Prioritas Penerimaan Warisan Wajib menunaikan seluruh wasiat pewaris selama tidak melebihi jumlah
3. Penghalang Hak Waris al-Hajb
Al-hajb bermakna penghalang atau penggugur. Menurut istilah ialah orang yang menghalangi orang lain untuk mendapatkan warisan, dan al-mahjub berarti orang yang terhalang untuk mendapatkan warisan. Macam-macam al-Hajb terbagi dua, yaitu: 1. Al-hajb bil washfi berdasarkan sifatnya, orang yang terkena hajb tersebut terhalang dari mendapatkan hak waris secara keseluruhan, misalnya orang yang membunuh pewarisnya, kafir atau murtad, serta budak. Maka hak waris untuk kelompok ini menjadi gugur atau terhalang. Al-hajb bil washfi di dalam kalangan ulama faraid dikenal pula dengan nama al-Hirman. 2. Al-hajb bi asy-syakhshi karena orang lain, yaitu gugurnya hak waris seseorang dikarenakan adanya orang lain yang lebih berhak untuk menerimanya. Al-hajb bi asy-syakhshi ini sendiri terbagi menjadi dua, yaitu: Hajb Hirman, yaitu penghalang yang menggugurkan seluruh hak waris seseorang. Misalnya, terhalangnya hak waris seorang kakek karena adanya ayah, terhalangnya hak waris cucu karena adanya anak, terhalangnya hak waris saudara seayah karena adanya saudara kandung. Hajb Nuqshan, yaitu penghalangan terhadap hak waris seseorang untuk mendapatkan bagian yang terbanyak. Contohnya, suami terhalang mendapatkan bagian warisan, dari setengah 12 menjadi seperempat 14, karena adanya keturunan istri yang dapat mewarisi. Ahli Waris yang tidak mungkin terkena Hajb Hirman ada enam orang: 1. Anak laki-laki. 2. Anak perempuan. 3. Ayah. 4. Ibu. 5. Suami. 6. Istri Munasakhat Munasakhat menurut ulama faraid ialah meninggalnya sebagian ahli waris sebelum pembagian harta waris sehingga bagiannya berpindah kepada ahli warisnya yang lain. Dengan demikian, bisa saja dalam satu keadaan terdapat seorang pewaris orang yang meninggal yang meninggalkan beberapa ahli waris, lalu ada diantara mereka, salah seorang atau lebih yang juga meninggal dunia, dimana harta warisan belum dibagikan sama sekali kepada mereka semua. Maka dalam hal ini terdapat pewaris kesatu orang yang meninggal dunia pertama kali dan pewaris kedua, yakni orang yang meninggal dunia kemudian, dimana sebenarnya pewaris kedua ini adalah ahli waris dari pewaris kesatu. Masing-masing mereka, yakni pewaris kesatu memiliki ahli waris tersendiri ahli waris kesatu dan pewaris kedua memiliki ahli waris tersendiri juga ahli waris kedua. Tata Cara Perhitungan untuk Kasus Munasakhat. Dalam hal menghitung bagian masing-masing ahli waris untuk kasus munasakhat, terdapat 4 tahap yang harus dilakukan, yakni: 1. Menghitung bagian untuk seluruh ahli waris yang pertama dengan memberikan hak waris kepada setiap ahlinya, termasuk hak waris untuk ahli waris yang meninggal. 2. Menghitung bagian untuk ahli waris yang kedua dengan memberikan hak waris kepada setiap ahlinya, tanpa memperdulikan bagian ahli waris pertama Materi PAI untuk MIMTsMA | 301 diatas. Kemudian hasilnya dikalikan dengan bagian yang diterima oleh pewaris kedua. 3. Membandingkan pembagi antara ahli waris pertama dan ahli waris kedua, lalu disamakan sesuai dengan kelipatan persekutuan terkecilnya. 