Adanya wali dari pihak calon pengantin wanita.

260 | Modul Pendidikan Agama Islam x Nikah Al-Istibdha. Seorang membawa istrinya kepada orang yang diinginkannya. Yaitu orang tertentu dari kalangan pemimpin atau pembesar yang dikenal dengan keberanian dan kedermawanannya agar sanga isteri melahirkan anak sepertinya. x Nikah Mut’ah. Artinya adalah menikahi wanita hingga waktu tertentu. Jika waktunya telah habis, maka perceraian otomatis terjadi. x Nikah Syighar. Yaitu wali menikahkan gadis yang diurusnya kepada seorang pria dengan syarat pria tersebut menikahkannya pula dengan gadis yang diurusnya. Nafi berkata, “Syighar adalah seorang laki-laki menikahi puteri laki-laki lainnya dan dia pun menikahkannya dengan puterinya tanpa mahar. Atau seorang laki- laki menikahi saudara perempuan laki-laki lainnya lalu dia menikahkannya pula dengan saudara perempuannya tanpa mahar. Selain itu, ada pula pernikahan yang diharamkan karena beberapa sebab: a. Nikah dalam masa ‘iddah dan menikahi wanita kafir selain kitabiyah wanita Yahudi dan Nasrani QS. Al-Baqarah: 221. b. Menikah dengan wanita-wanita yang diharamkan karena senasab dan mushaharah hubungan kekeluargaan karena ikatan perkawinan. QS. al-Nisa’: 23. c. Diharamkan menikahi wanita-wanita yang diharamkan karena sepersusuan. d. Tidak boleh menghimpun antara wanita dengan bibinya. Nabi Saw bersabda, “Tidak boleh dikumpulkan antara wanita dengan bibinya dari pihak bapak dan wanita dengan bibinya dari pihak ibu.” HR. Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Abu Daud, dan Ahmad. e. Wanita diharamkan bagi suaminya setelah talak ketiga, dan tidak dihalalkan untuknya hingga menikah dengan suami selainnya dengan pernikahan yang wajar. QS. Al-Baqarah: 230. f. Orang yang sedang berihram tidak boleh menikah. g. Tidak boleh menikahi wanita yang masih bersuami, dan tidak boleh menikahi wanita pezina. QS. An-Nur: 3 h. Diharamkan menikah lebih dari empat wanita.

10. Hikmah Nikah

x Pernikahan merupakan suasana shalihah yang menjurus kepada pembangunan serta ikatan kekeluargaan, memelihara kehormatan dan menjaganya dari segala keharaman, nikah juga merupakan ketenangan dan tumaninah, karena dengannya bisa didapat kelembutan, kasih sayang serta kecintaan diantara suami dan isteri. QS. al-Rum [30] ayat 21. x Nikah merupakan jalan terbaik untuk memiliki anak, memperbanyak keturunan, sambil menjaga nasab yang dengannya bisa saling mengenal, bekerja sama, berlemah lembut dan saling tolong menolong antar manusia. QS. al-Nisa’ ayat 1. x Nikah merupakan jalan terbaik untuk menyalurkan kebutuhan biologis, menyalurkan syahwat dengan tanpa resiko terkena penyakit.