Hidupnya al-Warits Ιέ΍Ϯϟ΍ΓΎϴΣ . Adanya ahli waris yang hidup secara hakiki pada

296 | Modul Pendidikan Agama Islam 5. Pelaksanaan Pembagian Waris berdasarkan hukum Islam dan hukum positif. a. Pembagian Waris Berdasarkan Hukum Islam Untuk mengetahui siapa saja ahli waris yang berhak dan bagiannya masing- masing, sebagai berikut:

1. Ahli Waris Laki-laki dan Wanita ‡ Ahli Waris dari Golongan Laki-laki.

Yang berhak mendapatkan warisan dari kaum laki-laki ada lima belas: 1 Anak laki-laki. 2 Cucu laki-laki dari keturunan anak laki-laki. Mencakup pula cicit laki- laki dari keturunan cucu laki-laki, dimana cucu laki-laki tersebut berasal dari keturunan anak laki-laki. Begitu pula keturunan laki-laki yang seterusnya ke bawah, yang penting mereka berasal dari pokok yang laki-laki yang tidak tercampuri unsur wanita. 3 Ayah. 4 Kakek sahih bapak dari ayah dan laki- laki generasi diatasnya yang tidak tercampuri unsur wanita. 5 Saudara laki-laki sekandung. 6 Saudara laki-laki seayah. 7 Saudara laki-laki seibu. 8 Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung. 9 Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah. 10 Paman sekandung saudara laki-laki sekandung ayah, baik adik maupun kakak ayah. 11 Paman seayah saudara laki-laki seayah ayah, baik adik maupun kakak ayah. 12 Anak laki-laki dari paman sekandung. 13 Anak laki-laki dari paman seayah. 14 Suami. 15 Laki-laki yang memerdekakan budak, baik budak laki-laki maupun budak perempuan. ‡ Ahli Waris dari Golongan Wanita, ada sepuluh: 1 Anak perempuan. 2 Cucu perempuan dari keturunan anak laki-laki. Mencakup pula cicit perempuan dari keturunan cucu laki-laki, dimana cucu laki-laki tersebut berasal dari keturunan anak laki-laki. Begitu pula keturunan perempuan yang seterusnya ke bawah, yang penting mereka berasal dari pokok yang laki-laki yang tidak tercampuri unsur wanita. 3 Ibu. 4 Nenek ibu dari ayah. 5 Nenek ibu dari ibu. Nenek, baik ibu dari ayah maupun ibu dari ibu, semuanya bersekutu dalam satu bagian yang telah ditetapkan untuk mereka dibagi sama rata, itupun apabila mereka mendapatkan hak waris, yakni tidak ada penghalang bagi hak waris mereka. 6 Saudara perempuan sekandung. 7 Saudara perempuan seayah. 8 Saudara perempuan seibu. 9 Istri. 10 Perempuan yang memerdekakan budak, baik budak laki-laki atau perempuan.

2. Prioritas Penerimaan Warisan

‡ Berdasarkan pendapat jumhur kebanyakan ulama, para ahli waris memiliki prioritas penerimaan warisan menurut susunan berikut: 1. Ashhabul-Furudh Nasabiyah dan Sababiyah; 2. ‘Ashabah Nasabiyah; 3. Radd kepada Ashhabul-Furudh; 4. Dzawil-Arham; 5. Radd kepada salah seorang suami-isteri; 6. Ashabah Sababiyah Maulal-‘ataqah; 7. ‘Ashabah laki-laki dari Maulal-‘ataqah; 8. Orang yang dibakukan nasabnya kepada orang lain; Materi PAI untuk MIMTsMA | 297 9. Orang yang menerima wasiat melebihi 13 harta peninggalan; dan 10. Baitul Maal. a. Ashhabul-furudh adalah semua ahli waris yang mendapat bagian fardh tertentu seperti tertulis dalam al-Quran, Surat An-Nisa ayat 11, 12, dan 176, yaitu 12 setengah, 14 seperempat, 18 seperdelapan, 23 dua pertiga, 13 sepertiga, dan 16 seperenam. ‡ Ahli waris ashhabul-furudh perempuan terdiri dari isteri, anak perempuan, cucu perempuan dari keturunan anak laki-laki, saudara perempuan kandung, saudara perempuan sebapak, saudara perempuan seibu, ibu, dan nenek dari pihak ibu maupun dari pihak bapak. Sementara yang laki-laki terdiri dari suami, bapak, kakek bapak dari bapak, dan saudara laki-laki seibu. Semua ashhabul-furudh yang disebutkan ini adalah ashhabul-furudh nasabiyah karena hubungan nasab, kecuali suami dan isteri yang termasuk ashabul-furudh sababiyah karena hubungan perkawinan. Bagian Ashhabul Furudh ‡ Ashhabul-furudh yang menerima bagian SETENGAH ada lima orang, yaitu 1. seorang anak perempuan jika tidak bersama-sama dengan anak laki. 2. seorang cucu perempuan keturunan anak laki-laki jika tidak ada cucu perempuan atau cucu laki-laki keturunan anak laki-laki. 3. suami jika tidak ada anak. 4. seorang saudara perempuan kandung jika tidak ada saudara laki-laki kandung. 5. seorang saudara perempuan sebapak jika tidak ada saudara laki-laki sebapak. ‡ Bagian SEPEREMPAT adalah untuk dua macam ahli waris, yaitu 1. suami jika ada anak dan 2. isteri jika tidak ada anak. ‡ Sementara itu, fardh SEPERDELAPAN hanya diperuntukkan bagi seorang ahli waris, yaitu isteri jika memiliki anak. ‡ Adapun ahli waris yang mendapat DUA PERTIGA ada empat macam, yaitu 1. dua orang anak perempuan atau lebih jika tidak ada anak laki-laki, 2. dua orang cucu perempuan atau lebih jika tidak ada cucu laki-laki atau anak perempuan, 3. dua orang saudara perempuan kandung atau lebih jika tidak ada saudara laki- laki kandung, dan 4. dua orang saudara perempuan sebapak atau lebih jika tidak ada saudara laki- laki sebapak, anak perempuan, cucu perempuan, dan saudara perempuan kandung. ‡ Bagian SEPERTIGA dimiliki oleh dua macam ahli waris, yaitu 1. ibu jika tidak ada anak, atau tidak ada dua orang saudara atau lebih, baik kandung, sebapak, maupun seibu dan 2. dua orang atau lebih saudara seibu, baik laki-laki maupun perempuan.