Realitas Perubahan Alam atau Tanda-Tanda Kiamat.

314 | Modul Pendidikan Agama Islam Irak berdiri sendiri dengan keirakannya, penduduk Syam berdiri sendiri dengan Kesyamannya dan penduduk Mesir juga berdiri sendiri dengan kemesirannya. Sesuatu yang didatangkan oleh penduduk Hijaz dari negeri-negeri itu berupa pajak dan lainnya telah putus dan keadaan di Hijaz sebagaimana yang terjadi sebelum negeri itu menang Jaya. Di dalam hadis terdapat tanda yang paling agung tentang kebenaran kenabian Muhammad dan ketetapan risalahnya. Rasulullah memberi informasi tentang hal yang ghaib dan Islam tidak melampaui jazirah Arab. Rasulullah kemudian memberi informasi bahwa Irak dan Syam serta Mesir akan menang dan akan menjadi negara Islam. Dari negara Islam itu, kebaikan akan datang dan mengalir bagi penduduk Hijaz. Setelah itu, sesuatu yang diberikan kepadanya ditahan sebagaimana sesuatu yang diberikan kepada penduduk Hijaz, sehingga semuanya hanya menjadi simbol dan tak satupun yang tertinggal dan tersisa darinya. Mudah-mudahan Allah memberi rahmat kepada Rasulullah dengan benar. Dengan demikian, orang yang mengkafiri Rasulullah dan tidak mau mengikuti ajaran yang dibawanya akan mengalami kegagalan. Kelima, Rasulullah bersabda dalam Shahih BukhariMuslim yang artinya: “Hari kiamat tidak akan tiba sehingga api keluar dari Hijaz yang menyinari leher-leher onta di Bushra”Al-Lu’luu wal Marjan, III:305 Bukhari, IX:73 dan Muslim, VIII:180 Tanda ini telah tampak sebagaimana informasi Rasulullah. Harrah Timur dari kota Rasulullah Madinah Nabawiyah telah terbakar dan api terus menyala dalam waktu yang sangat lama. Nyala api itu dapat dilihat dari Bushra Syam. Batunya adalah hitam yang selalu terbakar seperti arang sampai sekarang. Tampaknya api terjadi pada malam rabu tranggal 3 bulan Jumadil Akhir tahun 654 H. Keenam, , Rasulullah bersabda dalam Shahih Bukhari-Muslim yang artinya: “Hari kiamat tidak akan tiba sehingga resimen perempuan kabilah Daus menjadi kacau balau di sekitar Dzul Khullashakh. Dzul Khullashakh adalah berhala yang disembah oleh kabilah Daus pada masa Jahiliyah di Tabalah”Muslim, VIII:182. Al-Lu’luu wal Marjan, III:306 dan Bukhari, IX:73 Tanda ini telah tampak sesuai dengan informasi Rasulullah. Orang-orang jahiliyah telah kembali ke jazirah Arab sebelum datang dakwah Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab. Pada masa itu, pohon-pohon dan batu-batu disembah dan hal itu merata dan menyebar di negeri-negeri Islam. Beberapa binatang disembelih, lilin-lilin dinyalakan dan beberapa nazar dilakukan untuk tempat-tempat ziarah, batu nisan dan kuburan dengan bentuk dan cara yang aneh dan asing di hadapan kebanyakan ulama Islam. