Kedudukan Ihsan Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI

Materi PAI untuk MIMTsMA | 367 berbuat baik ihsan kepada suami dan anak-anaknya, dengan mengerahkan semua kemampuannya untuk menyenangkan dan memenuhi semua keinginan suaminya, serta memberikan semua perhatian dan kasih sayangnya kepada anak-anaknya. Adapun tentang sikap ihsan seorang istri kepada suaminya, Rasulullah saw. sudah menjelaskan hal ini melalui sabdanya, Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada selain Allah, niscaya aku akan memerintahkan wanita istri untuk sujud kepada suaminya. Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan- Nya, seorang istri belum dikatakan memenuhi hak Tuhannya sehingga dia memenuhi semua hak suaminya, walaupun suaminya memintanya untuk bersetubuh sedang dia berada di atas pelana, dia tetap tidak botch menolak ajakan suaminya tersebut. HR Ibnu Majah dan Ahmad; hadits hasan. Adapun tentang sikap ihsan seorang suami dan istrinya kepada anak-anaknya, hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah saw. melalui sabdanya, Tiap-tiap kalian adalah pemimpin dan akan dirnintai pertanggungjawaban atas orang yang dipimpinnya.... HR Bukhari dan Muslim

6. Ihsan kepada Masyarakat

Salah satu bentuk sikap ihsan kepada masyarakat adalah seorang mukmin berbuat baik kepada orang-orang di sekitar tempat tinggalnya, terlebih lagi kepada anak- anak yatim, orang-orang miskin, janda, dan ibnu sabil. Hal ini berdasarkan firman Allah swt, Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri. QS. an-Nisa : 36 Rasulullah saw juga menganjurkan kepada kita agar bersikap ihsan kepada orang-orang fakir miskin dan semua orang yang senasib dengan mereka. Hal itu beliau sampaikan melalui sabdanya, Di surga kelak, posisiku bersama orang yang mengurusi anakyatim seperti ini seperti dua jari ini. HR Bukhari , H. Teladan-Teladan Ihsan kepada Manusia Marilah kita renungkan beberapa teladan ihsan berikut ini yang telah dijelaskan oleh Rasulullah saw. di dalam haditsnya. Abu Hurairah r.a. juga meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, Suatu hari ada seorang laki-laki melewati sebuah jalan, tiba- tiba dia mendapatkan rantink pohon berduri di atas jalan tersebut, lalu dia menyingkirkannya maka Allah pun bersyukur kepadanya lalu mengampuninya. HR Bukhari dan Muslim

I. Kenikmatan Ihsan kepada Manusia

Keindahan itu seindah namanya, keramahan seramah wujudnya, dan kebaikan sebaik cita rasanya. Orang-orang yang pertama kali akan memperoleh faedah dari sikap membahagiakan orang lain adalah mereka yang memberikan kebahagiaan itu. Mereka merasakan buahnya saat itu juga di dalam jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Pada waktunya, mereka senantiasa lapang dada, bahagia, tenang, dan tenteram. 368 | Modul Pendidikan Agama Islam Jika kita diliputi kekhawatiran dan kegundahan maka berbuat baiklah kepada orang lain dan buatlah mereka berbahagia. Niscaya kita mendapatkan jalan keluar dan ketenangan jiwa. Bersedekahlah kepada orang fakir, tolonglah orang yang terzalimi, selamatkan orang yang menderita, berilah makan orang yang lapar, jenguklah orang sakit, dan sumbanglah bantuan kepada mereka yang tertimpa musibah, niscaya kita mendapatkan kebahagiaan di semua sisi kehidupan. Perbuatan baik itu bagaikan minyak wangi yang dapat memberi manfaat kepada pemakainya, penjualnya, dan pernbelinya. Manfaat psikologis dari kebaikan itu terasa layaknya obat-obatan manjur yang tersedia di apotek orang yang berhati baik dan ramah. Menebar senyum yang berseri-seri kepada orang yang miskin etika termasuk sedekah jariah dalam ranah nilai-nilai etika. Hal itu dijelaskan di dalam sabda Rasulullah saw....Walaupun sekedar bertemu dengan saudaramu dengan wajah berseri. Seseorang yang menampakkan wajah muram ibarat mengumumkan pernyataan permusuhan sengit terhadap orang lain dan tidak ada satu orang pun yang mengetahui terjadinya sesuatu kecuali Zat yang Maha Mengetahui semua perkara gaib. Seteguk minuman dari telapak tangan seorang pelacur yang diberikan kepada seekor anjing yang sedang kehausan dapat . membuahkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Hal itu menjadi bukti bahwa Zat yang Maha Memberi pahala adalah Zat yang Maha Pengampun, Maha Bersyukur, Mahaindah dan mencintai keindahan serta Mahakaya lagi Maha Terpuji.

1. Ihsan kepada Semua Orang

Anjuran bersikap ihsan mencakup juga kepada orang-orang nonmuslim yang notabene tidak seakidah dengan kita. Narnun begitu, kita tetap diperintahkan untuk bersikap ramah dan baik kepada mereka sebagai wujud sikap ihsan kita terhadap mereka, dengan menyertakan niat untuk berdakwah kepada Allah swt. Berkenaan dengan hal ini Allah swt. berfirman, \-¯VÙ 1®M¦µÙW5 ×1ÀIV›V9k°K ×1ÀI›‰=\ÈV RÚ \È\BXT ×1ÀIWSÉ É RXk¦›V |ESÉÙ­JmSVÅf ]2¯ [Ù CWà ž°O°È¦ªXS‰ ‚ S¾Q6XT [À\O „-°K TÄm°LÉl ž°O¯ YXT ÄWsV À̯ Š¼V rQWà RR®ŒV] ×1ÆMØ°K €Y¯ 9Zk¯ V ×1ÆMØ°K ÀÕÃVÙ ×1ÆMØWà ÕZ[ÝՙXT ‰D¯ ‹ p °VÅf |ÚÜ°=¦ÔUÀ-Ù §ª¬¨ Artinya: Tetapi karena mereka melanggar janjinya maka Kami melaknat mereka. Dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka mengubah firman Allah dari tempatnya dan mereka sengaja melupakan sehagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka. Engkau Muhammad senantiasa akan melihat pengkhianatan dari mereka kecuali sekelompok kecil di antara mereka yang tidak berkhianat maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. QS. al-Maidah : 13 Kita sudah sama-sama mengetahui melalui buku-buku sejarah, bagaimana Rasulullah saw bersikap baik dan ramah kepada orang-orang musyrik dan Ahlul Kitab