4. Menghitung bagian seluruh ahli waris jami’ah, yakni ahli waris pertama dan kedua digabungkan sesuai dengan pembagi yang sudah dihasilkan pada tahap 3 diatas. Al-Takharruj Min Al-Tarikah Maksudnya adalah pengunduran diri seorang ahli waris dari hak yang dimilikinya untuk mendapatkan bagiannya secara syari. Dalam hal ini dia hanya meminta imbalan berupa sejumlah uang atau barang tertentu dari salah seorang ahli waris lainnya ataupun dari harta peninggalan yang ada. Hal ini dalam syariat Islam dibenarkan dan diperbolehkan. Dikeluarkannya sebagian harta waris, karena salah seorang dari ahli waris memintanya, kemudian ia bersedia menggantinya. Menurut syara, hal tersebut boleh dilakukan, jika seluruh ahli waris ridha. Kasus seperti ini di kalangan ulama faraid dikenal dengan istilah pengunduran diri atau menggugurkan diri dari hak warisnya. Tata Cara Perhitungan untuk Kasus At-Takharuj min at-Tarikah. Apabila salah seorang ahli waris ada yang menyatakan mengundurkan diri, atau menyatakan hanya akan mengambil sebagian saja dari hak warisnya, maka ada dua cara yang dapat menjadi pilihannya, yaitu: 1. Ia menyatakan kepada seluruh ahli waris yang ada, bahwa ia mengundurkan diri, atau menyatakan hanya akan mengambil sebagian saja dari hak warisnya, berikut dengan imbalan yang ia inginkan. Maka dalam hal ini, carilah pembaginya, kemudian keluarkanlah bagian ahli waris yang mengundurkan diri tersebut, sehingga seolah-olah ia telah menerima bagiannya, dan sisanya dibagikan kepada ahli waris yang ada. Maka jumlah sisa bagian yang ada itulah pembagi yang harus digunakan oleh sisa ahli waris. 2. Ia hanya memberitahukan kepada salah seorang dari ahli waris yang ditunjuknya dan bersepakat bersama. Maka dalam hal ini, pembagiannya hanya dengan cara melimpahkan bagian hak ahli waris yang mengundurkan diri itu kepada bagian orang yang diberi. MASALAH-MASALAH DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS ¾ ‘Aul Adalah masalah penyelesaian harta waris di luar ketentuan kadar yang sudah ditentukan, karena harta kurang dari pembagian menurut kadar pembagian yang telah ditentukan didapatkan jumlah pembilang melebihi penyebutnya. Penyelesaiannya, jumlah pembilang menjadi penyebut sehingga dapat terbagi tanpa ada kekurangan harta waris. ¾ Radd 302 | Modul Pendidikan Agama Islam Adalah masalah penyelesaian harta waris di luar ketentuan kadar yang telah ditentukan, karena ada sisa kelebihan harta. Cara penyelesaiannya adalah sisa harta itu dibagi kepada ahli waris yang ada hubungan nasab darah berdasarkan perbandingan menurut kadar pembagian yang telah ditentukan. ¾ Gharrawain Adalah ahli waris yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan suami; atau ayah, ibu dan isteri. Cara perhitungan pembagian warisnya di luar ketentuan pembagian waris sesuai kadar yang telah ditentukan khususnya bagi ayah dan ibu. Ayah dan ibu beroleh sisa harta dibagi sebagaimana perolehan anak laki-laki berbanding anak perempuan dua berbanding satu, setelah perolehan suami atau isteri. ¾ Gono-gini Adalah berasal dari tradisi adat beberapa kelompok masyarakat di indonesia, di mana isteri pada dasarnya telah bersusah-payah mengurusi rumah tangga namun sang isteri dianggap tidak memiliki harta apapun karena tidak menghasilkan harta . Jerih payah isteri oleh adat dihargai dengan hak pemilikan. Kemudian, oleh hukum perundangan di indonesia uu perkawinan dan kompilasi hukum islam dirumuskan bahwa gono-gini adalah harta bersama suami-isteri terhitung mulai saat tanggal perkawinan dengan perolehan masing-masing separuh harta apabila terjadi perceraian cerai hidup atau cerai mati. ¾ Wasiat wajibah Adalah sebuah wasiat yang ditetapkan oleh hukum perundangan di indonesia yang bersifat wajib walaupun muwaris tidak mengucapkan wasiat sebelum meninggal dunia yang diberikan kepada anak angkat atau orang tua yang berbeda agama. CONTOH PEMBAGIAN WARIS Contoh soal 1: Seorang laki-laki meninggal dunia dengan meninggalkan 1 orang istri , 1 orang anak laki- laki dan 1 orang anak perempuan dari anak laki-laki. Jawab: Cucu perempuan: hajb terhalang karena adanya anak laki-laki Istri: 18 karena terdapat anak dan cucu. Sisa 78 untuk anak laki-laki. Ahli waris Bagian Ashlul Masalah = 8 Istri 18 1 Anak laki-laki Sisa 7 Cucu perempuan - - Contoh soal 2: Seorang laki-laki meninggal dunia dan meninggalkan 1 anak perempuan dan seorang ayah. Jawab: Ayah: 16 + 26 ‘ashobah Anak perempuan: 12 karena hanya satu, tidak ada anak laki-lakiParts
» Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Peta Konsep Tujuan Pembelajaran
» Strategi dan Media Pembelajaran
» Empat Tahap Mewujudkan Guru Profesional
» Alur Pengembangan Profesi dan Karir
» Kebijakan Pembinaan dan Pengembangan
» Kebijakan Pemerataan Guru Uraian Materi 1. Kebijakan Umum Pembinaan dan Pengembangan Guru
» Kebijakan dan Pemerataan Guru
» Peningkatan Kompetensi Guru 1. Esensi Peningkatan Kompetensi Guru
» Jenis Program Peningkatan Kompetensi Guru
» Pengembangan Diri Uraian Materi 1. Kebijakan Umum Pembinaan dan Pengembangan Guru
» Publikasi Ilmiah Uraian Materi 1. Kebijakan Umum Pembinaan dan Pengembangan Guru
» Karya Inovatif Uraian Materi 1. Kebijakan Umum Pembinaan dan Pengembangan Guru
» Penilaian Kinerja Guru 1. Latar Belakang dan Pengertian Penilaian Kinerja Guru
» Persyaratan Penilaian Kinerja Guru
» Prinsip Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
» Aspek yang Dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru
» Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
» Konversi Nilai Hasil PK Guru ke Angka Kredit
» Penilai PK Guru 1. Kriteria Penilai
» Sanksi Uraian Materi 1. Kebijakan Umum Pembinaan dan Pengembangan Guru
» Pengembangan Karir Guru 1. Ranah Pengembangan Karir Guru
» Ranah Pengembangan Karir Guru
» Penugasan Guru Uraian Materi 1. Kebijakan Umum Pembinaan dan Pengembangan Guru
» Promosi Guru Uraian Materi 1. Kebijakan Umum Pembinaan dan Pengembangan Guru
» Pengembangan Profesi Guru Kenaikan Pangkat
» Unsur Penunjang Unsur penunjang tugas guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru
» Perlindungan dan Penghargaan terhadap Guru 1. Latar Belakang dan Pengertian
» Perlindungan Atas Hak-hak Guru
» Mediasi Jenis-jenis Upaya Perlindungan Hukum bagi Guru 1. Konsultasi
» Negosiasi dan Perdamaian Jenis-jenis Upaya Perlindungan Hukum bagi Guru 1. Konsultasi
» Konsiliasi dan perdamaian Jenis-jenis Upaya Perlindungan Hukum bagi Guru 1. Konsultasi
» Advokasi Litigasi Jenis-jenis Upaya Perlindungan Hukum bagi Guru 1. Konsultasi
» Advokasi Nonlitigasi Jenis-jenis Upaya Perlindungan Hukum bagi Guru 1. Konsultasi
» Asas Pelaksanaan Perlindungan Hukum, Profesi, K3 dan HaKI bagi Guru
» Penghargaan Guru Berprestasi Penghargaan dan Kesejahteraan
» Penghargaan bagi Guru Berdedikasi di Daerah KhususTerpencil
» Penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Pendidikan
» Penghargaan bagi Guru yang Berhasil dalam Pembelajaran
» Penghargaan Guru Pemenang Olimpiade
» Pembinaan dan Pemberdayaan Guru Berprestasi dan Guru Berdedikasi
» Penghargaan Lainnya Penghargaan dan Kesejahteraan
» Tunjangan Profesi Tunjangan Guru
» Tunjangan Fungsional Tunjangan Guru
» Maslahat Tambahan Tunjangan Guru
» Etika Profesi Tunjangan Guru
» Profesi Guru sebagai Panggilan Jiwa
» Deinisi Etika Profesi Uraian Materi 1. Kebijakan Umum Pembinaan dan Pengembangan Guru
» Guru dan Keanggotaan Organisasi Profesi
» Esensi Kode Etik dan Etika Profesi
» Hubungan Guru dengan Peserta Didik a.
» Hubungan Guru dengan OrangtuaWali Siswa a.
» Hubungan Guru dengan Masyarakat a.
» Hubungan Guru dengan SekolahMadrasah dan Rekan Sejawat a.
» Hubungan Guru dengan Profesi a.
» Hubungan Guru dengan Organisasi Profesi a.
» Hubungan Guru dengan Pemerintah a.
