FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KEMAJUAN Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI

416 | Modul Pendidikan Agama Islam 4. Hilangnya ulama dan ilmuwan yang kompeten dan berani dalam mengemukakan pendapat. Di kalangan ulama, berkembang sikap taqlid kepada pendapat ulama terdahulu. Keberanian dan kreatifitas mereka memudar. Ilmuwan di bidang sains dan teknologi menghilang. Tak muncul generasi penerus dan pengembang berbagai warisan masa lalu. Justru sains dan teknologi yang dulu dikembangkan oleh ilmuwan dan cendekiawan Muslim diambil alih dan dikembangkan oleh bangsa-bangsa Eropa. Hal itu, antara lain, juga disebabkan oleh berubahnya pandangan umat Islam terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan. Mereka lebih mementingkan ilmu-ilmu keagamaan. 5. Kesulitan ekonomi. Terpecahnya kekuatan politik umat Islam menyebabkan pengelolaan ekonomi menjadi berantakan. Pengelolaan sumber-sumber ekonomi tidak dapat lagi dilakukan, baik karena kekalahan di bidang politik dan militer, maupun karena kelemahan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemunduran umat Islam semakin terasa ketika para kompetitor terutama dari Eropa mulai bangkit dan mencapai kemajuan dalam berbagai bidang. Mereka berhasil melanjutkan dan mengembangkan berbagai temuan dan rintisan yang sudah dilakukan oleh ilmuwan Muslim pada masa-masa sebelumnya.

F. Perkembangan Islam di dunia modern

Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi hal yang menarik berkenaa dengan perkembangan Islam. Ketika kondisi umat Islam dilanda berbagai persoalan, Islam justru semakin menarik bagi banyak orang, semakin banyak orang yang melakukan konversi kepada Islam. Islam berkembang dengan pesat di daerah-daerah yang selama ini bukan “wilayah Islam”. Meskipun Islam dihujat di mana-mana, apalagi setelah peristiwa 11 September 2001, namun sesuatu yang “aneh” terjadi. Justru Islam bukan dibenci, malah semakin dicari. Banyak orang semakin tertarik untuk mempelajari Islam, lalu memeluknya. Hal itu terjadi di mana-mana, terutama di daerah-daerah sumber hujatan dan kritik itu sendiri, seperti di berbagai negara Eropadan Amerika. Melihat tren perkembangan Islam di Eropa dalam beberapa waktu terakhir, para analis bahkan memprediksi bahwa dalam 10 tahun ke depan, penganut Islam di Inggeris akan menjadi mayoritas, sementara Kristen menjadi minoritas. Dr. Fraser Watts, seorang teolog dari Cambridge, mengatakan bahwa sangat mungkin umat Kristen dalam dekade berikut akan menjadi minoritas. Menurut catatan statistik pada tahun 1973, penduduk dunia yang beragama Islam hanya berjumlah sekitar 500 juta orang. Kini, 40 tahun kemudian, tercatat lebih dari 1,5 miliyar orang yang menganut Islam. Pertambahan ini bukan hanya disebabkankelahiran anak-anak dari keluarga Muslim, melainkan karena terjadinya proses konversi, perpindahan agama, penganut agama lain menjadi Muslim. Perkembangan Islam di masa-masa lalu, pada Periode Klasik dan Zaman Pertengahan, sering berkaitan dengan kemenangan dan keunggulan umat Islam di berbagai lapangan. Adalah suatu hal yang normal, bila yang unggul dan menang ditiru dan diikuti oleh yang lemah. Namun, pada saat ini, kondisinya berbeda sama sekali. Sekarang, umat Islam masih berada dalam kondisi lemah dan tertinggal di berbagai lapangan kehidupan. Sulit mencari kekuatan politik umat Islam saat ini yang Materi PAI untuk MIMTsMA | 417 betul-betul mandiri. Begitu pula, dalam bidang-bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, umat Islam sangat bergantung pada kekuatan lain. Justru itu, pertumbuhan penduduk Muslim yang begitu pesat pada masa sekarang dipandang sebagai sesuatu yang luar biasa. Penelitian terkait juga mengungkap bahwa seiring dengan terus meningkatnya jumlah Muslim di Eropa, terdapat kesadaran yang semakin besar dalam menjalankan agama di kalangan para mahasiswa. Menurut survei yang dilakukan oleh surat kabar Prancis Le Monde di bulan Oktober 2001, dibandingkan data yang dikumpulkan di tahun 1994, banyak kaum Muslims terus melaksanakan sholat, pergi ke mesjid, dan berpuasa. Kesadaran ini terlihat lebih menonjol di kalangan mahasiswa universitas.Dalam sebuah laporan yang didasarkan pada media masa asing di tahun 1999, majalah Turki Aktüel menyatakan, para peneliti Barat memperkirakan dalam 50 tahun ke depan Eropa akan menjadi salah satu pusat utama perkembangan Islam.

