183
3. 4. 1. Pemerhatian Observasi Bogdan
secara lebih tepat mendefinisikan pengamatan berperan serta sebagai pengamatan yang bercirikan interaksi sosial yang memakan masa cukup lama antara
penyelidik dan responden dalam lingkungan responden, dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa gangguan. Selain itu
penyelidik juga menggunakan observasi naturalistik iaitu pendekatan dimana penyelidik tidak menetapkan sebelumnya katagori dan klarifikasi, tetapi mengobservasi dengan cara
dan latar yang alamiah Gay dan Airasian, 2003. Adapun aspek yang diungkap dari observasi dalam penyelidikan ini adalah aspek dari tingkah laku wanita terhadap
lingkungan.
3. 4. 2. Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penyelidikan ini adalah wawancara semi terstruktur, iaitu wawancara yang pertanyaannya ditentukan terlebih dahulu dan berbentuk
open-ended question . Gay dan Airasian, 2003. Dalam penyelidikan ini, penyelidik
dilengkapi dengan pedoman wawancara yang berfungsi semata-mata untuk memuat pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan, iaitu open-ended questionpertanyaan-
pertanyaan terbuka yang bertujuan menjaga agar arah wawancara tetap sesuai dengan matlamat penyelidikan Poerwandari, 2001.
3. 4. 3. Kepustakaan
Kaedah ini membantu penyelidik untuk mendapatkan data mengenai latar belakang kelompok yang dikaji Kota Jambi. Disamping itu, kaedah ini juga penting untuk
mendapatkan data sekunder mengenai subyek penyelidikan iaitu tingkah laku wanita dan lingkungan. Data sekunder yang dihasilkan dari penyelidikan terdahulu akan dibandingkan
dengan hasil penyelidikan dari kerja lapangan ini. Perbandingan antara dua data ini penting untuk mendapatkan gambaran sebenar mengenai tingkahlaku wanita terhadap lingkungan
yang dikaji.Kajian ini akan dijalankan di Perpustakaan Utama Universiti Malaya dan Perpustakaan Kota Jambi
3. 4. 4. Dokumentasi
Sebagian pustaka yang dipakai dalam penyelidikan ini adalah laporan status lingkungan daerah Kota Jambi, Perperpustakaan Kota Jambi, Pemerintah Kota Jambi,
Kepala Bappeda Kota Jambi, Kepala Bapedalda Kota Jambi, Dinas Kebersihan Kota Jambi, NGO wanita, Lembaga Adat Daerah Jambi, Taman Budaya Jambi, Balai Pelayanan
Informasi Kehutanan BPIK Badan Kehutanan Kota Jambi, Camat Kecamatan Pasar Jambi.
184
3. 5. Model analisis
Merujuk dari uraian sebelumnya, khususnya dalam kerangka berpikir, maka dalam penyelidikan ini penyelidik mengajukan model analisis sebagai berikut
Dalam penyelidikan ini, penentuan informan lebih mempertimbangkan beberapa lokasi. Dimana di masing-masing lokasi diambil informan secara rawak. Apapun yang
menjadi generalisasi dari hasil kesimpulan ini merupakan generalisasi untuk wilayah Kota Jambi saja.