» Pelanggaran dan Sanksi Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Peta Konsep Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Pengertian Toleransi Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Perintah Toleransi Beragama dalam Al-Qur’an
» Janji Kepada Allah dan Janji Kepada Sesama Manusia
» Kejujuran Membawa Kebaikan, Kebohongan Mengakibatkan Keburukan Allah
» Makna Hormat dan Taat Kepada Orang Tua Dan Guru
» Ayat-ayat al-Qur’an dan Hadis Hormat Kedada Orang Tua
» Kewajiban Hormat dan Taat Kepada Orang tua dan Guru
» Kewajiban Anak Tehadap Orang Tua
» Kewajiban Hormat dan Taat kepada Guru
» Rangkuman Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Latihan Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Pengertian Tata Krama dan Sopan Santun
» Ayat-ayat al-Qur’an dan Hadis tentang Tata Krama Sopan Santun
» Kewajiban Bertata Krama dengan Manusia
» Makna Berfikir Kritis ulil Albab dan Bersikap Demokratis
» Ayat al-Qur’an Hadis tentag Berpikir Kritis Dan Bersikap Demokratis
» Ciri-ciri Berfikir Kritis Ulil Albab,
» Ciri-ciri Bersikap Demokratis Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Langk-Langka Menuju Berfikir Krtis dan Sikap Demokratis
» Ayat al-Qur’an dan Hadis Nabi Tentang Saling Nasehat dan Ihsan
» Nasihat Bersyukur Kepada Allah, Nasihat Berterima Kasih Kepada Kedua Orang Tua
» Berbuat Ihsan Kepada Sesama Manusia
» Bentuk-Bentuk Perbuatan Ihsan Kepada Sesama Manusia
» Rangkuman Makna nasehat beragam intinya anjuran petunjuk, peringatan, teguran yang baik,
» KOMPETENSI DASAR Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» TUJUAN PEMBELAJARAN Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» URAIAN MATERI I. Pengertian Zakat
» Dasar hukum zakat di dalam al-Quran
» Zakat Hewan Ternak Zakat Fitri
» Zakat Perdagangan ‘urudh al-tijarah
» Zakat Profesi Penghasilan Zakat Fitri
» RINGKASAN MATERI POKOK Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» TUGAS MANDIRI Jawablah soal-soal dibawah ini :
» Daftar Pustaka Abdurrahman al-Jaziri, Syeikh, al-Fiqh ‘al
» Kompetensi dasar: Memahami ketentuan penyembelihan hewan dalam Islam
» Uraian Materi Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Ringkasan Materi Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Syarat, Rukun, Wajib, Sunnah dan Larangan haji a. Syarat
» Wajib Haji Sunnah-sunnah Haji
» Macam-macam Haji Larangan Haji
» Tugas Mandiri Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Adanya wali dari pihak calon pengantin wanita.
» Syarat Nikah a. Kejelasan kedua mempelai, siapa mempelai laki-laki dan siapa mempelai wanita
» Persiapan Pra-Nikah: Khitbah Pinangan
» Kaf Ɨ’ah Adanya qabul, yaitu lafadz yang diucapkan oleh suami atau yang mewakilinya,
» Mahar Adanya qabul, yaitu lafadz yang diucapkan oleh suami atau yang mewakilinya,
» Wali Nikah Adanya qabul, yaitu lafadz yang diucapkan oleh suami atau yang mewakilinya,
» Nikah Yang Diharamkan Adanya qabul, yaitu lafadz yang diucapkan oleh suami atau yang mewakilinya,
» Hikmah Nikah Adanya qabul, yaitu lafadz yang diucapkan oleh suami atau yang mewakilinya,
» Thalaq Perceraian Adanya qabul, yaitu lafadz yang diucapkan oleh suami atau yang mewakilinya,
» Talak Bid’i Talak haram yaitu talak yang dijatuhkan tidak sesuai dengan tuntutan
» Permasalahan Nikah Kontemporer a. Nikah Sirri
» Poligami dan Poliandri Uraian Materi
» Rukun nikah mencakup adanya calon suami dan istri, wali dari pihak calon
» Hikmah nikah: Pembentuk ikatan kekeluargaan, memelihara kehormatan dan
» Tugas Mandiri 1. Apa saja rukun dan syarat menikah berdasarkan hukum Islam dan UU positif
» Hak Wanita dalam urusan Sosial.
» TUGAS MANDIRI 1.Uraikan kedudukan wanita dalam keluarga menurut ajaran Islam
» Hidupnya al-Warits ΙέϮϟΓΎϴΣ . Adanya ahli waris yang hidup secara hakiki pada
» Tidak adanya mawani’ pencegah ϊѧѧϧϮϤϟϡΪѧѧϋ atau penghalang dari hak
» Pencegah Warisan Dalil Ijtihad Sahabat
» Ahli Waris Laki-laki dan Wanita Ahli Waris dari Golongan Laki-laki.
