128
dapat dikatakan salah satu aspek dalam upaya peningkatan pemberdayaan perempuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam akses terhadap kesejahteraan, perempuan menempati
posisi yang tidak menguntungkan.Terutama berkaitan dengan partisipasi ekonomi. 2. Access akses :akses terhadap teknologi dan adalah penting mengingat melalui teknologi
dan informasi, perempuan dapat meningkatkan produktivitas ekonomi dan sosial mereka. 3. Consientisation konsientisasi: pemahaman atas perbedaan peran jenis kelamin dan
peran gender. 4. Participation partisipasi yaitu ini merujuk pada keterwakilan perempuan yang setara dalam struktur pembuatan keputusan baik secara formal maupun informal, dan
suara mereka dalam penformulasian kebijakan.Equality of Control kesetaraan dalam control kekuasaan: kesetaraan dalam kekuasaan atas faktor produksi, dan distribusi
keuntungan sehingga baik perempuan maupun laki-laki berada dalam posisi yang setara.
Sekolah perempuan di desa rupanya menjadi alternatif bagi pemberdayaan perempuan di tingkat lokal agar perempuan diupayakan kesejahteraannya meningkat,
akses teknologi untuk kebutuhan ekonomi dan sosial mereka, pemahaman kesetaraan gender yang lebih meningkat, partisipasi yang meningkat dalam pengambilan keputusan
dan memiliki kesetaraan dalam control atau kekuasaan baik dalam produksi maupun distrib.
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.Teknik penentuan subjek penelitian dilakukan secara purposive, yaitu dipilih
dengan pertimbangan dan tujuan tertentu sesuai dengan prinsip nonprobability sampling.Misalnya, subjek tertentu dianggap paling mengetahui dan memiliki otoritas
untuk menjelaskan beberapa hal yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini atau bisa diistilahkan sebagai tokoh kunci key persons
—baik dalam Sekolah Perempuan Desa SPD maupun di lembaga Pendidikan Non Formal Perempuan PNFP yang dikelola oleh
Pemerintah Kota Batu dalam hal ini adalah para pengurus atau pengelola kedua lembaga tersebut di samping itu juga para peserta didik dan para alumni.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang lazim digunakan menurut Denzin dan Lincoln
24
adalah sebagai berikut: a Observasi terstrukturPeneliti melakukan pengamatan secara langsung dalam pertemuan pelatihan, penyuluhan,
simulasi atau bahkan pada saat subjek penelitian melakukan aksi dalam proses membangun gerakan pemberdayaan perempuan melalui pendidikan politik di Sekolah
Perempuan Desa SPD maupun di lembaga Pendidikan Non Formal Perempuan PNFP yang dikelola oleh Pemerintah Kota Batu dengan concern pengembangan ekonomi
lokal.b Wawancara Mendalam: Penggunaan teknik ini ditujukan untuk keperluan koleksi data strategi gerakan pemberdayaan perempuan melalui pendidikan politik di
Sekolah Perempuan Desa SPD serta pengembangan ekonomi lokal di lembaga Pendidikan Non Formal Perempuan PNFP yang dikelola oleh Pemerintah Kota
BatuTantangan dan dinamika yang dihadapi saat membangun gerakan pemberdayaan perempuan melalui pendidikan politik di Sekolah Perempuan Desa SPD dan
pengembangan ekonomi lokal di lembaga Pendidikan Non Formal Perempuan PNFP yang dikelola oleh Pemerintah Kota Batu. c Dokumenter: Penelitian ini tentu juga
membutuhkan justifikasi data sekunder berupa dokumentasi foto, video, artikel dan kliping berita yang relevan dengan tema penelitian
—baik itu akan diperoleh dari Sekolah Perempuan Desa SPD dan di lembaga Pendidikan Non Formal Perempuan PNFP yang
24
Denzin, Norman K dan Lincoln, Yvonna S. 2009.Handbook of Qualitative Research. Terjemahan Dariyatmo, dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
129
dikelola oleh Pemerintah Kota Batu atau yang dikumpulkan secara mandiri. d Focus Group Discussion FGD: FGD adalah proses pengumpulan data dan informasi sistematis
mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok. FGD digunakan karena alasan baik filosofis, metodologis maupun praktis.
Teknik analisis
data dalam
penelitian ini
melalui beberapa
tahapan.Pertama,tahapan reduksi data, display data dan verifikasi atau penarikan konklusi. Tahapan reduksi data adalah tahapan penyederhanaan, pengabstrakan dan
transformasi data “kasar” yang terkumpul dari catatan tertulis di lapangan.Reduksi data berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung bahkan dimulai sebelum
peneliti memutuskan kerangka konseptualwilayah penelitian, permasalahan penelitian dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih dalam penelitian ini. Reduksi data
berlanjut terus sesudah penelitian lapangan di lokasi penelitian yaitu kota Malang.Kedua, tahapan data display atau penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan. Penyajian yang paling sering dipakai dalam bentuk teks naratif. Awalnya informasi berwujud teks yang terpencar-pencar,
seperti data hasil wawancara dengan kader atau siswa di Sekolah Perempuan Desa SPD serta di lembaga Pendidikan Non Formal Perempuan PNFP yang dikelola oleh
Pemerintah Kota Batu, sumber data sekunder berupa arsip yang belum tersusun dengan baik, maka peneliti menyederhanakan informasi yang kompleks dalam kesatuan bentuk
gestalt dengan konfigurasi yang mudah dipahami dalam bentuk naratif. Ketiga, tahapan verifikasi atau penarikan kesimpulan adalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi
yang utuh.Kesimpulan yang ada diverifikasi selama penelitian berlangsung sehingga prinsip dari tahapan analisis data ini sifatnya sirkuler.
Sebagaimana dalam penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif juga menggunakan prosedur pengujian keabsahan data yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut 1
memperpanjang masa observasi di lapangan 2 melakukan triangulasi sumber dengan mengecek antara sumber data yang satu dengan sumber data yang lain, baik itu di Sekolah
Perempuan Desa SPD maupun di lembaga Pendidikan Non Formal Perempuan PNFP yang dikelola oleh Pemerintah Kota Batu3 mengadakan member check 4 melakukan
peer debriefing, peneliti mengadakan diskusi dengan beberapa kolega peneliti.
4. TEMUAN DAN PEMBAHASAN