Pasar Loak Sebagai Gerakan Lingkungan Global

493 juga harganya sangat murah. Untuk segala busana, misalnya, harganya dua ribu rupiah. Sehingga kebanyakan orang enggan menjual barang-barang bekas pribadi yang melekat secara fisik ke pasar loak, karena harganya sangat murah sekali. Berbeda dengan pasar loak Bukittinggi, pasar loak Bielefeld memiliki sejarah yang lebih panjang. Dalam tradisi pemikiran Jerman, seperti dijelaskan Damsar 1998b, dikenal Romantisme Jerman. Dalam Romantisme Jerman terdapat pandangan bahwa kita hidup dalam dunia yang kita ciptakan sendiri dan prinsip bahwa kreatifitas tidak terbatas dan beragam Hawthorn, 1987: 37. Di samping itu, romantisme juga melihat bahwa hidup adalah bermakna dan baik 1981: 2. Berdasarkan atas ide tersebut, oleh karena itu, orang Jerman dapat menciptakan hidup mereka bermakna dan sebaik mungkin sesuai dengan keinginan mereka melalui kreatifitas mereka, termasuk kreatifitas di pasar loak.Kreatifitas di pasar loak oleh aktor pasar loak Jerman dipandang salah satu cara mereka untuk menyelamatkan lingkungan melalui transaksi barang-barang bekas, kuno, antik, atau yang tidak lagi digunakan.Kreatifitas pasar loak disadari oleh orang Jerman sebagai bentuk dari daur ulang sosial. Kesadaran terhadap penyelamatan lingkungan hidup tidak hanya diwujudkan dalam kreatifitas mereka di pasar loak dan konstruksi hukum melalui pengaturan pembuangan sampah dan sejenisnya. Tetapi juga telah mengkristal dalam suatu level kesadaran yang lebih tinggi yaitu kesadaran politik. Perwujudan kesadaran politik tersebut dikristalkan dalam pembentukan partai politik, bernama the Grüne Partai Hijau pada tahun 1980 di Karlsruhe.