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Di dalam hadis dan sesuai dengan keterangan yang diinformasikan Rasulullah, terdapat penolakan terhadap orang-orang yang menduga bahwa di tengah-tengah umat ini tidak akan terjadi kesyirikan dan tidak akan ditemukan orang yang mengerjakannya. Mereka mengambil dalil dengan sabda Rasulullah yang artinya: “Sesungguhnya setan berputus asa untuk disembah oleh orang-orang yang mengerjakan shalat di jazirah Arab..” H.R. Muslim, VIII:138 Mereka tidak memahami, putus asanya setan bukan merupakan argumentasi terhadap ketidak adanya syirik di tengah-tengah umat Islam bahwa setan berputus asa untuk disembah di jazirah Arab, karena ia melihat panji-panji tauhid yang tersebar di sekitar jazirah Arab dan ahli takwa, yakni orang-orang yang paling berhak dan paling Materi PAI untuk MIMTsMA | 315 pantas dari kalangan sahabat Rasulullah, memenuhi setiap angkasa dan arah jazirah Arab. Mereka membaca tahlil, takbir, tahmid dan tasbih sehingga setan berputus asa. Hanya saja, jika generasi yang dipimpin Rasulullah telah tiada dan diganti oleh generasi lain yang tidak merasakan nikmatnya pendidikan yang diberikan Rasulullah dan tidak mengetahui dengan benar petunjuk Allah yang dibawa oleh Rasulullah, maka amal- amalnya akan berbaur dengan syirik dan sebagian akidahnya dirasuki oleh penyimpangan dan kesesatan sehingga keputusasaan setan yang pertama menjadi hilang dan cita-cita yang telah tiada kembali lagi. Dengan demikian, ia selalu menghiasi pribadi-pribadi umat Islam dengan syirik dan mengerjakannya sehingga kesyirikan menjadi lebih tersebar di tengah-tengah umat daripada tauhid. Ini cukup riil untuk dijadikan bukti terhadap sesuatu yang akan kita ungkapkan. Dalam konteks ini, Allah berfirman: WXT ÀC°ØUÄc 1ÉFÈnVÓU ¯ €Y¯ 1ÉFXT WDSůnՓv §ª©¯¨ “Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam Keadaan mempersekutukan Allah dengan sembahan-sembahan lain.” QS Yusuf : 106 Ketujuh, Rasulullah bersabda dalam Shahih Bukhari-Muslim yang artinya: “Hari kiamat tidak akan tiba sehingga seseorang Isa keluar dari Qahthan yang dapat menggiring manusia dengan tongkatnya.” Al-Lu’luu wal Marjan, III:307, Muslim,VIII:183 dan Bukhari, IX:73 Kedelapan, Rasulullah bersabda dalam Shahih Bukhari-Muslim yang artinya: “Hari kiamat tidak akan tiba sehingga orang-orang Islam dapat memerangi orang-orang Yahudi. Orang-orang Islam dapat membunuh mereka sehingga mereka bersembunyi dibalik batu dan pohon. Batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai orang Islam, wahai hamba Allah, ini adalah orang Yahudi di belakangku. Kesinilah dan bunuhlah dia’ kecuali Gharqad, karena ia termasuk pohon orang-orang Yahudi.” Muslim, VIII: 188, Bukhari, IV: 51 dan Al-Lu’luu wal Marjan, III:308 Tanda-tanda yang disebutkan sebelumnya telah tampak di ufuk. Orang-orang Arab muslim telah berperang dengan orang-orang Yahudi di berbagai medan tempur di Palestina. Pertempuran antara mereka terus terjadi sehingga Allah memberi pertolongan kepada orang-orang Islam. Dengan demikian, orang-orang Islam akan menghancurkan dan mengikis habis orang-orang Yahudi dari Baitul Maqdis. Kesembilan, Rasulullah bersabda: “Bersegeralah kalian dengan mengerjakan berbagai aktivitas, karena akan muncul beberapa fitnah seperti sebagian malam yang gelap. Seseorang yang pada waktu paginya mukmin, pada waktu sorenya dia kafir. Sedang seseorang yang pada waktu sorenya kafir, pada waktu paginya dia mukmin. Dia menjual agamanya dengan harta dunia.” Muslim, I: 76 Tanda ini telah tampak dan sesuatu yang dikandung oleh hadis Rasulullah ini akan terjadi bagi kebanyakan orang.

