2. Indonesia di dalam Dinamika ASEAN 3. Daya Saing Indonesia dalam Tatanan Dunia dan Dinamika Regional ASEAN

1061 sektoral di ASEAN. Rencana kerja sektoral akan ditinjau dan diperbarui secara berkala untuk memastikan relevansi dan efektivitas mereka. pengaturan kemitraan dengan sektor swasta, asosiasi industri dan masyarakat luas di tingkat regional dan nasional juga akan secara aktif mencari dan memupuk untuk memastikan pendekatan inklusif dan partisipatif untuk proses integrasi. Lembaga akan diperkuat dan pendekatan untuk monitoring dan pendekatan publik ditingkatkan akan juga dikembangkan untuk mendukung pelaksanaan yang efektif. Cetak BiruAEC akan mengarah menuju ASEAN yang lebih proaktif, memiliki di tempat struktur dan kerangka kerja untuk beroperasi sebagai sebuah komunitas ekonomi, budidaya identitas dan kekuatan kolektif untuk terlibat dengan dunia, menanggapi perkembangan baru, dan merebut peluang baru. Tidak hanya akan memastikan bahwa negara-negara anggota ASEAN 10 yang terintegrasi secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan dan gainfully terintegrasi dalam ekonomi global, sehingga memberikan kontribusi untuk tujuan kemakmuran bersama. Komunitas Sosial-Budaya ASEAN bertujuan untuk memberikan kontribusi untuk mewujudkan Komunitas ASEAN yang berorientasi pada orang dan bertanggung jawab sosial dengan tujuan untuk mencapai abadi solidaritas dan persatuan di antara bangsa- bangsa dan Negara-Negara Anggota ASEAN.Ini berusaha untuk menempa identitas bersama dan membangun kepedulian dan kebersamaan masyarakat yang inklusif dan di mana kesejahteraan, mata pencaharian, dan kesejahteraan masyarakat ditingkatkan.ASCC difokuskan pada memelihara manusia, sumber daya alam dan budaya untuk pembangunan berkelanjutan dalam harmonis dan orang-berorientasi ASEAN.The ASCC Blueprint merupakan dimensi manusia dari kerjasama ASEAN dan menjunjung tinggi komitmen ASEAN untuk mengatasi aspirasi daerah untuk mengangkat kualitas hidup bangsa.Tujuan dari ASCC tersebut dipertimbangkan untuk dicapai dengan menerapkan tindakan nyata dan produktif yang berpusat pada rakyat dan bertanggung jawab secara sosial.set ini kegiatan koperasi telah dikembangkan berdasarkan pada asumsi bahwa tiga pilar Komunitas ASEAN yang saling tergantung dan saling terkait dan bahwa hubungan yang penting untuk memastikan saling melengkapi dan kesatuan tujuan. The ASCC Blueprint diadopsi oleh para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-14 pada tanggal 1 Maret 2009 di Cha-am Hua Hin, Thailand. ASEAN mengklaim bahwa mengalami perkembangan yang signifikan dalam menghilangkan tariff perdagangan intra-ASEAN, dengan nol pada 99 dari lini tariff ASEAN sejak 2010 melalui berbagai inisiatif yang sukses diimplementasikan seperti ATIGA dan ACIA sebagaimana dilaporkan dalam AEC Scorecard yang menekankan pada fasilitasi perdagangan, daya saing dan investasi. Konsisten dengan beberapa pembangunan, pembagian keuntungan perdagangan intra-ASEAN meningkat ke 24.2 pada 2013, dan tercatat 25 dari total GDP regional. Perubahan-perubahan dalam daya saing, dinamika dalam harga, permintaan eksternal dan kebijakan-kebijakan, berpengaruh pada perdagangan eksternal telah mengarahkan pada perubahan dalam pola dan dependensi ASEAN 317 .Terkait dengan soal daya saing perdagangan dan segala aktivitas pembangunan dan perekonomian, tentu pada akhirnya perlu bahkan penting untuk mempertimbangkan bahwa setiap unsur masyarakat yang ada dalam setiap negara ASEAN.

4. 2. Indonesia di dalam Dinamika ASEAN

Perkembangan dalam dinamika kawasan di Asia Tenggara tersebut terjadi ketika Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo Jokowi. Kepemimpinan regional Indonesia memiliki signifikansi dalam membangun ASEAN sebagai asosiasi regional terpanjang yang berkapabilitas dalam menjaga isu-isu terkait dinamika regional dan global, konektifitas sesama anggota, dan menentukan masadepan perdamaian regional, kemakmuran, dan stabilitas di belahan dunia. Namun, menurut Elisabeth 2015sejak 317 http:www.asean.orgstorageimagesASEAN_RTK_2014ACIF_Special_Edition_2014.pdf 1062 periode kedua pemerintahan Yudhoyono, orientasi Indonesia ke ASEAN sudah berkurang.ASEAN menjadi bagian dari komunitas global ketimbang menjadi bagian dari kepentingan regional Indonesia.Sejak itu kepemimpinan Indonesia di ASEAN tampak tak relevan lagi.Menghadapi Masyarakat ASEAN pada Desember 2015, sebagian masyarakat regional kurang mawas dengan eksistensi dan signifikansi ASEAN, terutama karena tidak ada dampak langsung pada kehidupan masyarakat.Indonesia mestinya mendefinisikan kembali kebijakan regionalnya pada ASEAN berdasar pada meningkatnya aktor-aktor dan isu-isu regional dan global.Terutama mengoptimalisasikan mekanisme ASEAN sebagai sebuah instrumen transformasi konflik 318 .ASEAN menjadi bagian dari komunitas global ketimbang menjadi bagian dari kepentingan regional Indonesia dengan isu-isu terkait dinamika regional dan global, konektifitas sesama anggota, dan menentukan masadepan perdamaian regional, kemakmuran, dan stabilitas serta instrumen transformasi konflik.

