KEMAJUANPERADABAN ISLAM Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI

414 | Modul Pendidikan Agama Islam teknologi memerlukan biaya yang sangat banyak. Ketika dana mendukung, para penguasa punya kebijakan dan pandangan yang maju, maka lahirlah karya-karya monumental dalam berbagai bentuknya. Al-Makmun sebagai khalifah Bani Abbas, misalnya, mengalokasikan dan mengeluarkan yang sangat banyak untuk penterjemahan karya-karya warisan Yunani ke dalam bahasa Arab. 5. Persaingan antar kelompok atau mungkin lebih tepat disebut perlombaan dalam kebaikan. Perpecahan di kalangan umat Islam, di satu sisi, mengisyaratkan kelemahan dan pada akhirnya membawa kehancuran, namun di sisi lain, ia juga mendorong masing-masing kelompok untuk melakukan yang terbaik. Seandainya kekuasaan Islam hanya terpusat di Damaskus atau Bagdad saja, boleh jadi Mesir, Marokko, Spanyol, Sycilia, India, dll. tidak akan tumbuh dan berkembang seperti yang kita saksikan hari ini. Perguruan al-Azhar lahir sebagai manifestasi persaingan antara penganut paham Syi`ah dengan Ahl al-Sunnah. Peradaban Islam di Spanyol berkembang karena para pemimpin Bani Umayyah, kemudian dilanjutkan oleh raja- raja muluk al-thawa’if, ingin menandingi penguasa Bani Abbas di Bagdad dan para pemimpin Islam di kawasan lainnya.

D. KEMUNDURANUMAT ISLAM

Seperti digambarkan di atas, masa kemunduran umat Islam terjadi pada Periode Pertengahan 1250 – 1800 M.Kemunduran tampak pada dua tahap, yaitu Kemunduran I 1250 – 1500 M dan Kemunduran II 1700 – 1800 M.Masa di antara dua kemunduran ini 1500 – 1700M dikenal sebagai Masa Kemajuan II, yaitu kemajuan di bawah tiga kerajaan besar. Kejatuhan kota Bagdad ke tangan pasukan Mongol di bawah komando Hulagu Khan pada 1258 M dipandang sebagai titik awal kemunduran umat Islam.Secara politik, keberhasilan pasukan Mongol menghacurkan Bagdad mengakibatkan hilangnya simbol kesatuan umat Islam yang selama ini dipegang oleh Bani Abbas, yaitu Khilafah Islamiah.Sementara dua khilafah islamiah lainnya sudah hancur lebih dahulu. Kekuatan politik umat Islam berantakan dan wilayah kekuasaannya tercabik-cabik menjadi kerajaan-kerajaan kecil yang saling menyerang. Salah satu kerajaan Islam yang muncul pada saat itu adalah Dinasti Mamluk di Mesir. Kerajaan ini berdiri beberapa tahun menjelang Bagdad diserang oleh pasukan Mongol, yaitu pada tahun 1250 M. Selama pemerintahan Mamluk 1250 – 1517 M, umat Islam berada pada masa kemunduran pertama. Secara politik pada waktu itu tidak ada kekuasaan yang diakui sebagai pemersatu umat Islam.Meskipun simbol-simbol kekhalifahan Bani Abbas dibawa ke Mesir dan dikuasai Mamluk, tetapi keberadaan mereka sebagai pemimpin dunia Islam tidak efektif. Keadaan politik umat Islam kembali mengalami kemajuan setelah muncul, dalam waktu yang hampir bersamaan, tiga kerajaan besar, yaitu Turki Usmani 1299 – 1924 M, Mughal 1526 – 1857 M, dan Shafawi 1501 – 1722 M.Walaupun Turki Usmani sudah muncul sejak akhir abad ke-13 M, namun pada mulanya hanyalah kerajaan kecil yang berkuasa di sekitar Asia Kecil. Baru di penghujung abad ke-15 M, kerajaan ini bangkit dan pada tahun 1517 M berhasil mengalahkan Mamluk, serta mengambil simbol-simbol kekhalifahan dari mereka. Pada masa-masa selanjutnya, dunia Islam mengakui Materi PAI untuk MIMTsMA | 415 Kesultanan Turki Usmani sebagai khilafah Islamiah.Keadaan ini berlanjut sampai pada akhirnya, Mustafa Kemal Attaturk menghapus jabatan ini.Itu sebabnya sebagian umat Islam kecewa dengan Mustafa Kemal karena ia dipandang sebagai orang yang bertanggung jawab atas hilangnya kepemimpinan umat Islam sedunia. Kemunduran di bidang politik pada zaman pertengahan, secara langsung, juga disertai oleh kemunduran di bidang militer dan ekonomi. Kepemimpinan yang tidak efektif tentu tidak akan mampu mengendalikan kekuatan militer yang handal. Begitu pula, ia tidak akan bisa mengelola sektor ekonomi yang dibutuhkan. Pada Periode Kemunduran II, sebagian besar wilayah umat Islam berada di bawah pengaruh dan jajahan bangsa- bangsa Eropa. Hal itu mengakibatkan sumber-sumber perekonomian penting yang selama ini berada di bawah kendali kekuatan politik Islam kemudian dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa. Lebih dari itu, perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemikiran-pemikiran kreatif juga menurun drastis.Di bidang ilmu-ilmu keagamaan, umat Islam merasa cukup dengan bertaqlid kepada imam-imam besar yang lahir di zaman klasik.Kalaupun ada ijtihad, maka ijtihad yang dilakukan terbatas dalam ijtihad fi al- madzhab, berfikir dalam batas-batas madzhab tertentu dan tidak berani keluar dari batasan itu.Filsafat dijauhi karena dipandang menyesatkan.Lebih dari itu, pengembangan sains sudah sangat terabaikan. Kondisi seperti menyelimuti kelompok mayoritas, yaitu pengikut sunni. Ketika umat Islam berada dalam kemunduran, bangsa-bangsa Eropa secara pelan tapi pasti menapaki tangga kemajuan.Belajar dari teori-teori yang sesungguhnya dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan Muslim, mereka mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi moderen.Eropa maju dan umat Islam tertinggal.Keunggulan bangsa-bangsa Eropa dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mengantarkan mereka menguasai ekonomi, politik, dan militer.Pada akhirnya, sepanjang abad ke-17 sampai abad ke-20 M, hampir seluruh daerah Islam mereka kuasai.

