Kewajiban Hormat dan Taat Kepada Orang tua dan Guru

Materi PAI untuk MIMTsMA | 181 Barang siapa yang menyakiti gurunya maka terhalang keberkahan ilmunya dan tidak bermanfaat ilmunya melainkan sedikit. 28 Guru dan orang tua tidak minta dihormati oleh anak-anaknya, akan tetapi kewajiban anak-anak adalah menghormati dan mentaati mereka. Menghormati dan mentaati guru dan orang tua adalah kebutuhan anak-anak semata bukan kebutuhan guru dan orang tua.

F. Rangkuman

Hormat kepada orang tua dan guru berarti mematuhi segala perintahnya selagi tidak maksiat kepada Allah, mencari ridanya dan menghindari ucapan atau pebuatan membuat mereka murka. Guru menempati kedudukan orang tua bahkan lebih tinggi dalam agama, karena dialah memperkenalkan Tuhan dan kewajiban terhadap-Nya. Baik ayat-ayat al-Qur’an maupun berbagai Hadis perintah hormat dan taat kepada kedua orang tua setelah perintah menyembah kepada Allah swt. Hormat dan patuh kepada kedua orang tua dan guru tidak melebihi patuh kepada Allah swt. Hormat kepada orang tua dan guru berlangsung baik ketika masih hidup maupun setelah wafat. Penghormatan ketika masih hidup selayaknya diberikan sebagai orang yang memiliki berbagai kelebihan. Hormat anak murid di hadapan guru seperti yang digambarkan Jibril di hadapan Nabi ketika bertanya tentang Islam, duduk sopan seperti tahiyyat dalam shalat dengan melipat kedua kakinya kedua lututnya disandar pada kedua lutut Nabi dan kedua tangannya diletakkan di atas kedua pahanya. Sedangkan setelah wafat bentuk penghormatan adalah memohonkan ampunan dan mendoakan.

G. Latihan

1. Certitakan secara singkat Alqamah akibat durhakanya kepada ibundanya 2. Certitakan secara singkat Juraij akibat durhakanya kepada ibundanya sebagaimana yang disebutkan dalam Hadis 28 Barîqah Mahmudiyah Syarah Tharîqah Muhammadiyah wa Syari’ah Nabawiyah,ttp. Mauqi’ al-Islâm, tth. juz 5, h. 185 182 | Modul Pendidikan Agama Islam

Bagian V TATA KRAMA SOPAN SANTUN

Kompetensi Dasar : 3.5. Memahami Q.S. Al- Baqarah 2: 83 dan hadits terkait tentang tata krama, sopan- santun, dan rasa malu. Tujuan Pembelajaran : 3.5.1. Menyebutkaan dalil Al Quran Q.S. Al- Baqarah 2: 83 dan Al Hadis terkait dengan Tata Krama dan Sopan Santun 3.5.2 Mendeskripsikan pPengertian Tata Krama dan Sopan Santun, kKeseimbangan antara bertatakrama dan sopan santun dengan Allah dan sesama manausia,kewajiban bertatakrama dan sopan santun dengan Allah, danewajiban bertatakrama dan sopan santun dengan manusia

A. Pengertian Tata Krama dan Sopan Santun

Secara umum tata karma, sopan santu, budi pekerti, etika, dan adab adalah satu makna dan satu pengertian yakni sifat terpuji, sekalipun terkadang berbeda karena konteks dan cakupannya berbeda. Sopan santun adalah budi pekerti yang baik, tata karma, peradaban, dan kesusilaan. 29 Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral. 30 Adab adalah kehalusan dan kebaikan budi pekerti, kesopanan, akhlak. 31 Akhlak lebih dekat sumber nilainya baik dan buruk dari agama. Sedang adab sumber nilainya baik dan buruk mencakup agama, budaya, dan tradisi. Tata karma, budi pekerti dan etika lebih cenderung pada budaya, tradisi, dan logika sekalipun wujudnya juga diwarnai agama. Ia masih bersifat mutlak belum ada keterikatan nialai tertentu. Semua istilah di atas adalah merupakan sifat baik yang sudah dibiasakan sehingga menjadi kepribadian. Tata karma, adab dan sopan santun di sini dimaksudkan bersifat nashshiy berdasarkan al-Qur’an Hadis dan ijitihadiy berdasarkan budaya dan tradisi yang diseleksi secala islami. Kata akhlak akhlâq dalam al-Qur’an hanya disebutkan mufradnya khuluq dua kali yaitu QS. al-Syu’ara26: 137 dan QS. Nun al-Qalam68: 4. Sedang kata adab atau budi pekerti tidak ada satu ayatpun yang menjelaskannya. Adab, budi pekerti, dan sopan santun ini sangat penting dalam beragama. Ada beberapa Hadis yang menyebutkan adab sekalipun tidak banyak. di antaranya Hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi dan Ahmad dari al-‘Ash Rasulullah bersabda: ͷ ɀ,Ʉ`ɄrɁ,Ɇ`Ʉr ɄbɄɄjɄe Ƀl Ʉ5Ʉ ɃɄ+ɄɈlɆeɅqɄ`ɀ Ɉ˼Ʉ Ͷ Orang tua tidak memberi sesuatu yang lebih baik dari pada adab budi pekerti yang baik. HR. al-Baihaqi dan Ahmad Rasulullah bersabda dalam Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu al-Sam’aniy dari Ibnu Mas’ud sekalipun Hadis ini tidak shahih wahî=lemah: 29 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, http:pusat bahasa. diknas.go.idkbbi 30 Ibid. 31 Ibid.