TUJUAN PEMBELAJARAN Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI

208 | Modul Pendidikan Agama Islam kemudian ia murtad, menurut fuqaha’ Syafi’iyah wajib mengeluarkan zakat yang dimilikinya sebelum murtad. Namun Abu Hanifah berpendapat, murtadnya seseorang menggugurkan semua kewajibannya sebelum murtad, sebab orang murtad sama hukumya dengan orang kafir.

2. Merdeka al-Hurriyah. Persyaratan ini menafikan kewajiban zakat terhadap hamba

sahaya sebagai konsekuensi dari ketiadaan hak milik yang diberikan kepadanya.

3. Baligh dan berakal sehat. Fuqaha’ mazhab Hanafi menetapkan baligh dan berakal

sebagai syarat wajib zakat. Dengan demikian, zakat tidak wajib diambil dari harta anak kecil dan orang gila, sebab keduanya tidak termasuk dalam ketentuan orang yang wajib mengerjakan ibadah seperti halnya shalat dan puasa. Sedangkan jumhur mayoritas ulama selain mazhab Hanafi tidak menetapkan baligh dan berakal sebagai syarat wajib zakat. Menurut jumhur ulama, harta anak kecil dan orang gila wajib dikeluarkan zakatnya, dan yang mengeluarkannya adalah walinya, berdasarkan hadis: ˵Δ˴ϗ˴Ω͉λϟ΍˵Ϫ˴Ϡ˵ϛ˸΄˴Ηϰ͉Η˴Σ˵Ϫ˸ϛ˵έ˸Η˴ϳϻ ˴ϭ˶Ϫϳ˶ϓ ˸έ ˶Ο͉Η˴ϳ˸Ϡ˴ϓ˲ϝΎ˴ϣ˵Ϫ˴ϟΎ˱ϣϳ˶Η˴ϳ˴ϲ˶ϟ ˴ϭ˸ϥ˴ϣϻ˴΃ ϲϘϬϳΑϟ΍ϩ΍ϭέ Ketahuilah, siapa yang menjadi wali memegang urusan anak yatim yang memiliki harta hendaklah ia mengembangkannya dengan perniagaan, dan dia tidak boleh membiarkannya sampai harta itu termakan oleh kewajiban zakat.

4. Harta itu milik sendiri secara sempurna al-milku al-t Ɨm. Harta tersebut berada

dalam kontrol dan kekuasaanya secara penuh, dan dapat diambil manfaatnya secara penuh. Harta itu didapatkan melalui proses kepemilikan yang dibenarkan menurut syariat Islam dengan cara-cara yang sah, baik dan halal sumbernya. Seseorang yang memiliki harta yang mencapai nishab, namun memiliki hutang pada orang lain yang jika dibayarkan sisa hartanya tidak lagi mencapai nishab, maka tidak dikenakan kewajiban zakat, karena hartanya bukanlah miliknya secara sempurna.

5. Mencapai nishab bulugh al-nishab. Jumlah harta yang dimiliki telah mencapai

ukuran satu nishab. Ketentuan tentang kadar nishab setiap jenis harta akan dijelaskan tersendiri. 6. Kepemilikan harta sudah berlalu satu tahun al-haul. Harta yang sudah mencapai nishab baru wajib dizakatkan jika sudah sampai setahun dimiliki secara sempurna. Persyaratan ini hanya berlaku bagi hewan ternak, harta simpanan dan perniagaan. Sedang hasil pertanian, buah-buahan, rikaz barang temuan tidak ada syarat haul. Selain itu, terdapat persyaratan lainnya terhadap kewajiban zakat harta, yaitu harta yang dimiliki merupakan harta yang dapat bertambah atau berkembang al-amw Ɨl al-n Ɨmiyah bila diusahakan atau berpotensi berkembang qƗbil li al-namƗ’, bebas dari hutang al-sal Ɨmah min al-dayn, harta yang dimiliki lebih dari kebutuhan pokok al- fadhlu ‘an al-haw Ɨij al-ashliyyah mencakup sandang, pangan, tempat tinggal, kendaraan dan alat-alat kerja. Kemudian, khusus untuk jenis kurma dan biji-bijian atau buah-buahan disyaratkan telah matang dan enak. Materi PAI untuk MIMTsMA | 209

IV. Macam-macam Zakat

Secara umum, zakat terbagi dua jenis, yaitu zakat fitri dan zakat m Ɨl harta.

a. Zakat Fitri

Zakat fitrah dalam bahasa Arab disebut zakat al-fithri dinamakan juga zakat al- nufus. Mulai disyari’atkan pada tahun kedua Hijriah, ketika diwajibkan shaum Ramadhan. Fithri secara bahasa berarti membukamembelah. Jadi, zakat fithri yaitu zakat yang diwajibkan karena berbuka dari bulan Ramadhan. Pengertian yang lebih spesifik tentang zakat fithri adalah sejumlah bahan makanan pokok yang dikeluarkan pada bulan Ramadhan oleh setiap orang muslim bagi dirinya dan bagi orang yang ditanggungnya yang memiliki kelebihan makanan pokok untuk sehari pada hari raya ‘Idul Fithri. Zakat fitrah disyariatkan guna membersihkan jiwa orang Islam yang berpuasa, yang mungkin telah dihinggapi oleh berbagai pengaruh kejahatan dan kotoran hati. Sekaligus sebagai bantuan bagi kaum fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan, sehingga mencegah mereka dari meminta-minta pada hari raya. Diantara dalil tentang kewajiban zakat fithri : Ʉ˴ɅpɈkɄLɅ˿Ʉ ɆʐɄɄ0ɄfɅLɅlɈɈlɄL ɈlɆeɀLɄɆ0ɈEɆUɈ`ɄɄ\Ʉ1ga4rqzaL˿˱Ɇɛ˿ Ʌ_sɅ4Ʉ Ʉ?Ʉ0ɄTͧ Ʉ_ɄX ɅfɈ`ɈlɆeɆ˼ɆɄ]Ɉ`ɄrɆ˼ɆQɛ=`ɄrͅwɄɈjɅʜɄrɆ0Ʉ\ɛ.`Ʉrͅɝ0ɅɈ`ɄrɆ,ɈɄMɈ` Ʉ˱ɄLͅɃ˼ɆMɄ8ɈlɆeɀLɄɈrɄͅɃ0Ɉ Ʉɱ ͅ˾ɆfɆa Ɉ5 Ʉʙɛ=` Ʉ˰Ɇ Ɇ3ɛk`ɆrɅ0Ʌ ɄbɈɄXtɛ+ɄɅɈiɄɄpɆɄ0ɄeɄɄr Dari Ibnu Umar r.a, ia berkata, Rasulullah Saw telah mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas hamba sahaya dan orang merdeka, atas orang laki- laki maupun perempuan, atas anak kecil maupun orang dewasa dari kalangan kaum muslimin, dan beliau menyuruh agar dikeluarkan sebelum orang-orang pergi ke tempat shalat ‘Idul Fithri. HR. Muttafaqun ‘alaih ZAKAT Zakat Fitri Zakat Mal PDV SHUDN +HZDQWHUQDN 3HUWDQLDQ 3HUGDJDQJDQ +DVLOWDPEDQJ 5LND] 3URIHVL 6LPSDQDQ