Nabi saw. Mengajarkan untuk Memberikan Nasibat yang Baik

382 | Modul Pendidikan Agama Islam kalian dipimpin seorang budak Habsyi yang seolah-olah kepalanya adalah kismis penampilannya buruk. HR Bukhari dan Muslim; hadits sahih Adapun mengenai kadar ketaatan dan kepatuhan, Abdullah bin Umar r.a. me riwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, Seorang muslim wajib mendengar dan patuh terhadap pemimpin atas apa yang ia senangi dan ia benci, kecuali jika diperintahkan untuk mengerjakan maksiat. Jika ia diperintahkan untuk mengerjakan maksiat, ia tidak boleh mendengar dan tidak boleh patuh. HR Bukhari dan Muslim

O. Etika Memberi Nasihat

Memberikan nasihat kepada pemimpin umat Islam hendaknya disampaikan dengan cara tersembunyi, seperti dijelaskan Ibnu Abbas r.a. ketika ada seseorang yang datang kepadanya, lalu bertanya, Wahai Abdullah bin Abbas, sesungguhnya aku ingin memberikan nasihat kepada penguasa, bagaimanakah caranya? Ibnu Abbas menjawab, Apabila kamu ingin melakukannya, lakukanlah ketika dirimu sedang berdua dengannya.

P. Pentingnya Mendoakan Para Penguasa

Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ulama salaf berkata, Enam puluh tahun dipimpin penguasa yang zalim lebih membawa maslahat daripada satu malam tanpa pemimpin. Kenyataan di lapangan adalah buktinya. Karena itu, ulama salaf seperti Fudhail bin Iyadh dan Imam Ahmad mengatakan, Seandainya kami memiliki doa mustajab, tentu kami akan mengarahkannya untuk penguasa. Kita wajib mendoakan para penguasa supaya mereka diberi petunjuk dan pertolongan serta semoga Allah mengembalikan mereka kepada jalan yang benar, memberikan taufik kepada mereka untuk melakukan kebaikan-kebaikan, dan menjauhkan mereka dari kemungkaran-kemungkaran. Sesungguhnya hal tersebut akan membawa kebaikan yang besar bagi umat. Jika kita berdoa seperti itu, berarti kita berdoa untuk seluruh umat Islam, bukan hanya untuk satu orang. Sungguh, orang berakal akan merenungkan dan memikirkan hal itu.

Q. Memberi Nasihat kepada Seluruh Umat Islam

Imam Nawawi mengatakan, Adapun memberi nasihat kepada umat Islam secara umum dilakukan dengan cara menunjukkan mereka pada kemaslahatan akhirat dan kemaslahatan dunia, menghindarkan mereka dari bencana, mengajarkan urusan agarna yang belum mereka ketahui melalui perkataan dan perbuatan, menutupi aib mereka, menghindarkan mereka dari kerugian-kerugian, menarik manfaat untuk mereka, memerintahkan mereka kepada hal yang makruf, mencegah mereka dari kemungkaran dengan lemah lembut, ikhlas dan kasih sayang terhadap mereka, menghormati orang yang tua dan menyayangi orang yang muda di antara mereka, membimbing mereka dengan nasihat yang baik, tidak menipu dan berlaku dengki kepada mereka, senang jika mereka memperoleh apa-apa yang kita cintai untuk diri kita sendiri, sedih jika mereka menerima apa-apa yang kita benci untuk diri kita sendiri, membela harta dan kehormatan mereka dengan perkataan dan perbuatan, menganjurkan mereka berakhlak mulia, serta membangkitkan semangat mereka untuk taat kepada Allah. Bahkan, dalam memberi nasihat, sebagian ulama salaf rela mengantarkan diri mereka kepada kerugian dunia.