4. 3. Daya Saing Indonesia dalam Tatanan Dunia dan Dinamika Regional ASEAN

Masyarakat ASEAN sebagai bentuk integrasi sekaligus arena kompetisi atau kontestasi di kawasan Asia Tenggara dalam perspektif global.Situasi tersebut dapat dipahami dalam dinamika struktur sosial global yang tidak berubah secara signifikan dalam relasi antar aktor di mana negara tetap menjadi aktor kunci yang secara politis tidak atau minimal belum mampu menghapuskan kedaulatannya.Sedangkan secara ekonomistis, negara – meskipun dalam beberapa hal- mengalami kemunduran eksistensinya di hadapan aktor- aktor internasional lainnya, namun masih memiliki peran signifikan dalam menentukan pilihan-pilihan ekonomi-politiknya.Meskipun demikian, struktur global masih dikuasai oleh negara-negara yang selama ini mendominasi sekaligus menghegemoni tatanan dunia. Regionalitas, regionalisme dan regionalisasi yang terjadi dalam Masyarakat ASEAN bukanlah sebuah bentuk kontra hegemoni terhadap sistem kapitalisme neoliberal global. Namun justu menjadi sebuah bentuk penyesuaian yang bisa disebut sebagai pelanggengan hegemoni sistem ekonomi politik global sampai saat ini.Ironisnya, integrasi tersebut juga tetap dan terus dibarengi dengan kompetisi dan kontestasi di antara negara-negara anggotanya.Indonesia sebagai negara-bangsa sejak periode kedua pemerintahan Yudhoyono, orientasi nasional ke ASEAN sudah berkurang.ASEAN menjadi bagian dari komunitas global ketimbang menjadi bagian dari kepentingan regional Indonesia.Sementara itu pemerintahan Jokowi juga belum bisa dinilai sepenuhnya mampu membuktikan hegemoni dan dominasinya kembali di ASEAN.Sementara itu dalam perspektif Teori Kritis, Negara hanyalah bentukan dari bagaimana relasi sosial dalam produksi yang sangat ditentukan oleh kekuatan sosial di internaldomestiknya.Atau bahkan bentukan dari dinamika tatanan dunia. Jika berlaku yang terakhir maka negara terhegemoni bahkan terdominasi, sedangkan jika berlaku yang pertama maka negara menjadi instrument kontra hegemoni global. Sejauh ini, Indonesia masih terhegemoni meskipun upaya melakukan kontra hegemoni dilakukan.Namun tanpa memberi ruang yang lebih besar dan signifikan bagi masyarakat sipil melalui demokrasi yang subtantif, kontra hegemoni kurang maksimal melalui perang posisi di tingkat regional dan global. Menurut The Global Competitiveness Report, tahun 2011 peringkat daya saing Indonesia mengalami penurunan menjadi 46 dibanding tahun 2010 yang berada di posisi 44. Meskipun reportasi ini juga sebuah instrumen yang mungkin sekali menjadi bagian dari hegemoni global, sebab WEF adalah sebuah forum ekonomi dunia yang sesungguhnya didominasi oleh negara-negara kapitalis-neolib maju ketimbang merepresentasikan forum bagi keseluruhan negara di dunia dalam tatanan dunia yang setara dan adil. Namun akhirnya bisa ditarik kesimpulan bahwa Indonesia bukanlah negara maju meskipun juga bukan negara terbelakang, artinya ada di tengah-tengah yang masih sangat mungkin 318 Buletin Forward, 2015, ISSN 2460-1659, Vol. 1, No. 2, Jakarta: LIPI. 1063 dihegemoni. Sebagai negara-bangsa dengan kekuatan menengah middle power ditambah dengan daya saingnya yang masih mengalami kemunduran, maka pemerintah Negara Indonesia sesungghnya perlu dukungan dari masyarakat sipil untuk memperkuat dirinya dan meningkatkan atau mengembangkan daya saing dengan beragam isu dan sektor-sektor dalam relasi dan dinamika struktur sosialnya. Peran masyarakat sipil dengan posisinya dalam struktuk dan dinamika sosial politik di sebuah Negara di mana masyarakat politik berkuasa adalah sebagai oposisi bahkan kontra hegemoni melalui gerakan sosial sebagai aktivitas politiknya dari dominasi yang terjadi di tingkat nasional maupun global. 4. 4. Dinamika Gerakan Sosial Kontemporer di Indonesia dari Lokal sampai Global