B. Tanda-Tanda Hari Kiamat yang Sangat Dekat

Berikut ini adalah sebagian tanda lain yang menunjukan dekatnya hari kiamat, bahkan sangat dekat tentang tibanya hari kiamat. Oleh karena itu, tak satupun yang tampak dari sebagian tanda ini sebelumnya. Rasulullah bersabda dalam Shahih Bukhari- Muslim yang artinya: “Hari kiamat akan tiba jika terdapat seseorang yang memerah susu 316 | Modul Pendidikan Agama Islam onta, namun sebelum perahan susu itu sampai ke dalam wadah, hari kiamat telah tiba; jika terdapat dua orang yang mengadakan transaksi jual beli pakaian, namun transaksi itu belum selesai, hari kiamat telah tiba; jika terdapat seseorang yang merehabilitasi telaga, namun sebelum air telaga keluar, hari kiamat telah tiba,” Lafal hadis ini kepunyaan Muslim, VIII: 310, sedang pengertiannya kepunyaan Bukhari, IX : 74 C. Awal Perubahan yang Hakiki Jika Allah mengijinkan berakhirnya alam dan kehidupan yang pertama, maka Allah memberi perintah kepada malaikat Israfil untuk meniup sangkakala dengan tiupan satu kali untuk menghancurkan. Semua alam lantas goncang dengan keras. Dengan goncangan yang sangat keras ini, semua ikatan yang mengikat antara bagian-bagian alam lepas dan bumi goncang dengan dahsyat dan menakutkan. Bumi lantas roboh bersama gunung-gunung sehingga bumi itu menjadi debu yang berhamburan. Langit yang terbelah dapat menghancurkan aturan daya magnetik. Bintang- bintang berserakan dan matahari bertebaran. Sinar dari kesemuanya itu lenyap dan semua ciptaan hancur. Benda-benda langit beserta semua sumbu perjalanannya menjadi cair, sehingga benda-benda langit itu seperti tembaga yang dicairkan. Dengan demikian, semua alam menjadi kabut dan menguap seperti sebelum diwujudkan dan diciptakan oleh Allah. Kita perlu mengingat bahwa semua yang telah kami jelaskan tentang realitas perubahan dan pergantian alam karena tibanya hari kiamat, tidak diperoleh dari teori-teori alam, pandangan-pandangan manusia, cerita-cerita mereka dan ramalan-ramalan yang menetapkan adanya perumpamaan peristiwa alam. Namun, semuanya itu adalah kebenaran pasti yakin yang ditetapkan dengan wahyu Tuhan dengan perantaraan Jibril yang diturunkan dan kebenaran itu dimasukkan kedalam hati Muhammad. Semua kejadian itu merupakan tanda-tanda kekuasaan Tuhan yang mengungkapkan segala sesuatu yang berlaku. Allah SWT berfirman: \IvcU ‘›Wc ȉ= SÁ ×1ÁŽXq E¯ V VWsÙ\w °RW ÎÄÔ³[‹ ³2j°ÀWà §ª¨ W3×SWc \IW5ØTWmV Ä\FÖkV rÁ R\Ȧª×mÄ „-Wà Õ0\È_ª×qU À́²VXT rÁ °1Vl Õ-\O \IQ Ø+[S sWmVXT `ˆ‰= sWm›VÀy WXT 1ÉF sWm›V¾¯ „C¦›VXT |8[kWà  ´ic°i[‰ §«¨ Artinya: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; Sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar dahsyat. Ingatlah pada hari ketika kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu Lihat manusia dalam Keadaan mabuk, Padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” QS. Al-Hajj : 1 – 2 Materi PAI untuk MIMTsMA | 317