3. 6. Teknik analisis data Teknik analisis data dimulai dengan langkah koding yaitu penyusunan transkrip
verbatin
dari hasil pengumpulan data, kemudian dilakukan penomoran pada tiap baris
transkrip
secara urut dan pemberian kode tertentu pada masing-masing berkas agar mudah
diingat dan mewakili masing-masing berkas Poerwandari, 2005
PENGETAHUAN ALAM SEKITAR
MOTIF PRO ALAM SEKITAR
SIKAP PRO ALAM SEKITAR TINGKAH LAKU PRO ALAM SEKITAR
PRO ENVIRONMENTAL BEHAVIOR -
UMUR -
TINGKAT PENDAPATAN -
PENDIDIKAN -
PEKERJAAN -
LAMA DOMISILI -
SUKU BANGSA -
JUMLAH ANGGOTA - KELUARGA
- ORIENTASI TINGKAH LAKU
- SUMBER INFORMASI ALAM SEKITAR
Rajah 2. Model Analisis
185
Analisis data selanjutnya adalah analisis tematik yaitu proses menemukan serangkaian tema yang mengambarkan fenomena tertentu. Poerwandari, 2005. Teknik
analisis tematik
penting dalam penyelidikan ini karena selain sebagai cara menganalisis informasi kualitatif juga merupakan cara untuk mengamati aktivitas wanita Kota Jambi,
interaksi kumpulan dalam sistem sosial masyarakat Kota Jambi, situasi di kawasan dan kebudayaan mereka. Berdasarkan tema-tema yang ditemukan, ditarik kesimpulan atau
dugaan sementara. Dalam analisis tematik tidak terdapat kendala karena model analisis yang telah dibuat dalam bentuk skema sangat membantu. Penyelidik tinggal
mengelompokkan tema yang muncul dari hasil wawancara ke dalam tiga tema besar dalam model analisis melalui sub-sub temanya. Tahapan selanjutnya adalah interpretasi,
Interpretasi yang digunakan adalah interpretasi menurut subyek penyelidikan yang dalam hal ini wanita Kota Jambi.
4.TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Temuan dalam kajian ini, dimana permasalahan lingkungan dipandang sebagai sesuatu yang disebabkan oleh tingkah laku manusia termasuk tingkah laku wanita yang
maladaptif
. Oleh karennya perlu dicarikan solusi sesuatu yang boleh merubah tingkah laku
buruk wanita terhadap lingkungan yang bersumber dari ”human behavior”. Upaya-upaya tersebut ditempuh melalui perbaikan tingkah laku prolingkungan proenvironmental
behavior . Namun sebelum mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk memodifikasi
tingkah laku wanita terhadap lingkungan perlu diketahui terlebih dahulu apa sebenarnya yang ada dibalik tingkah laku tersebut dan faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Penyelidikan yang dilakukan di Kota Jambi ini mencoba memberikan gambaran faktor yang mempengaruhi tingkah laku wanita tersebut sekaligus juga mengetahui apakah
tingkah laku wanita terhadap lingkungan tersebut dilandasi oleh kesadaran akan pentingnya lingkungan di dalam kehidupan.
Hasil penyelidikan yang dilakukan di Kota Jambi ini adalah: 4. 1. Hasil penyelidikan ini terbukti bahwa perbedaan struktur wanita dalam
masyarakat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran lingkungan seiring berjalannya waktu. Terbukti bahwa dipenyelidikan ini, tingkat pengajian, pendapatan dan
suku bangsa tidak berpengaruh terhadap tingkah laku lingkungan. Dengan demikian teori tentang lapisan sosial tidak berlaku untuk menjelaskan tingkah laku prolingkungan di Kota
Jambi sebagaimana dikatakan oleh Jonas dan Dunlap tentang The Broadening Bad Hypothesis
. Kesimpulan ini hanya berlaku untuk Kota Jambi saja.
4.2. Teori dasar nilai concern lingkungan dari Stern dan Dietz 1994 yang mengembangkan teori Schwartz 1997 tentang model norma aktivasi, bahwa norma
moral lingkungan dapat diaktivasi melalui nilai-nilai sosioaltruistik, biosferik dan egoistik masih dapat diterapkan untuk mengaktivasi concern lingkungan wanita Kota Jambi.
Aktivasi tersebut dapat dilakukan pada wanita muda, wanita single yang sedang menempuh pendidikan, meningkatkan perhatian pada kaum wanita dan lebih gencar menyampaikan
pesan-pesan lingkungan melalui media cetak dan elektronik serta papan maklumat RT.
4. 3. Menurut Mc. Farlanc dan Boxall, pengetahuan knowledge memainkan