DARI ETIKA KE SPIRITUALITAS BISNIS

(1)

(2)

D


(3)

(4)

Dr. H. Azhari Akm al Tarigan, M.Ag.


(5)

DARI ETIKA KE SPIRITUALITAS BISNIS


(6)

v


(7)

Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan) dan


(8)

didasarkan pada riset-riset yang mendalam. Ketiga, sebagian besar tidak


(9)

tidak menolak komentar mereka yang melihatnya ayahnya seperti orang


(10)

DAFTAR ISI


(11)

BAB III:


(12)

Bagian Ketiga


(13)

2. Wakaf Uang; Sebuah Harapan Baru ... 200


(14)

1


(15)

BAB I


(16)

Qur’an. Adapun pendiri mazhab tasawuf adalah Uways al-Qarni. Ia


(17)

yaitu gnostisism. Berbeda dengan agnostik yang artinya tidak tahu dan


(18)

yang lebih esensial, berbeda dengan akhlak, Tasawuf bersifat dinamis.


(19)

motivasi dalam diri manusia bisa berasal dari diri sendiri tetapi bisa


(20)

yang cukup terkenal The Corporate Mystic,4 menuliskan bahwa, pada


(21)

Pertama, mutlak jujur dan selalu berkata benar serta konsisten


(22)

dari kesadaran dan gairah hidup, bukan karena sikap otoriter yang


(23)

berbahaya bagi konsumen untuk menekan ongkos produksi, memasang


(24)

ditawarkan etika bisnis Islam kepada pelaku-pelaku bisnis ?. Dan apa


(25)

Kedua, Setiap pelaku bisnis muslim juga akan menyadari bahwa


(26)

terhadap kerakusan yang menyebabkan terkonsentrasinya kekayaan


(27)

pengawasan dari lembaga resmi. Lembaga pengontrol dalam sejarah


(28)

tergantung oleh keberadaan perbankan syari’ah itu sendiri seperti SDM


(29)

kemanusiaan. Nilai-nilai inilah yang sejatinya harus ditampilkan perbankan


(30)

perkembangan ini sebagai sesuatu yang penting untuk disahuti. Jika


(31)

FAST (fathanan, amanah, siddiq dan tabligh) yang diderivasi dari sifat


(32)

sejatinya juga harus memiliki hal yang sama. Bahkan tuntutannya


(33)

jauh yaitu etika dalam bidang produksi, konsumsi dan distribusi, tiga


(34)

pentingnya nilai-nilai etis dalam aktivitas sehari-hari. Paling tidak


(35)

BAB II


(36)

sifat Allah yang maha mughni. Berinfaq atau bersadaqah bermakna


(37)

ghaniyya al-taqiyya al-khafiyya (Allah menyukai hamba yang kaya, bertakwa


(38)

bagi siapa saja, orang kaya yang dermawan dan beriman, orang sederhana


(39)

2. Merengguk Kehidupan yang Berkah


(40)

dari Allah yang muncul tanpa diduga dan tak terhitung pada semua


(41)

Kata fatahna yang diterjemahkan dengan “kami limpahkan” terambil


(42)

akan dicabutnya tanpa ada kemampuan kita untuk menahannya. Al-Qur’an


(43)

Kata yang sesungguhnya memiliki arti yang kaya dimaknai menjadi


(44)

al-falah dengan bahagia adalah dalam rangka menyimpulkan dari sekian


(45)

menolong dan berkasih-sayang. Bukan sebaliknya saling menghisap


(46)

moralitas bahkan dalam konteks kehidupan bernegara. Ada kalanya


(47)

4. Menjadi Pribadi Produktif: Bercermin Kepada Nabi


(48)

Berkenaan dengan hal ini, ada yang menarik dari ungkapan Umar


(49)

Nabi Daud As lahir di Bait Lahem Palestina sekitar 1085 SM dan


(50)

moral, pendidikan, agama dan banyak hal-hal lainnya. Perbedaan konsep


(51)

Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah, nilai-nilai Islam dalam


(52)

Memahami sebuah konsep dalam al-Qur’an tidaklah utuh jika penelusuran


(53)

terhadap manusia yang seperti inilah yang memungkinkan keadilan


(54)

yang ditekankan Islam. Diantaranya adalah : Menghapuskan monopoli,


(55)

Berkaitan dengan penegakan keadilan ekonomi seperti yang telah


(56)

Berangkat dari kebutuhan inilah al-Qur’an memandang perlu untuk


(57)

BAB III


(58)

seseorang akan mendapatkan uang yang diperoleh dari untung-untungan,


(59)

disebabkan bahwa keuntungan yang diperoleh melalui cara judi tidak


(60)

barangnya dengan sesuatu yang bisa menampakkan seakan-akan barangnya


(61)

yang secara ekstrem kemunculannya tidak terbayangkan sebelumnya.


