Tanda-Tanda Hari Kiamat yang Sangat Dekat

Materi PAI untuk MIMTsMA | 319 \IvcU ‘›Wc |ÚÏ°Š SÄ=WXÄ W ×ÅV Vl¯ j° ÃÅV TÄm°Ý5 r¯Û ©k¯\y  Ô2ÈÚ V2 rQ¯ ¨º×q] 2Èo¦ªXqU ®QSXk\UÙ¯ XkØ5ri |¦° ®QWm¦\[ \-VÙ À̛WW ®QSXj\UÙ XkØ5ri r¯Û ®QWm¦\[ €Y¯ Ïk¯ V §¬±¨ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: Berangkatlah untuk berperang pada jalan Allah kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan diakhirat hanyalah sedikit.” QS. At Taubah : 38 Ketiga, terjadinya hari akhir hingga sekarang masih membuat orang-orang kafir kebingungan dan keheranan. Mereka hanya melihat dengan pandangan yang pendek. Bagi mereka, kebangkitan bertentangan dengan ‘kenyataan’ yang mereka lihat, bahwa kematian hanyalah perubahan menjadi serpihan-serpihan dan tulang belulang. Tentang orang seperti itu Allah menjelaskan. Û; ªDXÄ×mÁÙXT °ikªH\-Ù §ª¨ ×W ßSȦI[q DU 1ÉFXÄ\C ·qªkv Ô2ÀIØ°K WVVÙ WDTÄm°Ý›VÙ [k›\F ÎÄÔ³[‹ Ì k¦I[q §«¨ Vl°ÄU X=Ø° ‰=ÅXT WmÉ \°šVl ÌÕBXq ´ij°ÈW §¬¨ Artinya: “ Qaaf. Demi Al Quran yang sangat mulia. Mereka tidak menerimanya bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri, Maka berkatalah orang- orang kafir :Ini adalah suatu yang Amat ajaib. Apakah Kami setelah mati dan setelah menjadi tanah kami akan kembali lagi ?, itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin.” QS. Qaaf : 1-3