» Prioritas Penerimaan Warisan Wajib menunaikan seluruh wasiat pewaris selama tidak melebihi jumlah
» ‘Ashabah Nasabiyah URAIAN MATERI 1. Pengertian Waris dan Tirkah
» Penghalang Hak Waris al-Hajb
» Hikmah Waris Pembagian Waris Berdasarkan Hukum Positif
» Problematika Hukum Waris Di Indonesia
» Realitas Perubahan Alam atau Tanda-Tanda Kiamat.
» Tanda-Tanda Hari Kiamat yang Sangat Dekat
» Perhatian Al-Qur’an terhadap Rukun ini dan Hikmahnya.
» Dalil Iman Kepada Hari Akhir dan Bantahan Terhadap Orang-Orang yang
» Makna Iman Kepada Qadar Taqdir
» Definisi Ihsan 1. Definisi Secara Etimologi
» Hakikat Ihsan Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Antara Kebaikan Hasanah dan Berbuat Baik Ihsan
» Tingkatan Ihsan Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Kedudukan Ihsan Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Orang yang Berharga Adalah orang yang Berbuat Ihsan
» Kondisi yang Tepat untuk Berbuat Ihsan
» Kondisi Lain untuk Berbuat Ihsan
» Orang yang Berhak Mendapatkan Pahala Dua Kali Lipat
» Orang yang Berbuat Ihsan pada Masa Islam maka Kesalahannya pada Masa Jahiliah Dihapus
» Berprasangka Baik kepada Allah adalah Ihsan yang Paling Utama
» Keuntungan Ihsan di Dunia dan Akhirat
» Berbuat Ihsan sebagai Jalan Utama menuju Bangkitnya Islam
» Definisi Nasihat Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Memberi Nasihat Termasuk Sifat Para Nabi
» Nabi saw. Mengajarkan untuk Memberikan Nasibat yang Baik
» Baiat untuk Sating Menasihati
» Menasihati Diri Sendiri Terlebih Dahulu
» Agama Adalah Nasihat Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Memberi Nasihat kepada Al-Quran
» Memberi Nasihat kepada Nabi saw.
» Nasihat yang Berharga Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Menaati Perintah untuk Maksiat kepada Allah
» Etika Memberi Nasihat Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Pentingnya Mendoakan Para Penguasa
» Memberi Nasihat kepada Seluruh Umat Islam
» Beberapa teori tentang tempat asal Islam yang berkembang di Nusantara
» Jalur pengembangan Islam di Kepulauan Nusantara
» Pusat-pusatPerkembangan Islam di Nusantara
» Tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan Islam di Nusantara
» Beberapa kerajaan Islam di masa-masa awal
» KEMAJUANPERADABAN ISLAM Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEMAJUAN Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» KEMUNDURANUMAT ISLAM Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung
» Proses Pembelajaran Model-model Pembelajaran Membaca enam jenis model pembelajaran Project Based
» Discovery Learning SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN MATERI
» Project Based Learning SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN MATERI
» Problem Based Learning SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN MATERI
» Pembelajaran Kontekstual SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN MATERI
» Tujuan Pembelajaran RANGKUMAN: LATIHAN Soal Pilihan Ganda dan Essay a Pilihan Ganda
» Peta Konsep Penilaian Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI
» Cakupan Penilaian Sikap Uraian Materi
» Jujur Perumusan Indikator dan Contoh Indikator
» Cakupan Penilaian Pengetahuan Perumusan Indikator dan Contoh Indikator
» Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi keterampilan
» Bentuk instrumen penilaian kompetensi keterampilan
» Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
» Pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan
» Penilaian Praktik Uraian Materi
» Pendokumentasian Tindak lanjut Uraian Materi
» Penilaian Keterampilan Penilaian Kompetensi pengetahuan dapat menggunakan rentang nilai seperti
» Petunjuk Teknis Pengisian Rapor SMP Rangkuman Latihan
» Prinsip-prinsip Penyusunan RPP 1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.
» State standards and objectives menetapkan standar dan sasaran: terdapat beberapa
» Utilize media, materials menggunakan media dan dan bahan: dalam tahap ini guru
» Require leaners participation mengharuskan partisipasi pembelajar: dalam konteks
» Apa bahan ajar materi pembelajaran itu?
Show more