G. Pusat-pusat Perkembangan

Pada masa sekarang, di hampir seluruh penjuru dunia, Islam berkembang. Pusat kegiatan Islam tidak lagi terbatas pada “daerah-daerah tradisional” yang membentang dari Marokko sampai ke Kepulauan Nusantara. Di berbagai negara Eropa, Islam tumbuh dan berkembang dengan pesat. Islam merupakan agama yang paling cepat perkembangannya saat ini di Eropa dan Amerika. Islam kini makin mendapat tempat di hati masyarakat Eropa dan Amerika. Keadaan itu, bahkan, telah menimbulkan kecemasan di kalangan tokoh-tokoh Kristen. Majalah Time Out terbitan London dalam nomor terbarunya mencetak covernya dengan bahasa Arab dengan nada tanya, Apakah masa depan London di tangan Islam? Isinya sendiri menunjukkan ketidaksetujuannya dengan pertambahan jumlah penduduk muslim di negara ini. Gordon Thomson Pimred majalah ini berusaha memberikan alasan mengapa ia memilih tema ini. Menurutnya Islam salah satu agama terbesar di dunia. Dan di antara kelompok minoritas di ibu kota Inggris, kaum muslimin punya tingkat pertambahan penduduk paling tinggi. Oleh karena itu, perlu menggerakkan kalangan non muslim untuk menghadapi kaum muslimin. Ia memberikan data bahwa pada tahun 2001 jumlah penduduk muslim di London adalah 607 ribu, saat ini lebih dari 1 juta setengah penduduk London adalah muslim dari berbagai ras dan dari negara-negara yang beragam. Perkembangan Islam di Prancis juga sangat pesat. Dalam kurun waktu setahun sebanyak 3.600 orang Prancis memeluk agama Islam. Perkembangan ini menjadi perhatian kaum non-Islam di Prancis belakangan ini. Pimpinan Departemen Agama Prancis Didier Yeshi menjelaskan, dalam waktu sehari tercatat 10 orang memeluk agama Islam. Dan, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir tercatat 60 ribu orang masuk Islam. Hasil studi yang dirilis akhir tahun lalu ini juga menemukan bahwa Eropa memiliki sedikitnya 38 juta Muslim yang membentuk lima persen dari total populasi benua tersebut. Sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan Timur. Rusia memiliki lebih dari 16 juta Muslim, dan terbesar di Eropa. Menurut studi tersebut, Jerman memiliki pemeluk Muslim sebanyak 4,5 juta, Prancis sebesar 3,5 juta jiwa, Inggris sekitar dua juta orang, dan Italia sebanyak 1,3 juta jiwa. Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa 418 | Modul Pendidikan Agama Islam lainnya seperti Portugal, Swedia, Belanda, Swiss, Belgia, dan lainnya. Namun demikian, jumlah ini diperkirakan bertambah lagi. Sebab, sebuah hasil studi di Rusia menyebutkan, jumlah pemeluk Islam di negara Beruang Merah tersebut mencapai 25 juta jiwa dari total populasi yang mencapai 145 juta jiwa. Di Amerika pun, Islam berkembang dengan cepat, baik di Amerika utara maupun tengah dan selatan. Dari hasil suatu penelitian diketahui bahwa hampir 46 juta Muslim berada di benua Amerika. Di negara super power, Amerika Serikat, agama Islam dipeluk oleh sekitar 2,5 juta orang. Sementara itu, di Kanada jumlah pemeluk Islam mencapai 700 ribu orang. Tak jauh berbeda dengan Argentina. Umat Islam di negara Tango itu mencapai 800 ribu orang, dan merupakan pemeluk Islam terbesar di Amerika Selatan. Sementara itu, di Suriname, pemeluk Islam mencapai 16 persen dari total penduduknya, dan menjadi populasi Muslim terbesar di benua Amerika.

H. Faktor-faktor Pendukung Perkembangan

Hal yang menarik dalam perkembangan Islam moderen adalah faktor-faktor yang membuat orang tertarik untuk menganut Islam itu sendiri. Mereka menganut Islam bukan karena pengaruh penguasa atau keunggulan masyarakat Muslim dalam lapangan tertentu. Seperti disinggung di atas, pada saat ini, umat Islam masih berada dalam kondisi yang lemah dan serba kekurangan dalam segala hal. Oleh karena itu, ketertarikan bangsa- bangsa Eropa dan Amerika saat ini dengan Islam bukan karena “keteladanan” umat Islam. Bangsa-bangsa barat tertarik justru dengan “ajaran Islam” itu sendiri. Perpindahan agama ke Islam dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Pola kehidupan bangsa-bangsa barat yang materialistik telah melahirkan kegersangan dalam hidup mereka. Mereka menyadari bahwa ada yang hilang pada diri mereka. Lalu muncullah usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan batin yang berada dalam kehampaan itu. 2. Serangan yang bertubi-tubi, tetapi salah dan tak proporsional, terhadap Islam, justru mendorong banyak orang untuk mengenal dan mengkaji Islam lebih jauh. Sejak dulu, Islam dihujat di Eropa dan Amerika. Kesan-kesan negatif dan kebencian terhadap Islam dikembangkan dalam masyarakat. Dorongan itu semakin menguat sejak peristiwa 11 September 2001 di Amerika Serikat. Dimunculkan kesan bahwa umat Islam adalah teroris dan Islam adalah agama yang mengajarkan prilaku teror. 3. Hasil kajian banyak orang terhadap ajaran Islam, malah membuat mereka semakin tertarik dengan Islam. Tuduhan yang dihadapkan kepada Islam selama ini mereka bantah dengan menjadikan Islam sebagai anutan mereka. Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa dalam beberapa dekade terakhir ini, banyak orang di berbagai belahan bumi ini berpindah atau menganut agama Islam bukan karena “umat” Islam yang unggul, tetapi karena “ajaran” Islam yang dinilai benar dan unggul. Di sisi lain, terlihat pula bahwa Islam semakin dihujat malah semakin menarik karena semakin terbuka kebenarannya.