Kewajiban Anak Tehadap Orang Tua

182 | Modul Pendidikan Agama Islam

Bagian V TATA KRAMA SOPAN SANTUN

Kompetensi Dasar : 3.5. Memahami Q.S. Al- Baqarah 2: 83 dan hadits terkait tentang tata krama, sopan- santun, dan rasa malu. Tujuan Pembelajaran : 3.5.1. Menyebutkaan dalil Al Quran Q.S. Al- Baqarah 2: 83 dan Al Hadis terkait dengan Tata Krama dan Sopan Santun 3.5.2 Mendeskripsikan pPengertian Tata Krama dan Sopan Santun, kKeseimbangan antara bertatakrama dan sopan santun dengan Allah dan sesama manausia,kewajiban bertatakrama dan sopan santun dengan Allah, danewajiban bertatakrama dan sopan santun dengan manusia

A. Pengertian Tata Krama dan Sopan Santun

Secara umum tata karma, sopan santu, budi pekerti, etika, dan adab adalah satu makna dan satu pengertian yakni sifat terpuji, sekalipun terkadang berbeda karena konteks dan cakupannya berbeda. Sopan santun adalah budi pekerti yang baik, tata karma, peradaban, dan kesusilaan. 29 Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. 30 Adab adalah kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan, akhlak. 31 Akhlak lebih dekat sumber nilainya baik dan buruk dari agama. Sedang adab sumber nilainya baik dan buruk mencakup agama, budaya, dan tradisi. Tata karma, budi pekerti dan etika lebih cenderung pada budaya, tradisi, dan logika sekalipun wujudnya juga diwarnai agama. Ia masih bersifat mutlak belum ada keterikatan nialai tertentu. Semua istilah di atas adalah merupakan sifat baik yang sudah dibiasakan sehingga menjadi kepribadian. Tata karma, adab dan sopan santun di sini dimaksudkan bersifat nashshiy berdasarkan al-Qur’an Hadis dan ijitihadiy berdasarkan budaya dan tradisi yang diseleksi secala islami. Kata akhlak akhlâq dalam al-Qur’an hanya disebutkan mufradnya khuluq dua kali yaitu QS. al-Syu’ara26: 137 dan QS. Nun al-Qalam68: 4. Sedang kata adab atau budi pekerti tidak ada satu ayatpun yang menjelaskannya. Adab, budi pekerti, dan sopan santun ini sangat penting dalam beragama. Ada beberapa Hadis yang menyebutkan adab sekalipun tidak banyak. di antaranya Hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dan Ahmad dari al-‘Ash Rasulullah bersabda: ͷ ɀ,Ʉ`ɄrɁ,Ɇ`Ʉr ɄbɄɄjɄe Ƀl Ʉ5Ʉ ɃɄ+ɄɈlɆeɅqɄ`ɀ Ɉ˼Ʉ Ͷ Orang tua tidak memberi sesuatu yang lebih baik dari pada adab budi pekerti yang baik. HR. al-Baihaqi dan Ahmad Rasulullah bersabda dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu al-Sam’aniy dari Ibnu Mas’ud sekalipun Hadis ini tidak shahih wahî=lemah: 29 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, http:pusat bahasa. diknas.go.idkbbi 30 Ibid. 31 Ibid. Materi PAI untuk MIMTsMA | 183 Ɉ{ɆɈyɆ+ɈɄɄlɄ5ɈɄɄT ɝɮɄwɆkɄɛ+ Tuhanku menngajarkan adab kepadaku, maka menjadi baik adabku HR. Ibnu al- Sam’aniy 32 al-Baihaqi juga meriwayatkan dari Utsman al-Hathibiy, bahwa Ibnu Umar berkata kepada seorang laki-laki: Ʉ[ɝ0ɆɈlɄL Ɂ_sɅ Ɉ5ɄeɅqɛjɆ ɄrͅɅqɄɈfɛaɄLɄ-ɄeɄrͅɅqɄɈɛ+ɄɄ-Ʉe Ʉ[Ɇ,Ʉ`ɄrɈlɄL Ɂ_sɅ Ɉ5Ʉe ɄɛjɆ ɄT ɄɄkɈ Ɇɝ+Ʉ ͨ ɄɄ`ɆqɆɄzɆLɄsɄDɄr Ajarkan adab kepada anakmu, sesungguhnya engkau dimintai pertanggung jawaban tentang anakmu, sudahkah engkau berikan adab, apa yang engkau ajarkan kepadanya. Sesungguhnya engakau dimintai pertanggung jawaban tentang kebaikan dan ketaatannya kepada engkau. HR. al-Baihaqi

