Agama Adalah Nasihat Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI

Materi PAI untuk MIMTsMA | 383 Wallahu alam.” Al-Hafizh Ibnu Hajar mengatakan, Menasihati umat Islam selain para penguasa adalah menyayangi mereka, melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk mereka, mengajarkan sesuatu yang bermanfaat kepada mereka, mencegah datangnya bencana dari berbagai arah yang akan menimpa mereka, senang jika mereka memperoleh apa-apa yang kita cintai untuk diri kita sendiri, dan sedih jika mereka mendapat apa-apa yang kita benci untuk diri kita sendiri.

R. Etika Menasihati Orang Lain

Ada beberapa etika . yang harus kita perhatikan ketika memberikan nasihat kepada orang di sekeliling kita.

I. Niat Tulus Hanya karena Allah

Pemberi nasihat hanya mengharapkan ridha Allah dan balasan di akhirat. Ia tidak ingin mendapat keuntungan duniawi, riya keinginan dipuji orang dan sumah menceritakan kebaikannya kepada orang lain.

2. Berdasarkan ihnu

Apabila seseorang memberikan nasihat tanpa didasari dengan ilmu, terkadang ia memberikan nasihat dengan hal yang mungkar dan melarang hal yang makruf. Karena itu, mendasarkan nasihat dengan ilmu adalah sebuah keharusan. Hanya saja, dalam hal ini pemberi nasihat tidak disyaratkan harus hafal Al-Quran atau menguasai Shahih Bukhari dan Muslim. Akan tetapi, ia harus menguasai materi yang akan dinasihatkan.

3. Berhias Diri dengan Akhlak Lemah Lembut

Pemberi nasihat wajib memiliki akhlak yang lemah lembut dan santun dalarn menyampaikan nasihat. Sungguh, Allah swt. telah memerintahkan dua kekasih- Nya, yakni Musa dan Harun a.s., agar bersikap lemah lembut terhadap seorang penguasa manusia yang paling kafir pada masanya, sombong, dan melampaui batas. Allah berfirman kepada keduanya, Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya Firaun dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut. Thaha [20]: 44

4. Memilih Cara yang Tepat

Cara memberi nasihat berbeda-beda sesuai dengan situasi, kondisi, dan kepribadian seseorang. Sebagian orang membutuhkan nasihat secara langsung dan sebagian lagi membutuhkan nasihat secara tidak langsung, sebagaimana telah dilakukan Rasulullah saw. ketika bersabda, Apa urusan beberapa kaum yang mengatakan begini atau melakukan begini? Bahkan, dalam banyak keadaan, manusia membutuhkan nasihat melalui keteladanan perilaku seorang figur yang memberikan nasihat kepada mereka. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa pemberi nasihat harus menghiasi diri dengan kecerdasan dan pemahaman akan sosok yang akan diberi nasihat sehingga ia tahu kapan harus berbicara, kapan harus diam, kapan harus memberikan nasihat secara langsung, dan kapan harus memberikan nasihat secara tidak langsung. 384 | Modul Pendidikan Agama Islam

5. Tidak Bertujuan Mencela atau Menyebarkan Keburukan

Pemberi nasihat harus meyakinkan orang yang diberi nasihat bahwa nasihat diberikan demi kebaikan dirinya; tidak ada tujuan di belakangnya selain mengharapkan keridhaan Allah swt. dan keinginan agar ia memperoleh keuntungan. Pemberi nasihat hanya ingin mengikuti pesan hadits yang diriwayatkan Anas r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda, Keimanan seseorang dapat dikatakan sempurna jika ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. HR Muslim; hadits sahih

6. Nasihat Meliputi Urusan Agama dan Dunia

Apabila kita melihat saudara kita sedang melakukan maksiat atau kurang sempurna dalam menjalankan ketaatan kepada Allah swt., kita wajib memberikan nasihat kepadanya dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut. Demikian juga, apabila kita melihat saudara kita hendak menunaikan urusan duniawinya dan kita mengetahui bahwa sebenarnya lebih maslahat baginya jika menjauhinya, kita wajib memberikan nasihat kepadanya. Sesungguknya kewajiban seorang muslim terhadap saudaranya adalah mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, baik urusan dunia maupun urusan akhirat.

7. Menasihati secara Rahasia

Ibnu Rajab mengatakan, Sesungguhnya pemberi nasihat seharusnya tidak memiliki tujuan sedikit pun untuk membuka aib orang yang diberi nasihat. la hanya ingin agar orang yang diberi nasihat terhindar dari kerusakan yang dapat menimpanya. Karena itu, nasihat sebaiknya diberikan secara rahasia antara pemberi nasihat dan orang yang diberi nasihat. Hal itu karena membuka aib dan menyebarkannya adalah bagian dari hal yang dilarang Allah swt. dan Rasulullah saw. Berta dianggap hobi menyebarkan kekejian dalam lingkungan masyarakat orang-orang yang beriman. Al-Farq bainan-Nashihah wat-Ta’bir, 36 Dalam konteks ini, Imam Syafii mengatakan, Berikan nasihatmu kala aku sedang sendiri dan jauhkanlah nasihatmu kola aku bersama manusia. Sungguh, nasihat di hadapan manusia adalah celaan yang aku tidak rela mendengarnya. Jika kamu menentangku dan mendurhakaiku jangan mengeluh jika aku menjadi tak patuh. Muqaddimah al-Majmu Syahrul-Muhadzdzab, juz I, 31 Oleh karena itu, apabila ingin memberikan nasihat kepada orang lain, kita harus menyampaikannya secara rahasia agar kita tidak menyakiti perasaannya karena justru bisa menjadi penghalang dirinya untuk menerima nasihat dan mengambil manfaat darinya. .

8. Pemberi Nasihat Wajib Bersabar

Pemberi nasihat wajib menghiasi dirinya dengan kesabaran karena sebagian orang tidak dapat menerima nasihat orang lain begitu saja. Bahkan, ada sebagian orang, meskipun ia mendengarkan nasihat, namun ia mengamalkannya atau baru mengamalkannya setelah beberapa tahun. Karena itu, pemberi nasihat harus menyadari bahwa tugasnya hanya menyampaikan nasihat saja. Adapun hidayah, tidak ada satu pun manusia mampu memberikannya. Sungguh, Allah telah mengingatkan Rasul-Nya dalam firman-