(62)

jual beli. Jual beli yang mengandung gharar adalah jual beli yang


(63)

The essence of risk managementlies in maximizing the areas where we


(64)

bentuk multi unit monopoli. Modelnya ada empat, pertama, price agreement,


(65)

menyebabkan tidak terjadinya persaingan yang sehat dalam bisnis.


(66)

BBM naik ataupun langka, maka mereka bisa menjual dengan harga


(67)

Menurut Adiwarman A Karim, monopoli tidak identik dengan


(68)

Hemat penulis, semangat inilah yang terdapat dalam peraktek


(69)

Konsumen membeli barang dan digunakan untuk diri sendiri. sedangkan


(70)

konsumsi dalam ayat di atas adalah, proporsional dan tidak


(71)

Kendatipun Allah menyuruh kita untuk makan dan minum, Al-Qur’an


(72)

terpikul tanggung jawab untuk memberikan perhatian terhadap keperluan


(73)

halal, yang dalam bahasa syara’ disebut dengan al-ba’i (jual beli) dan


(74)

barang atau jasa dari orang lain. Ketika ijab dan qabul dinyatakan


(75)

mendapatkan sumber rezeki, sehingga Islam menganggapnya sebagai


(76)

dengan baik, memberikan produk yang terbaik dan menghindarkan


(77)

BAB IV


(78)

berbelanja menjadi sebuah gaya hidup, berbagai fasilitas perbelanjaan


(79)

barang yang halal saja, kendatipun ia tak tahu mau dikemanakan semua


(80)

Prof. Quraish Shihab dalam bukunya, Membumikan Al-Qur’an,


(81)

Al-Baqarah/2:228, 229, 230, dll). Keenam, Berkaitan dengan azab Allah


(82)

adalah bahwa ajaran ekonomi Islam diletakkan fondasi-fondasinya


(83)

baik (thayyib). Halalan thayyiba bukanlah alternatif, antara yang satu


(84)

Sungguh apa yang telah ditetapkan Allah SWT seperti yang terdapat


(85)

Setelah mencermati ayat-ayat Al-Qur’an, kata tahyyib ternyata


(86)

Indonesia. Pada dasarnya kata najasah mengandung arti al-qazarah


(87)

Prof. Ali Ya’kub adalah, menjadikan organ tubuh manusia yang dapat


(88)

operasional, gaji dan hal-hal yang dapat dijangkau dengan wawancara


(89)

masalah bisnis, ia bisa sambut pembicaraan tersebut. Jika masalah pribadi,


(90)

Pada bagian akhir, apakah pembeli tertarik atau tidak, mereka tetap


(91)

harus dibenahi. Kita tidak bisa berkata, bukankah hal-hal di atas sebagai


(92)

berurusan dengan IAIN.SU. Bagaimana jika ada orang luar yang


(93)

Islam, bisnis yang dilarang adalah bisnis yang di dalam aktivitasnya


(94)

apakah riba sama dengan bunga bank. Sejatinya, kehadiran bank syari’ah,


(95)

Jika tiga indikasi tersebut ditemukan dalam sebuah aktivitas bisnis,


(96)

2


(97)

BAB I


(98)

Di dalam fikih Mu’amalat isu-isu yang akan dikaji adalah bisnis dan


(99)

pada bagian ini akan diperbincangkan hal-hal yang berkaitan dengan


(100)

yang di buat oleh orang Islam, berbelanja di warung atau super market


(277)

Indonesia belum memiliki kurikulum yang terstandar. Akibatnya banyak


(278)

DAFTAR KEPUSTAKAAN


(279)

Lukman Faoroni, Etika Bisnis dalam Al-Qur’an, Yogyakarta, Pustaka


(280)

TENTANG PENULIS


(281)

Masyarakat Ekonomi Syari’ah (MES) Sumatera Utara sampai sekarang,


(282)