Pengertian Tata Krama dan Sopan Santun

186 | Modul Pendidikan Agama Islam 1. Orang tua, Orang pertama yang berhak mendapat penghargaan tata karma dan sopan santun adalah orang tua. Bertata karma dengan kedua orang tua berarti mempergauli dengan baik mu’âsyarah bi al-ma’rûf, rendah hati tawâdhu’ di hadapannya, mengikuti segala perintahnya dan segala hak orang tua yang diwajibkan Allah swt. 36 Karena merekalah yang menjadi sebab wujudnya anak, merekalah yang merawat anak sejak kecil. Kata “Ihsan” berbuat baik berarti berbuat sesuatu yang melebihi dari kewajiban. 37 Berdosa besar seorang anank yang tidak punya sopan santun kepada kedua orang tuanya yakni anak yang mengutuk, mencaci atau mencela kepada orang tuanya baik secara langsung maupun tidak secara langsung. Pada Hadis di atas yang muttafaq ‘alaih menjelaskan keadaan anak yang mengutuk orang tuanya sendiri. Yakni anak itu mencela bapaknya seorang anak lain, kemudian ia membalas mencela bapaknya. Maka ia berarti sama dengan mencela bapaknya sendiri. 2. Kerabat sanak famili, Kerabat adalah orang kedua setelah orang tua. Tata karma dengan kerabat adalah dengan mengadakan shilaturrahim dan membantu segala yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan. Andaikata semua orang melakukan hal ini yakni bertanggung jawab terhadak kerabat, bertata karma dengan kerabat maka tidak ada keluarga yang kekurangan. Kerabat ini jika miskin memiliki dua hak; yaitu hak miskin dan hak kerabat. Hadis yangdiriwayatkan imam Ahmad dari Salman bin Amir, Rasulullah saw bersabda: ɁɄa ɆɄrɁɄXɄ,ɄɆiɄɄkɈ ɆgɆɛ0`xɆ- Ʉ˱ɄLɅɄXɄ,ɛ=`ɄrɁɄXɄ,ɄɆ˾Ɇ]Ɉ5ɆfɈ` Ʉ˱ɄLɅɄXɄ,ɛ=` Sedekah terhadap miskin adalah sedekah sedang sedekah terhadap kerabat mempunai dua pahala yaitu pahala sedekah dan pahala shilaturrahim HR. Ahmad 3. Anak-anak yatim Anak yatim adalah anak yang ditinggal wafat bapaknya semasa usia masih kecil, sedang yatim pada binatang adalah yang ditinggal mati ibunya. Anak yatim kehilangan seorang bapak yang mengurus kehidupannya. Tata karma terhadap anak yatim menjadikan masyarakat Islam sebagai bapaknya yang melindungi dan mencukupi segala kebutuhannya. Hadis yang diriwayatkan al-Bukhari dari Sahal bin Sa’ad Rasulullah saw bersabda: mr͹ Ʉ˴ɅpɄkɈzɄɄɛ0ɄTɄrͅwɄEɈ4Ʌs`ɄrɆɄɛɛ5`Ʉ8ɄɄr͸͸.Ʉ]ɄoɆɛkɄ`ʓ ɆgzɆɄz` ɅbTɄ\ɄrɄjɄ͹͹ ͸x` Saya dan yang mengurus yatim di dalam surga begini, beliau isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan antara keduanya. HR. al-Bukhari Secara umum al-Qur’an memandang perlunya bertata karma dengan anak yatim: 36 al-Syaukaniy, Fath al-Qadîr…, juz 1, h. 132 37 al-Sya’rawi, Tafsir al-Sya’rawiy, juz 1, h. 249 Materi PAI untuk MIMTsMA | 187 a. Berbuat baik sebagai tanda orang yang benar imannya b. Menyantuni adalah kewajiban social setiap orang Islam c. Membela dan melindungi adalah salah satu perjuangan Islam d. Problema social timbul karena empat sebab; a tidak memuliakan anak yatim, b tidak memberi makan kepada orang miskin, c memakan kekayaan dengan rakus, d mencintai harta benda secara berlebihan e. Bila orang membagikan harta warisan diperintahkan agar sebagian dibagikan kepada kerabat, yatim, dan msikin yang tidak mempunyai hak waris f. Orang Islam diperintahkan berhati-hati dalam memelihara harta anak yatim, jangaan dicampur adukannya dengan harta sendiri, karena memakan harta anak yatim berdosa besar. g. Orang Islam dilarang mempelakukan anak yatim seweang-wenang dan dilarang menghardiknya. 38 4. Orang miskin Miskin lebih sengsara dibandingkan fakir, miskin tidak memiliki pekerjaan yang tetap dan tidak memiliki harta apa-apa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tata karma terhadap orang miskin menjadikan masyarakat Islam bertanggung jawab terhadap kemiskinan mereka dengan bantuan harta zakat, sedekah dan infak. Dengan demikian akan menghilangkan rasa benci dan dendam. 5. Semua manusia Tata karama dengan sesama manusia dengan ucapan yang baik menurut syara’ sebagian ulama mengatakan ungkapan kalimah tauhid 39 dan menurut logic. Rasulullah saw bersabda pada Hadis yang diriwayatkan oleh al-Turmudzi dari Muadz bin Jabal: ɰ`mr͸͸ɃlɄ5ɄɃZɅaɅɆ Ʉ3ɛk`ɆZɆ`ɄɄrͅɄpɅɈ ɄɱɄɄkɄ5Ʉ`ɄɄ ɝzɛ5`ɆNɈɄr ɄɈkɅ\ Ʉ˴ɅɈzɄ˿ɆZɛ͹͹ ͅx.e ͸͸l5y,͹͹ͧ Ʉ_XɄr Takutlah kepada Allah di mana saja engkau berada, ikutilah kejahatan dengan kebaikan maka ia menghapuskannya dan pergaulan manusia dengan akhlak yang baik. HR. al-Turmudzi dan berkata Hadis hasan

F. Rangkuman

Tata karma, adab dan sopan santun di sini dimaksudkan bersifat nashshiy berdasarkan al-Qur’an Hadis dan ijitihadiy berdasarkan budaya dan tradisi yang diseleksi secala islami. Ayat di atas QS. Al-Baqarah2: 83 perintah bertata karma atau bersopan santun secara seimbang antara kepada Allah dan kepada sesama manusia: 1. Bertata krama dan sopan santun kepada Allah adalah tidak menyembah selain kepada Allah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Di sini ada keseimbangan antara ibadah, akidah dan akhlak, antara ibadah yang 38 Jalauddin Rahmat, Islam Alternatif, Bandung: Mizan, 1991, h. 86-87 39 al-Syaukaniy, Fath al-Qadîr…, juz 1, h. 132