Ayat al-Qur’an Hadis tentag Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis

194 | Modul Pendidikan Agama Islam Tiga sikap yang ditunjukan seorang bersikap demokratis dalam QS. Ali Imran 3: 159 yaitu: 1. Sikap lemah lembut Seorang pimpinan dan atau yang melakukan musyawarah harus menghindari tutur kata yang kasar serta sikap keras kepala. Jika mereka bersikap seperti itu maka anggota musayawarah akar berlarioan dari padanya: ɄɆ`ɈsɄɈlɆes ɜAɄUɈj Ʉʘ ɆɈaɄYɈ`ɄJzɆaɄPɚIɄT ɄɈkɅ\ɈsɄ`Ʉr Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. 2. Memberi maaf Maaf secara harfiah berarti menghapus . memaafkan berarti menghapus bekas luka di hati akibat perlakuan pihak lain yang dinaiali tidak wajar. Sikap pemaaf adalah sikap yang baik untuk memberi support kepada anggota musyawarah yang bersalah untuk melanjutkan musyawarahnya untuk mencapai hasil yang lebih baik. 3. Memohonkan ampunan Untuk mencapai hasil yang terbaik ketika bermusyawarah, hubungan dengan Tuhanpun harus harmonis. Beberapa petujuk al-Quran menegani sikap yang harus dilakukan seseorang untuk menyukseskan musyawarah. Tiga sikap yang secara berurutan diperintahkan Nabi Muhammad untuk beliau lakukan sebelum datangnya perintah musyawarah. Penyebutan ketiga sikap dikemukakan sesuai dengan konteks turunnya. Namun dari segi pelaksanaanya dan esensi musawarah agaknya sifat-sifat tersebut sengaja dikemukakan agar ketiganya menghiasi diri Nabi dan yang melakukan musyawarah. 51 Setelah musyawarah ada tekad yang bulat untuk melaksanakan apa yang telah ditetapkan dalam musawarah. Kemudian setelah bermusawarah masing-masing berazam atau membulatkan tekad untuk melaksanakan hasil keputusan bersama yang nerupakan konsekwensi bersama dengan penuh tawakkal kepada Allah swt. Ʉ˾Ɇaɝ\ɄsɄɅfɈ` ɜɆɅyɄ ɛ˿ɛiɆ Ɇɛ˿ Ʉ˱ɄL Ɉbɛ\ɄsɄɄT ɄɈeɄ2ɄLɄ-Ɇ ɄT Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

E. Langk-Langka Menuju Berfikir Krtis dan Sikap Demokratis

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membangun masayakat yang berfikir kritis dan bersikap demokratis. Dalam mengembangkan berfikir kritis dan sikap demokratis perlu ada pengembangan kultur kritis dan demokrasi. Almond mengatakan 51 M Quraish Shihab, Wawasan al-Qur’an…, h. 472 Materi PAI untuk MIMTsMA | 195 sebagaimana yang dikutip oleh Dr. Farida Hanum bahwa suatu bangsa yang menuju bangsa yang demokratis harus melewati tiga tahapan: 1. Tahap pengembangan institusi yang demokratis. Tahap ini dalam batas- batas menciptakan kondisi sosial dan personalitas individu yang mendukung terwujudnya demokrasi. 2. Tahap proses untuk mewujudkan sikap individu yang mendukung demokrasi. Pada awal reformasi, kiranya hampir sebagian besar warga bangsa bersikap rodemokrasi. 3. Tahap upaya mewujudkan struktur sosial dan kultur politik yang demokratis. 52 Tahapan-tahapan ini dapat dimulai melalui institusi pendidikan, khususnya melalui pendidikan multikultural. Tujuan utama pendidikan multikultural adalah mengubah pendekatan pengajaran dan pembelajaran ke arah memberi peluang yang sama pada setiap anak. Untuk ini kelompok-kelompok harus damai, saling memahami, mengakhiri konflik tetapi tetap menekankan pada tujuan umum untuk mencapai persatuan. Pada siswa atau mahasiswa ditanamkan pemikiran lateral, keaneka ragaman dan keunikan itu dihargai. Itu berarti harus ada perubahan sikap, perilaku dan nilai-nilai khususnya bagi civitas akademika di sekolah. Ketika siswa atau mahasiswa berada diantara sesamanya yang berlatar belakang berbeda mereka harus belajar satu sama lain, berinteraksi dan berkomunikasi, sehingga dapat menerima perbedaan diantara mereka sebagai suatu yang memperkaya mereka. Suasana sekolah amat penting dalam penanaman nilai multibudaya. Sekolah harus dibangun dengan suasana yang menunjang penghargaan budaya lain. Relasi guru, karyawan, siswa yang berbeda budaya diatur dengan baik, ada saling penghargaan. Anak dari kelompok lain tidak ditolak tetapi dihargai. Bahkan yang tidak kalah penting, terlebih di tingkat SD-SMU, dekorasi sekolah perlu diatur dengan nuansa multikultural. Meski sekolah itu di Pulau Jawa, hiasan, dan dekorasi ruang dibuat beraneka ragam budaya suku-suku yang ada di Indonesia, misalnya, sehingga mengerti nilai lain. Peran Guru dalam Pengembangan Pendidikan Multikultural Peran dalam pendidikan multikultural juga amat penting. Guru harus mengatur dan mengorganisir isi, proses, situasi, dan kegiatan sekolah secara multikultural, di mana tiap siswa dari berbagai suku, jender, ras, berkesempatan untuk mengembangkan dirinya dan saling menghargai perbedaan itu Dari beberapa keterangan di atas guru di sekolah dapat melakukan pengembangan berfikir kritis dan bersikap demokratis pada anak didik dengan beberapa langkah sebagai berikut: 1. Melakukan pembaharuan kurikulum materi pembelajaran yang dapat memacu berfikir inovatif, kreatif dan demokratis 52 http:staff.uny.ac.idsitesdefaultfilespengabdianfarida-hanum-msi-drpentingnya-pendidikan- multikultural-dalam-mewujudkan-demokrasi-di-indonesia.pdf Dia Dosen Sosiologi FSP FIP UNY. Makalah disampaikan pada acara Seminar Nasional dengan tema “Pendidikan Multikultural dan Demokrasi di Indonesia“ dan Wisuda Program Akta IV Angkatan I, STIT Alma Ata Yogyakarta, h. 8