D. Perhatian Al-Qur’an terhadap Rukun ini dan Hikmahnya.

Al-Qur’an sarat dengan informasi mengenai hari akhirat. Al-Qur’an sangat peduli untuk menegaskannya dibanyak tempat, dan memastikan terjadinya dengan berbagai cara. Ini terlihat dari fakta bahwa Al-Qur’an banyak sekali mengaitkan iman kepada hari akhirat dengan keimanan kepada Allah SWT. Misalnya dalam firman Allah SWT sebagai berikut: `‡ÙjŠ ˆnªÙ DU SxXSÉ ×1Å\FSÄBÄT W° ª¯nՓ\-Ù ª­mÙÓ\-ÙXT „C¦›VXT ˆnªÙ ÕCW ]CWXÄ ¯ °4×SXkÙXT ­m¦\[ °R[®”‘›Q \-ÙXT ª ›W¦ÙXT ]CŸ®Jk¯‰=XT rWXÄXT W\-Ù rQWà ž°O¯OÄO s®TVl cQ×mÁÙ r\-›WXjÙXT WÛܦ›_\-ÙXT WÛÙÓXT ©k¯‚ WÛ¯®Œ‚XT r¯ÛXT ¦8V­Jm X4VU XT QQSQ ƒ¡ rWXÄXT QQS‰s |ESÉÙSÀ-ÙXT ×1°F°iÕI\ȯ Vl¯ TÀi\I›Wà WÛϯnª›ƒ¡XT r¯Û °Ä\yÚ WÙ °Äˆn~¸XT WÛÜ°PXT ¥ˆÚ WÙ \®”‘›V TÊ WÛÏ°Š SÉ\i_™ \®”‘›V TÊ XT Ä1ÉF WDSÁŽÀ-Ù §ª°°¨ Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.” QS Al Baqarah : 177 Al-Qur’an banyak sekali menyebut-nyebut hari akhir, sampai-sampai tidak ada satu lembarpun dari Al-Qur’an yang berbicara tentang hari akhirat. Akan anda temukan Al- Qur’an berbicara tentang hari akhirat dengan sangat terperinci, melebihi penjelasan tentang hal gahib lainnya. Hal lain yang dapat dijadikan bukti adalah banyaknya nama yang Allah berikan untuk hari akhirat. Hikmah dari perhatian yang sedemikian besar terhadap rukun yang satu ini adalah: Pertama, iman kepada hari akhir mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia. Sebab, iman kepada hari akhir dengan segala yang ada atau terjadi di dalamnya-surga, neraka, hisab, siksa, pahala, keberuntungan, kerugian, mempunyai dampak yang sangat kuat dalam mengarahkan manusia, dan membuatnya berdisiplin serta komitmen dengan amal saleh dan takwa kepada Allah. Alangkah jauh perbedaan antar orang yang percaya dan yang tidak percaya bahwa ia akan dibangkitkan setelah mati dan segala amal serta ucapannya akan dihitung. Orang yang percaya pada hari akhir akan meyakini bahwa amal dan ucapan manusia akan dihitung di hadapan Hakim paling Adil, lalu yang baik diberi pahala dan yang buruk diberi siksa. 318 | Modul Pendidikan Agama Islam Karenanya ia berdisiplin dengan kebenaran, kebaikan dan kemaslahatan, sesuatu yang akan memiliki bobot dan penghargaan di sisi Allah SWT pada hari itu. Sedangkan orang yang tak meyakini hari akhir merasa bahwa tidak ada yang mengikatnya selain kepentingan pribadi. Ia akan bertindak liar dan tidak ada yang mendisiplinkannya selain hawa nafsu dan syahwat. Tujuan hidupnya adalah tujuan yang egois dan tujuan yang menghalalkan segala cara, meski berbahaya sekalipun. Firman Allah SWT: ÄDÙwXSÙXT k®”W×SWc r\UÙ C\-VÙ Õ0Q ÁU2 œÈOÄ=c¯wšXSW |®”‘›V TÊ VÙ Ä1ÉF WDSÀU¯ ÙÝÀ-Ù §±¨ ÕCWXT Õ0…Ý\\ œÈOÄc¯wšXSW \®”‘›V TÊ VÙ WÛÏ°Š àTÄm¦\\ 1ÆM_†ÁÝ5U \-¯ SÈ5[ X=°›WcW‹¯ WDSÀ-¯ ÕÀWc §²¨ Artinya: “Timbangan pada hari itu ialah kebenaran keadilan, Maka Barangsiapa berat timbangan kebaikannya, Maka mereka Itulah orang-orang yang beruntung. Dan siapa yang ringan timbangan kebaikannya, Maka Itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, disebabkan mereka selalu mengingkari ayat-ayat kami.” QS. Al A’raaf : 8-9 Al Qur’an seringkali mengaitkan antara iman kepada hari akhir dengan amal saleh. Ini mengisyaratkan bahwa iman kepada hari akhir mempunyai pengaruh besar terhadap hidup manusia. Di antaranya