Memberi Nasihat kepada Nabi saw.

384 | Modul Pendidikan Agama Islam

5. Tidak Bertujuan Mencela atau Menyebarkan Keburukan

Pemberi nasihat harus meyakinkan orang yang diberi nasihat bahwa nasihat diberikan demi kebaikan dirinya; tidak ada tujuan di belakangnya selain mengharapkan keridhaan Allah swt. dan keinginan agar ia memperoleh keuntungan. Pemberi nasihat hanya ingin mengikuti pesan hadits yang diriwayatkan Anas r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda, Keimanan seseorang dapat dikatakan sempurna jika ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. HR Muslim; hadits sahih

6. Nasihat Meliputi Urusan Agama dan Dunia

Apabila kita melihat saudara kita sedang melakukan maksiat atau kurang sempurna dalam menjalankan ketaatan kepada Allah swt., kita wajib memberikan nasihat kepadanya dengan penuh kasih sayang dan lemah lembut. Demikian juga, apabila kita melihat saudara kita hendak menunaikan urusan duniawinya dan kita mengetahui bahwa sebenarnya lebih maslahat baginya jika menjauhinya, kita wajib memberikan nasihat kepadanya. Sesungguknya kewajiban seorang muslim terhadap saudaranya adalah mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri, baik urusan dunia maupun urusan akhirat.

7. Menasihati secara Rahasia

Ibnu Rajab mengatakan, Sesungguhnya pemberi nasihat seharusnya tidak memiliki tujuan sedikit pun untuk membuka aib orang yang diberi nasihat. la hanya ingin agar orang yang diberi nasihat terhindar dari kerusakan yang dapat menimpanya. Karena itu, nasihat sebaiknya diberikan secara rahasia antara pemberi nasihat dan orang yang diberi nasihat. Hal itu karena membuka aib dan menyebarkannya adalah bagian dari hal yang dilarang Allah swt. dan Rasulullah saw. Berta dianggap hobi menyebarkan kekejian dalam lingkungan masyarakat orang-orang yang beriman. Al-Farq bainan-Nashihah wat-Ta’bir, 36 Dalam konteks ini, Imam Syafii mengatakan, Berikan nasihatmu kala aku sedang sendiri dan jauhkanlah nasihatmu kola aku bersama manusia. Sungguh, nasihat di hadapan manusia adalah celaan yang aku tidak rela mendengarnya. Jika kamu menentangku dan mendurhakaiku jangan mengeluh jika aku menjadi tak patuh. Muqaddimah al-Majmu Syahrul-Muhadzdzab, juz I, 31 Oleh karena itu, apabila ingin memberikan nasihat kepada orang lain, kita harus menyampaikannya secara rahasia agar kita tidak menyakiti perasaannya karena justru bisa menjadi penghalang dirinya untuk menerima nasihat dan mengambil manfaat darinya. .

8. Pemberi Nasihat Wajib Bersabar

Pemberi nasihat wajib menghiasi dirinya dengan kesabaran karena sebagian orang tidak dapat menerima nasihat orang lain begitu saja. Bahkan, ada sebagian orang, meskipun ia mendengarkan nasihat, namun ia mengamalkannya atau baru mengamalkannya setelah beberapa tahun. Karena itu, pemberi nasihat harus menyadari bahwa tugasnya hanya menyampaikan nasihat saja. Adapun hidayah, tidak ada satu pun manusia mampu memberikannya. Sungguh, Allah telah mengingatkan Rasul-Nya dalam firman- Materi PAI untuk MIMTsMA | 385 Nya, \‰5¯ Y s°i×MV ÕCW _0×WÕOU „C¦›VXT ‹ s°i×MXi CW ÃÄW‘Rd XSÉFXT Ä1Q ØÆU |ÚÏ°iWÕIÀ-Ù¯ §®¯¨ Artinya: Sungguh, engkau Muhammad tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia keliendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. al-Qashash [28]: 56 Dalam peristiwa Fathu Makkah pembebasan kota Mekah, beliau tidak melakukan balas dendam terhadap penduduk Mekah dan tidak pula mencela mereka, namun beliau justru bersabda kepada mereka, Pergilah kalian karena sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang bebas. HR Baihaqi; hadits dhaif

S. Faedah Memberi Nasihat

Apabila seseorang menunjukkan jalan kebaikan kepada orang lain, maka ia akan mendapatkan pahala kebaikan sebagaimana pahala orang yang melakukan kebaikan yang telah ia tunjukkan tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun. Berikut ini adalah manfaat memberi nasihat dan saling berwasiat secara singkat. 1. Nasihat adalah inti agama dan mutiara iman. 2. Ia merupakan bukti seseorang menginginkan kebaikan kepada orang-orang lain dan membenci keburukan bagi mereka. 3. Dapat menambah teman-karena orang asing akan merasa aman terhadap orang yang memberi nasihat dan menyedikitkan orang-orang yang dengki karena orang yang memberi nasihat tidak senang orang lain mendapat keburukan dan kerusakan. 4. Masyarakat menjadi tenang karena di dalamnya keutamaan tersebar dan keburukan tertutupi. 5. Persatuan dan kasih sayang akan menggantikan perpecahan dan kebencian. 6. Sibuk dengan urusan diri sendiri dalam rangka menyempurnakan akhlak merupakan bagian dari kesempurnaan memberikan nasihat. 7. Menjelaskan letak kesalahan orang lain dalam suatu masalah atau dalam banyak masalah meskipun hal itu membuatnya tidak senang dimaksudkan sebagai bagian dari nasihat, bukan untuk gibah yang diharamkan. 8. Barang siapa yang melaksanakan nasihat sesuai prosedur, ia berhak untuk di- muliakan, bukan dicela atau dikucilkan. 9. Saling berwasiat dalam kebenaran dan kesabaran merupakan faktor pendorong terwujudnya ketenteraman kehidupan bermasyarakat di bawah payung syariat Islam. 10. Dengan melaksanakan wasiat Allah swt. dan wasiat Rasulullah saw., akan terbentuk kemaslahatan setiap individu dan masyarakat secara bersamaan. 11. Wasiat yang disampaikan dengan tulus akan memiliki pengaruh yang besar terhadap diri seseorang dan menjadi pendorong yang kuat bagi seseorang untuk melaksanakan wasiat yang diterimanya. 12. Wasiat adalah bagian dari sarana takwa, mengingat kebenaran, dan berpikir.