E. Dalil Iman Kepada Hari Akhir dan Bantahan Terhadap Orang-Orang yang

Menolaknya Dalil iman kepada hari akhir adalah Kitabullah, Sunnah Rasulullah SAW, akal dan fitrah yang lurus. Allah SWT banyak sekali menyebut-nyebut hari akhirat dalam Al-Qur’an, menegaskan dalil-dalilnya, dan membantah keragu-raguan orang yang menolak kebangkitan. Allah juga menjelaskan dengan sangat rinci berbagai hal yang terjadi pada hari akhirat dengan cara yang berbeda dengan kitab-kitab sebelumnya. Meski demikian, setiap rasul yang diutus Allah pasti memberi kabar gembira dan ancaman kepada kaumnya mengenai akhirat ini, dan mengkafirkan orang yang menolak atau meragukannya. Firman- Nya dalam Al-Qur’an: Œ ,Y WO›V¯ €Y¯ XSÉF ×1ʼn\È\-ÕHXkV rQ¯ °4×SWc °R\-›XjªÙ Y _ ØcXq °Oj°Ù ÕCWXT Å\iՙU ]C°  9c°iWP §±°¨ 320 | Modul Pendidikan Agama Islam Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Sesungguhnya Dia akan mengumpulkan kamu di hari kiamat, yang tidak ada keraguan terjadinya. dan siapakah orang yang lebih benar perkataannya dari pada Allah? QS. An Nisaa : 87 Orang yang mengingkari kebangkitan sebenarnya tidak mempunyai argumen apapun, sebab masalah kebangkitan adalah masalah ghaib yang hanya Allah yang mengetahuinya. Patokan dalam urusan seperti itu adalah, bahwa tidak ada jalan lain untuk menetapkan atau mengingkarinya selain satu saja informasi dari Allah SWT. Orang-orang yang menolak adanya hari akhir itu hanya akan membangkitkan keragu-raguan. Misalnya mereka menganggap mustahil manusia hidup kembali setelah mati, dan manusia yang mati hanya akan berubah menjadi tulang belulang, serbuk, dan tanah. Seperti digambarkan Allah SWT, mereka mengatakan: Vl°ÄU X=Ø° ‰=ÅXT WmÉ \°šVl ÌÕBXq ´ij°ÈW §¬¨ Artinya: “Apakah Kami setelah mati dan setelah menjadi tanah kami akan kembali lagi?, itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin”. QS. Qaaf : 3 Allah telah menjawab segala keraguan itu dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Allah juga menjelaskan, mengimani bahwa manusia akan dihidupkan kembali tidaklah bertentangan dengan akal. Bahkan akal mendukungnya. Tidak juga disangkal oleh realitas, yang biasa terjadi dalam kehidupan. Banyak sekali contoh dalam kehidupan manusia yang mendukung dan menjadi kesaksian akan hal itu. Diantaranya adalah firman Allah SWT: ßSÅVXT Vl°ÄU ‰=Å 8-›VÀ°Ã š›VÙÃqXT 5°ÄU WDSÉ2SÄÈ×\-V Ú \\ ;ic°i\C §­²¨ ×É SÈ5SÅ ™QXq\H°O ØTU •ic°iWP §®©¨ ØTU Ú \\ „-°K ÈnÄÓWc c¯Û ×Å®qTÀiÀ™ WDSÅSÁXj_VÙ CW W5Àik°ÈÄc ©É s°Š ×1ÅWmV¼VÙ W‰TU QˆmW WDSÁ²ªÓØ=Äo_VÙ \ÙkV¯ ×1ÆM\}TÃÄÃq |ESÅSÁWcXT ³WW XSÉF ×É ³_„Wà DU |ESÅWc ;c­mV §®ª¨ W3×SWc ×1ÅSÄÃÕiWc |ESÈkªHWԁWVÙ ž®P°iÕ-SV WDSr=¾ÀVXT D¯ Ô2ÈÙ¯Š €Y¯ 9Zk¯ V §®«¨ Artinya: “Dan mereka berkata: Apakah bila Kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah Kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru? Katakanlah: Jadilah kamu sekalian batu atau besi. Atau suatu makhluk dari makhluk yang tidak mungkin hidup menurut pikiranmu. Maka mereka akan bertanya: Siapa yang akan menghidupkan Kami kembali? Katakanlah: Yang telah menciptakan kamu pada kali yang pertama. lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepala mereka kepadamu dan berkata: Kapan itu akan terjadi? Katakanlah: Mudah-mudahan waktu berbangkit itu dekat. Yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam di dalam kubur kecuali sebentar saja.” QS Al Israa : 49-52 Materi PAI untuk MIMTsMA | 321 Lihatlah keragu-raguan syubhat yang mereka lontarkan di setiap masa. Mereka menganggap aneh bahwa Allah akan merubah jasad yang sudah menjadi serbuk dan tulang belulang menjadi makhluk baru yang dapat merasa. Sumber keraguan itu adalah kebodohan tentang tabiat kehidupan dan kematian, dan tidak mau tahu tentang bukti-bukti kekuasaan-Nya yang bersifat absolut dalam menciptakan dari tidak ada menjadi ada. Kalau mereka berakal, cukup saja mereka mengingat kekuasaan Allah saat Dia menciptakan mereka untuk pertama kali. Sebelumnya, mereka bukanlah apa-apa. Jawabannya lugas dan mantap: bahwa manusia mendapati dirinya tercipta, padahal sebelumnya tidak ada. Maka, pasti ada yang menciptakan dari yang semula tidak ada itu. Kemudian, karena sudah berpisah dengan kehidupan, dia berubah dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Maka pasti ada pula yang melakukan perubahan. Dan yang melakukan itu semua adalah Allah SWT, yang telah menciptakan mereka pertama kali. Lalu jika Sang Pencipta telah mengatakan bahwa Dia akan menghidupkan manusia untuk yang kedua kalinya, maka mendebatnya adalah kecongkakan. Firman Allah Ta’ala: ©É Œ ×Åk®jÙVÅf ˆ1É2 Ô2ÅÈk°-Äc ˆ1É2 ×ÅÄÈ\-ÙIVf rQ¯ ¨3×SWc °R\-›XjªÙ Y _ ØcXq °Oj°Ù „C¦›VXT XnVÓU ¥ˆ‰= Y WDSÈ+VÕÈWc §«¯¨ Artinya: “Katakanlah: Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” QS. Al Jatsiyah : 26 Setiap orang berakal pasti mengerti bahwa yang bisa menciptakan pasti bisa mengembalikan kehidupan. Dan kalau tidak bisa melakukan yang kedua mengembalikan kehidupan, maka untuk melakukan yang pertama lebih tidak mampu lagi. Penciptaan itu memastikan adanya kekuasaan pencipta ciptaannya, dan memastikan adanya pengetahuan tentang detail-detail ciptaannya itu. Karenanya Dia kemudian menerangkan ‘wahua bikulli syai-in ‘alim’ dan Dia atas segala sesuatu Maha Mengetahui’. Jadi, Dia Maha Tahu tentang detail-detail, bagian-bagian, bahan-bahan dan bentuk ciptaan-Nya yang pertama. Demikian pula tentang ciptan-Nya yang kedua. Karena dia sempurna ilmu dan Sempurna kekuasaan-Nya, apa sulitnya bagi Dia untuk menghidupkan tulang belulang yang sudah remuk? Anggapan atheis mengatakan bahwa tulang belulang yang sudah remuk akan menjadi dingin dan kering, sedangkan kehidupan harus berasal dari materi yang hangat dan lembab. Karenanya tidak mungkin tulang belulang itu dapat dihidupkan kembali. Allah SWT menjawab hal ini dengan hujjah yang tegas dan tanpa keraguan, “Yang telah menjadikan api bagimu adalah dari pohon yang hijau, dan ternyata kamu mampu menyalakannya.” Allah SWT menjelaskan bahwa Dia mengeluarkan unsur yang berada pada puncak panas dan kering, justru dari pohon hijau yang sangat lembab dan dingin. Jadi, Dia mampu mengeluarkan sesuatu yang sifatnya yang sifatnya kontradiktif dengan materi asalnya dengan mudah. Maka, Dia pasti mampu pula menciptakan kehidupan sesuatu untuk kedua kalinya.