B. Ayat-ayat al-Qur’an dan Hadis tentang Tata Krama Sopan Santun

Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah2: 83 ɄɮɈ0ɅYɈ`xɆ-ɄrɀjɄ5ɈɆ ɆlɈyɄ,Ɇ`ɄsɈ`ɆɄrɄ ɛ˿ ɛʘɆ ɄirɅ,ɅɈMɄ Ʉʘ ɄbzɆɄ ɈɺɆ {ɆkɄ ɄWɄzɆeɄjɈ.ɄɄɈ-Ɇ Ʉr ɛʘɆ ɈgɅɈzɛ`ɄsɄɛgɅɄɄ\ɛ2`sɅɄrɄɄʙɛ=`sɅfzɆXɄɄrɀkɈ5Ʌ Ɇ3ɛkaɆ`sɅ`sɅXɄrɆ˾Ɇ\Ʉ5ɄfɈ`ɄrwɄeɄɄzɈ`Ʉr ɀʙzɆaɄX ͹Ʉis ɅɆ0ɈMɅeɈgɅɈjɄɄrɈgɅ]ɈkɆe ̐̕ ͸ Kosa Kata: ȼƢÈưȈÊǷƢÈǻÌǀÈƻȢ̯ʤÈ = ketika Kami mengambil janji Bani Israil dalam kitab Taurat ƢÅǻƢÈLjÌƷʤÊǺÌȇÈƾÊdz¦ÈȂÌdzƢÊƥÈ = berbuat ihsan kepada kedua orang tua yakni berbuat baik ÈĹÌǂÉǬÌdz¦ÄʯÈ = kerabat, ada hubungan dekat dengan rahim kelahiran dari bapak dan ibu Terjemahan: Dan ingatlah, ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil yaitu:Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak- anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. QS. 2:83 ɆlɈɆ˿Ɇ,ɈɄLɈlɄL Ɇ0ɆɄ]Ɉ`Ɇ ɄɫɈ\ɄɈlɆeɛiɆ ͧga4rqzaL˿˱Ɇ˿ Ʌ_sɅ4Ʉ Ʉ_ɄXͧ Ʉ_ɄXrɃ0ɈfɄL Ʉ ɅbɅ ɛ0` ɜɅ5Ʉyͧ Ʉ_ɄXɆqɈyɄ,Ɇ`r ɅbɅ ɛ0`ɅlɄMɈaɄy ɄVɈzɄ\ɄrɆ˿ Ʉ_sɅ4Ʉy ɄbzɆXɆqɈyɄ,Ɇ`r ɅbɅ ɛ0`ɄlɄMɈaɄyɈiɄ ɛeɅ ɜɅ5ɄyɄrɅmɄ ɜɅ5ɄzɄTɆbɅ ɛ0` ͸qzaLZUe͹Ʌq Kosa kata: ÉDzÉƳċǂdz¦ÈǺÈǠÌǴȺȇ = seorang laki-laki mengutuk, mencela, mencaci ÊǂÊƟƢƦÈǰÌdz¦ = dosa besar, disebut dosa besar karena bahaya yang diakibatkannya besar Terjemahan: Dari Abdillah bin Amr berkata: Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya di aantara dosa besar yang paling besar adalah kutukan seorang laki-laki terhadap kedua orang tuanya. Ditanyakan oleh seorang sahabat Ya Rasulullah bagaimana seorang laki-laki 32 al-Suyuthi, Jami’ al-Ahâdîts, juz 2, h.88