firman Allah SWT: \-5¯ ÄmÀ-ØÈWc \iªH›_W  ÕCW |¦WXÄ ¯ °4×SXkÙXT ­m¦\[ W3VU XT QQSQ ƒ¡ rWXÄXT QQS‰s Ô2VXT _—ÙcVf €Y¯ ‹ c_„\ÈVÙ \®”‘›V TÊ DU SÈ5SÅWc ]C° |ÚÏ°iWÕIÀ-Ù §ª±¨ Artinya: “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, emnunaikan zakat dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.” QS. At Taubah : 18 Manusia diciptakan dalam keadaan mempunyai kecenderungan untuk mencari kemaslahatan dan menjauhi bahaya dari dirinya. Kecenderungan jiwa ini dikuatkan oleh iman kepada hari akhir. Iman itulah yang memotivasi dia melakukan kebaikan dan mencegahnya dari keburukan. Karena itu, Al Qur’an menyebut-nyebut iman kepada hari akhir berulang kali dengan beraneka ragam gaya, agar keimanan itu terhujam kuat dan berpengaruh besar dalam hati mukmin. Kedua, manusia banyak lupa dan lalai akibat cinta kepada kesenangan dunia. Iman kepada hari akhir dan keyakinan pada balasan berupa siksa dan kenikmatan, akan mengurangi sikap ekstrem dalam mencintai dunia itu. Ia jadi tahu bahwa dunia tidaklah layak menyita semua tenaga, usaha, dan persaingan. Yang layak mendapatkan itu semua hanyalah kehidupan yang kekal di akhirat nanti. Allah SWT mengisyaratkan dalam ayat- Nya: Materi PAI untuk MIMTsMA | 319 \IvcU ‘›Wc |ÚÏ°Š SÄ=WXÄ W ×ÅV Vl¯ j° ÃÅV TÄm°Ý5 r¯Û ©k¯\y  Ô2ÈÚ V2 rQ¯ ¨º×q] 2Èo¦ªXqU ®QSXk\UÙ¯ XkØ5ri |¦° ®QWm¦\[ \-VÙ À̛WW ®QSXj\UÙ XkØ5ri r¯Û ®QWm¦\[ €Y¯ Ïk¯ V §¬±¨ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: Berangkatlah untuk berperang pada jalan Allah kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan diakhirat hanyalah sedikit.” QS. At Taubah : 38 Ketiga, terjadinya hari akhir hingga sekarang masih membuat orang-orang kafir kebingungan dan keheranan. Mereka hanya melihat dengan pandangan yang pendek. Bagi mereka, kebangkitan bertentangan dengan ‘kenyataan’ yang mereka lihat, bahwa kematian hanyalah perubahan menjadi serpihan-serpihan dan tulang belulang. Tentang orang seperti itu Allah menjelaskan. Û; ªDXÄ×mÁÙXT °ikªH\-Ù §ª¨ ×W ßSȦI[q DU 1ÉFXÄ\C ·qªkv Ô2ÀIØ°K WVVÙ WDTÄm°Ý›VÙ [k›\F ÎÄÔ³[‹ Ì k¦I[q §«¨ Vl°ÄU X=Ø° ‰=ÅXT WmÉ \°šVl ÌÕBXq ´ij°ÈW §¬¨ Artinya: “ Qaaf. Demi Al Quran yang sangat mulia. Mereka tidak menerimanya bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri, Maka berkatalah orang- orang kafir :Ini adalah suatu yang Amat ajaib. Apakah Kami setelah mati dan setelah menjadi tanah kami akan kembali lagi ?, itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.” QS. Qaaf : 1-3

E. Dalil Iman Kepada Hari Akhir dan Bantahan Terhadap Orang-Orang yang

Menolaknya Dalil iman kepada hari akhir adalah Kitabullah, Sunnah Rasulullah SAW, akal dan fitrah yang lurus. Allah SWT banyak sekali menyebut-nyebut hari akhirat dalam Al-Qur’an, menegaskan dalil-dalilnya, dan membantah keragu-raguan orang yang menolak kebangkitan. Allah juga menjelaskan dengan sangat rinci berbagai hal yang terjadi pada hari akhirat dengan cara yang berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya. Meski demikian, setiap rasul yang diutus Allah pasti memberi kabar gembira dan ancaman kepada kaumnya mengenai akhirat ini, dan mengkafirkan orang yang menolak atau meragukannya. Firman- Nya dalam Al-Qur’an: Œ ,Y WO›V¯ €Y¯ XSÉF ×1ʼn\È\-ÕHXkV rQ¯ °4×SWc °R\-›XjªÙ Y _ ØcXq °Oj°Ù ÕCWXT Å\iՙU ]C°  9c°iWP §±°¨