5. Pasar Loak Sebagai Gerakan Lingkungan Global

Pasar loak pada setiap negara memiliki sejarahnya sendiri. Oleh sebab itu, pasar loak memiliki nama dan arti yang berbeda pada setiap negara, namun memiliki makna yang sama yaitu tempat jual beli barang-barang bekas, kuno, antik, atau yang tidak lagi digunakan. Pada masyarakat Jerman pasar loak memiliki banyak nama yaitu Der Flohmarkt, Der Trödelmarkt, Der Antikmarkt, Der Trödelbasar, Der Krammarkt, Der Sammlermarkt, Der Adventsflohmarkt, Der Weihnachtsflohmarkt, Der Sommerflohmarkt, Der Frühlingsflohmarkt, dan Der Kinderflohmarkt. Sedangkan masyarakat Indonesia juga memiliki beberapa nama yang terkait dengan pasar loak yaitu pasar rombengan, pasar loak, pasar barang bekas, toko secondhand dan pasar seken.Sementara itu, merujuk pada Wikipedia menyebutkan bahwa negara-negara berbahasa Inggris juga menggunakan nama yang berbeda untuk menunjuk pasar loak seperti Inggris Australia dikenal sebagai trash and treasure markets, Inggris Filipina sebagai tianggê, India sebagai gurjari or shrukawadi bazaar or even as juna bazaar, Inggris Raya sebagai car boot sales, Perancis dan Quebec sebagai Marché aux puces, Swiss sebagai Flomärt, komunitas Spanyol Florida Selatan sebagai [el] pulgero. Jika ditelusuri gerakan daur ulang sosial di pasar loak melalui mesin pencari seperti google, yahoo atau yang lainnya, akan ditemukan pasar loak di seluruh negara yang ada di dunia ini. Ini berarti bahwa gerakan daur ulang sosial merupakan gerakan lingkungan berskala global. Hal ini disebabkan pasar loak sebagai basis pergerakan daur ulang sosial terdapat hampir di seluruh kota besar dunia, baik di negara maju maupun negara sedang berkembang seperti Amerika, Perancis, Belanda, Jepang, Korea, Cina, India, Banglades, dan sebagainya. Aktor utama pasar loak, terutama penjual dan pembeli, memahami dan menyadari bahwa mereka sedang bertranstraksi barang-barang bekas, kuno, antik, atau yang tidak lagi digunakan. Apakah aktor pasar loak menyadari pula bahwa mereka bertransaksi di pasar loak untuk mengkonsumsi limbah berupa barang-barang bekas, kuno, antik, atau yang tidak lagi digunakan?Pedagang pasar loak Bukittinggi menyadari bahwa mereka mencari nafkah 494 melalui jual beli limbah berupa barang bekas layak pakai dari luar negeri seperti Singapura, Hongkong, Malaysia, Korea, Jepang dan Taiwan. Sedangkan para pembelinya juga menyadari bahwa mereka membeli limbah berupa pakaian bekas bermerek internasional seperti Levi’s, Arrow, Dunhill, Lee, Eastpak, Jansport, Giordano, Polo, Guess, Hanes, Replay, DKNY, Ovieta, Starter, Reebok, Elle, Adidas, Nike, Elesse, Quick Silver, Ocean Pacipic, Billabong. Juga dapat ditemukan busana bekas dari merek-merek karya perancang kenamaan seperti Calvin Klein, Pierre Cardin, Giant Franco Ferre, Gianni Versace, dan sebagainya. Aktor pengelola pasar loak memiliki perbedaan antara satu sama lainnya tentang tujuan penyelenggaraan pasar loak. Pasar loak Bukittinggi diselenggarakan di lokasi peruntukan pasar, yang mana dimiliki oleh negara. Oleh sebab itu, pasar loak diselenggarakan seperti pasar lainnya, yang ditujukan untuk memudahkan masyarakat melakukan praktek jual beli dan konsekuensinya negara memungut retribusi dan sewa lahan. Berbeda dengan pasar loak Bukittinggi, pasar loak Bielefeld Jerman diselenggarakan oleh 3 tipe pengelola pasar loak, yaituorganisasi pemerintah, organisasi bukan pemerintah, dan perusahaan swasta.Organisasi pemerintah seperti Freizeitzentrum pusat pertemuan warga dan Bezirkamts kantor cabang pemerintahan kota menyelenggarakan pasar loak sebagai salah satu program untuk memfasilitasi kontak sosial dan memberikan tempat untuk menyalurkan dan memperoleh barang bekas bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah pengayomannya. Organisasi ini biasanya menyelenggarakan pasar loak sebulan sekali. Mereka pada umumnya juga menyediakan meja sebagai stand dagang jika pasar loak dilakukan di pusat pertemuan. Organisasi bukan pemerintah terdiri dari Bürgerinitiative gerakan inisiatif rakyat, gereja, organisasi mahasiswa, organisasi orangtua murid sekolah, organisasi orangtua yang mempunyai anak dan sebagainya. Bagi mereka menyelenggarakan pasar loak untuk memfasilitasi penyaluran dan perolehan barang-barang bekas yang berharga murah juga sebagai saluran bagi terciptanya hubungan sosial. Tidak jarang pula organisasi ini menyelenggarakan pasar loak untuk memperoleh dana bagi pembangunan fasilitas tempat bermain anak sekolah, untuk tujuan kemanusiaan lainnya, atau untuk penyelamatan lingkungan.Berbeda dengan dua organisasi di atas, tujuan utama perusahaan swasta menyelenggarakan pasar loak adalah untuk memperoleh untung. Oleh sebab itu biaya pemakaian tempat untuk berdagang lebih besar dibandingkan dengan dua organisasi sebelumnya. Mereka menyelenggarakan pasar loak pada pagi hari di akhir pekan Damsar, 1998a dan 2005.

6. Kesimpulan