Somasi Prosiding Konferensi APSSI Vol 1.compressed

531 Lobi dipilih sebagai pendekatan untuk penyelesaian masalah lewat jalur personal. Lobi diarahkan kepada para pengambil kebijakan. Aktor-aktor gerakan sudah memiliki hubungan baik personal maupun formal dengan pihak-pihak yang dilobi tersebut. Sementara itu pengiriman surat dilakukan untuk pihak-pihak yang belum dikenal. Salah satu langkah yang dilakukan yaitu berkirim surat yang berisi pelaporan kasus ini ke lembaga-lembaga yang berhubungan dengan hak-hak lingkungan, HAM, kebijakan dan kebijakan publik. Untuk kepentingan ini hanya beberapa orang saja yang terlibat, sementara itu massa tidak terlibat secara langsung.

3. Somasi

Langkah ini berupa pengiriman surat kepada pihak-pihak pengambil kebijakan. Surat- surat tersebut berisi protes atas peristiwa tertentu. Peringatan melalui surat dengan deadline tertentu dipilih sebagai strategi berikutnya. Beberapa somasi dilayangkan oleh FMPMA seperti ketika walikota sudah berjanji akan menjamin penghentian pembangunan hotel namun pembangunan tetap berjalan. Aksi sama ketika FMPMA menuntut ketegasan dari Ketua DPRD Batu untuk menghentikan pembangunan hotel. 4. Demonstrasi Sementara itu demonstrasi dipilih sebagai strategi sama dengan pilihan somasi, yaitu ketika dialog-dialog dipersepsi tidak efektif lagi oleh aktor-aktor gerakan, maka demonstrasiaksi turun jalan dipilih sebagai keputusan. Pada intinya demonstrasi juga dimaksudkan untuk membuka dialog dengan pengambil kebijakan. Kehadiran massa dalam jumlah besar dimaksudkan untuk menekan para pengambil kebijakan agar memperhatikan tuntutan gerakan. 5. Kampanye-Kampanye Lingkungan Kampanye-kampanye lingkungan dalam gerakan ini sebagai strategi pelengkap advokasi. Sementara advokasi ditempuh dengan target untuk tujuan perubahan langsung kepada pengambil kebijakan, kampanye ditujukan untuk perubahan-perubahan tidak langsung jangka panjang. Bentuk-bentuk kampanye gerakan yaitu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kolektif dengan mengangkat isu-isu budaya. Artinya, dengan mengangkat kembali nilai-nilai budaya untuk perjuangan, maka tujuan gerakan akan berhasil dicapai. Dua kegiatan penting yang ditujukan untuk kampanye yaitu penyelenggaraan Festival Mata Air dan Peringatan Hari Air Sedunia. Festival mata air diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan ulang tahun dusun. Sebagai kegiatan rutin, inti acara keduanya yaitu slametan dusun di lokasi sumber Air Gemulo. Pada kegiatan-kegiatan di atas, identitas kolektif terlihat dimana membedakan dengan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan serupa di desa-desa lain. Slametan desa atau dusun misalnya, ia merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh rata-rata desadusun di Kota Batu. Penyelenggaraan acara seperti pementasan wayang, arak-arakan dan pembuatan tumpeng sudah menjadi kecenderungan umum. Hal yang membedakan slametan di wilayah dimana gerakan sosial diinisiasi yaitu semua kegiatan diarahkan pada penyelamatan mata air. Kegiatan lebih banyak kepada kampanye-kampanye secara simbolis. Kegiatan-kegiatan lain yang dikhususkan untuk anak muda juga digelar, seperti: pentas band “teriakan bumi”, pentas puisi, bedah buku dan lomba menggambar . Identitas kolektif dari kegiatan-kegiatan tersebut yaitu dilakukan secara bersama- sama melalui pembagian pekerjaan secara informal. Kemudian dasar dari eksekusi tersebut yaitu kepercayaan trust. 532 Sementara itu saluran-saluran yang dikembangkan dari Islam dan Jawa yaitu:

1. Tahlil