» METODE PENELITIAN TEMUAN DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum.
» KESIMPULAN Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» PENDAHULUAN Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» METODE PENELITIAN Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» TEMUAN DAN PEMBAHASAN Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Perspektif Perceraian Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Perspekti Perlawanan Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Tradisi Perceraian Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Perlawanan Perempuan Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Tradisi Nyumbang dalam Teori Pertukaran Sosial
» Gender dan Pertukaran Sosial
» Bertahannya Sumbangan Beras dalam Monetisasi Desa
» Tempat Kajian Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» 2. Isu lingkungan Kota Jambi 2. 1 . Banjirtakungan air 2. 2. Pencemarandan kerosakan alam sekitar
» 3. 3. Sikap pro alam sekitar
» TINJAUAN PUSTAKA 1.Penyelidikan Terdahulu
» Kerangka Teori Giddens 1981 Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» 1. Subjek penyelidikan 2. Metode 4. Teknik pengumpulan data
» 4. 1. Pemerhatian Observasi Bogdan 4. 2. Wawancara 4. Kepustakaan
» 4. 4. Dokumentasi 5. Model analisis Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Tinjauan Pustaka Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Temuan dan Pembahasan FKWIS: Kemunculan, Identitas dan Penguatan Anggota
» Gerakan FKWIS Melawan Ranperda
» Mobilisasi Sumber Daya Hapuskan Pasal Diskriminatif
» KESIMPULAN PENDAHULUAN Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
» Proses dan Pola Pengiriman Remitan
» Jorong sebagai Basis Pemberdayaan Model Pemberdayaan Institusi Lokal
» TEMUAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Masyarakat Pesisir
» PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» METODE PENELITIAN TEMUAN DAN PEMBAHASAN
» Sengketa Lahan Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Lemahnya Keadilan dan Penegakan Hukum
» Perusahaan Mengabaikan Kepentingan Masyarakat Arogansi Pihak Perusahaan
» Tipe B.1 : komersial berbasis faktor produksi Tipe C.2 : kapitalis berbasis modal
» KERANGKA TEORITIS Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» PEMBAHASAAN Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» KAJIAN PUSTAKA Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» KESIMPULAN TINJAUAN PUSTAKA Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» METODOLOGI PENELITIAN Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» TEMUAN DAN PEMBAHASAN Pekerjaan
» Penduduk tanpa pendapatan tetap dan kaum miskin: berusia lanjut, cacat,
» TEMUAN DAN PEMBAHASAN 1. Konteks Desa
» Calopeluncur Buruh combine harvester
» KESIMPULAN DAN SARAN Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN
» HASIL DAN PEMBAHASAN Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Sejarah Pasar Loak Bukittinggi dan Bielefeld
» Pasar Loak Sebagai Gerakan Sosial
» Pasar Loak Sebagai Gerakan Lingkungan Global
» Kesimpulan Daftar Pustaka Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» KESIMPULAN Pertemuan-Pertemuan Gerakan Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Somasi Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Tahlil Slametan Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap hak-hak dasar
» Teori Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» METODE PENELITIAN Metode Penelitian Sosial Metode Penelitian Hukum Sumber Data
» PEMBAHASAN Rasa Ketidaknyamanan Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Perundang-undangan Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» PENUTUP Kesimpulan Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Saran Buku Perundang-Undangan Media dan Internet
» Bangunan Bangunan Tanah Tanah Tanah Tanaman Tanaman Tanaman Lain-lain
» METODE PENELITIAN DISKUSI DAN PEMBAHASAN Ancaman pada Sumber Daya Air di Kota Wisata
» TINJAUAN PUSTAKA Partisipasi Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» METODOLOGI Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» TEMUAN PEMBAHASAN Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» KESIMPULAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
» Diskontinyuitas Kekeluargaan dan Kekerabatan
» Diskontinyuitas Pertetanggaan dan Pertemanan
» Diskontinyuitas dalam Hubungan Kerja
» Perubahan InfrastrukturMode Produksi Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Untuk berkebun kelapa sawit, petani tidak perlu mengenal musim dan panen
» Kontribusi yang saling menguntungkan
» Tingkat partisipasi dan pengelolaan masyarakat dalam kegiatan program
» GERAKAN PETANI DALAM SINTESIS TEORI-TEORI GERAKAN SOSIAL
» METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN
» Gejala Involusi Gerakan Dan Dinamika Perlawanan
» Gejala Involusi Gerakan KomunitasPetani Alami
» Kesimpulan Dan Petikan Pelajaran
» Wawancaramendalam depth interview; teknik ini digunakan untuk mencari informasi
» KESIMPULAN METODE PENELITIAN Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» PENDAHULUAN TEMUAN DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Informan dan Lokasi Penelitian
» KOMODITAS, KOMODIFIKASI, DAN GERAKAN KOMUNITAS
» METODE PENELITIAN TEMUAN DAN BAHASAN
» Konstanta a Instagram Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» Tindakan Tradisional Tindakan Afektif
» Drs. Wahyu Pramono, MSi, . 2.Dra. Dwiyanti Hanandini, MSi
» DAFTAR PUSTAKA Ajisuksmo, Clara R.P., Dhevy Setya Wibawa, Herry Pramono. 2013. Laporan
» PENDAHULUASN A.Latar Belakang
» TEMUAN DAN PEMBAHASAN Profil Masyarakat Sipil Pasca 2000
» PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
» 3. Tujuan Kegiatan dan Rencana Pemecahan Masalah
» Daya Saing Negara: Melampaui Konteks Ekonomi
» 3.Gerakan Sosial Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed
» TenikPengumpulan dan Analisis Data.
» Dinamika Gerakan Sosial Kontemporer di Indonesia dari Lokal sampai Global
Show more