Tugas Mandiri Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI

256 | Modul Pendidikan Agama Islam Berdasarkan UU Perkawinan tahun 1974 Bab 1 Pasal 2 Perkawinan dianggap sah bila:dilakukan menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu. Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dan juga Bab I Pasal 3 yaitu :Pada asasnya seorang pria hanya boleh memiliki seorang isteri. Seorang wanita hanya boleh memiliki seorang suami. 3. Rukun Nikah Mayoritas ulama sepakat bahwa rukun nikah terdiri dari: a. Adanya calon suami dan istri yang akan melakukan pernikahan, dan tidak terhalang serta terlarang secara syar’i untuk menikah. Di antara perkara syar’i yang menghalangi misalnya si wanita yang akan dinikahi termasuk orang yang haram dinikahi oleh si lelaki karena adanya hubungan nasab atau hubungan penyusuan. Atau, si wanita sedang dalam masa ‘iddahnya. Penghalang lainnya, si lelaki adalah orang kafir, sementara wanita yang akan dinikahinya seorang muslimah.

b. Adanya wali dari pihak calon pengantin wanita.

Nabi Saw bersabda: x ˷˳ϲ˶ϟ ˴Ϯ˶Α͉ϻ˶·˴ΡΎ˴Ϝ˶ϧ˴ϻ Tidak ada nikah tanpa wali x ˲Ϟ˶ρΎ˴ΑΎ˴Ϭ˵ΣΎ˴Ϝ˶Ϩ˴ϓˬ˲Ϟ˶ρΎ˴ΑΎ˴Ϭ˵ΣΎ˴Ϝ˶Ϩ˴ϓˬ˲Ϟ˶ρΎ˴ΑΎ˴Ϭ˵ΣΎ˴Ϝ˶Ϩ˴ϓΎ˴Ϭ˸ϴ˶ϟ΍ ˴Ϯ˴ϣ˶ϥ˸Ϋ˶· ˶ή˸ϴ˴ϐ˶Α ˸Ζ˴Τ˴Ϝ˴ϧ˳Γ˴΃˴ή˸ϣ΍Ύ˴Ϥ͊ϳ˴΃ Wanita mana saja yang menikah tanpa izin wali-walinya maka nikahnya batil, nikahnya batil, nikahnya batil.” HR. Abu Dawud x ϲϨτϗέ΍Ϊϟ΍ϭϪΟΎϣϦΑ΍ϩ΍ϭέΎϬ˴δ˸ϔ˴ϧΓ΃ήϤϟ΍ΝϭΰΗ˴ϻ ˴ϭΓ΃ή˴Ϥϟ΍Ν ˴ϭ˴ΰ˴Η˴ϻ Janganlah seorang perempuan menikahkan perempuan lainnya, dan janganlah seorang perempuan menikahkan dirinya. Jika seorang wanita menikahkan dirinya sendiri tanpa adanya wali maka nikahnya batil, tidak sah. Demikian pula bila ia menikahkan wanita lain. Ini merupakan pendapat jumhur ulama dan inilah pendapat yang rajih. Adapun Abu Hanifah menyelisihi pendapat yang ada, karena beliau berpandangan boleh bagi seorang wanita menikahkan dirinya sendiri ataupun menikahkan wanita lain, sebagaimana ia boleh menyerahkan urusan nikahnya kepada selain walinya. Nikah tanpa wali tidak sah, wajib untuk dipisahkan di hadapan hakim, atau suami tersebut langsung menceraikan isterinya, dan jika telah terjadi hubungan badan maka mempelai wanita berhak untuk mendapat mahar mas kawin yang sesuai.

c. Adanya dua orang saksi.

Akad nikah wajib disaksikan oleh dua orang saksi yang adil dan dewasa. ϝ˸Ϊ˴ϋϱΪ˶ϫΎ˴η ˴ϭϲ˶ϟ ˴Ϯ˶Αϻ·˴ΡΎ˴Ϝ˶ϧ˴ϻ Nikah itu tidak sah, melainkan dengan wali dan dua orang saksi. d. Adanya ijab, yaitu lafadz yang diucapkan oleh wali atau yang menggantikan posisi wali. Misalnya dengan si wali mengatakan, “Zawwajtuka Fulanah” ”Aku nikahkan engkau dengan si Fulanah” atau “Ankahtuka Fulanah” ”Aku nikahkan engkau dengan Fulanah”.