E. Faktor-faktor Penyebab Kemunduran

Kemunduran yang dialami oleh umat Islam pada Periode Pertengahan disebabkan oleh banyak faktor, di antaranya: 1. Kelemahan para pemimpin. Peranan pemimpin dalam suatu masyarakat tak dapat disepelekan. Jika pemimpinnya kuat, segala sesuatunya dapat dikendalikan. Sebaliknya, bila pemimpinnya lemah, masyarakatnya akan kacau. 2. Sistem Pemerintahan. Munculnya pemimpin yang lemah dalam masyarakat Islam tidak dapat dilepaskan dari penerapan sistem monarchi sejak kekuasaan diambil alih oleh Bani Umayyah. Sering terjadi, bahwa orang-orang yang berhak menjadi pengganti khalifah bukanlah orang-orang yang kompeten. Sepanjang sejarahnya, umat Islam sering dipimpin oleh orang-orang yang tidak memenuhi syarat. Mereka tak mampu mengelola pemerintahan sebagaimana mestinya. 3. Perpecahan di kalangan pemimpin dan masyarakat. Dalam banyak kasus, umat Islam hancur karena antara satu kelompok dengan kelompok lainnya saling menyerang dan saling menjatuhkan. Hal itu juga diperparah oleh persaingan di antara kerabat istana. Terjadi perebutan kekuasaan di antara putra-putra khalifah, sultan, atau amir. 416 | Modul Pendidikan Agama Islam 4. Hilangnya ulama dan ilmuwan yang kompeten dan berani dalam mengemukakan pendapat. Di kalangan ulama, berkembang sikap taqlid kepada pendapat ulama terdahulu. Keberanian dan kreatifitas mereka memudar. Ilmuwan di bidang sains dan teknologi menghilang. Tak muncul generasi penerus dan pengembang berbagai warisan masa lalu. Justru sains dan teknologi yang dulu dikembangkan oleh ilmuwan dan cendekiawan Muslim diambil alih dan dikembangkan oleh bangsa-bangsa Eropa. Hal itu, antara lain, juga disebabkan oleh berubahnya pandangan umat Islam terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan. Mereka lebih mementingkan ilmu-ilmu keagamaan. 5. Kesulitan ekonomi. Terpecahnya kekuatan politik umat Islam menyebabkan pengelolaan ekonomi menjadi berantakan. Pengelolaan sumber-sumber ekonomi tidak dapat lagi dilakukan, baik karena kekalahan di bidang politik dan militer, maupun karena kelemahan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemunduran umat Islam semakin terasa ketika para kompetitor terutama dari Eropa mulai bangkit dan mencapai kemajuan dalam berbagai bidang. Mereka berhasil melanjutkan dan mengembangkan berbagai temuan dan rintisan yang sudah dilakukan oleh ilmuwan Muslim pada masa-masa sebelumnya.

F. Perkembangan Islam di dunia modern

Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi hal yang menarik berkenaa dengan perkembangan Islam. Ketika kondisi umat Islam dilanda berbagai persoalan, Islam justru semakin menarik bagi banyak orang, semakin banyak orang yang melakukan konversi kepada Islam. Islam berkembang dengan pesat di daerah-daerah yang selama ini bukan “wilayah Islam”. Meskipun Islam dihujat di mana-mana, apalagi setelah peristiwa 11 September 2001, namun sesuatu yang “aneh” terjadi. Justru Islam bukan dibenci, malah semakin dicari. Banyak orang semakin tertarik untuk mempelajari Islam, lalu memeluknya. Hal itu terjadi di mana-mana, terutama di daerah-daerah sumber hujatan dan kritik itu sendiri, seperti di berbagai negara Eropadan Amerika. Melihat tren perkembangan Islam di Eropa dalam beberapa waktu terakhir, para analis bahkan memprediksi bahwa dalam 10 tahun ke depan, penganut Islam di Inggeris akan menjadi mayoritas, sementara Kristen menjadi minoritas. Dr. Fraser Watts, seorang teolog dari Cambridge, mengatakan bahwa sangat mungkin umat Kristen dalam dekade berikut akan menjadi minoritas. Menurut catatan statistik pada tahun 1973, penduduk dunia yang beragama Islam hanya berjumlah sekitar 500 juta orang. Kini, 40 tahun kemudian, tercatat lebih dari 1,5 miliyar orang yang menganut Islam. Pertambahan ini bukan hanya disebabkankelahiran anak-anak dari keluarga Muslim, melainkan karena terjadinya proses konversi, perpindahan agama, penganut agama lain menjadi Muslim. Perkembangan Islam di masa-masa lalu, pada Periode Klasik dan Zaman Pertengahan, sering berkaitan dengan kemenangan dan keunggulan umat Islam di berbagai lapangan. Adalah suatu hal yang normal, bila yang unggul dan menang ditiru dan diikuti oleh yang lemah. Namun, pada saat ini, kondisinya berbeda sama sekali. Sekarang, umat Islam masih berada dalam kondisi lemah dan tertinggal di berbagai lapangan kehidupan. Sulit mencari kekuatan politik umat Islam saat ini yang