Berprasangka Baik kepada Allah adalah Ihsan yang Paling Utama

Materi PAI untuk MIMTsMA | 375

6. Orang yang Berbuat Ihsan Mendapatkan Balasan Besar di Akhirat

Orang-orang yang senantiasa berbuat ihsan dijamin akan mendapatkan balasan yang sangat besar di akhirat kelak. Sebagaimana hal itu dijelaskan oleh Allah swt. Melalui firman-Nya, ...Orang-orang yang berbuat kebajikan dan bertakwa di antara mereka mendapat pahala yang besar. QS. Ali Irnran : 172 Jika Zat yang Mahaagung menjelaskan bahwa orang yang senantiasa berbuat baik akan mendapatkan pahala yang besar maka akal manusia tidak mungkin bisa membayangkan seperti apakah besar pahala tersebut.

7. Orang yang Berbuat Ihsan Mendapatkan Surga

Salah satu keuntungan bersikap ihsan adalah mendapatkan surga-Nya, yang di dalamnya terdapat kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan terlintas di hati manusia. Berkenaan dengan ini Allah swt. berfirman, WÛϰаL SÄ=_ÕOU ³RBԁÈVÙ ¸Q\jWc¯wXT YXT À\F×mWc ×1ÀI\FSÄBÄT ¸nW,V YXT Ï Š°l \®”‘›V TÊ ½ ›SV֞U °R‰SIÙ ×1ÉF SMn°Ù WDTÁ¯›\\ §«¯¨ Artinya: Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik surga dan tambahannya kenikmatan melihat Allah. Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak pula dalam kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. QS. Yunus : 26 Betapa indah penutup keuntungan bersikap ihsan, yaitu dengan meraih surga- Nya yang kekal dan penuh dengan kenikmatan. Marilah sama-sama kita berdoa kepada Allah swt, agar Dia menjadikan kita orang-orang yang gemar berbuat ihsan dan mengumpulkan kita di akhirat kelak bersama Rasulullah saw. Sesungguhnya hanya Dialah yang dapat mengabulkan itu semua. NASIHAT Dalam agama Islam, nasihat memiliki tempat yang penting karena dapat menyebabkan terciptanya kesejahteraan, ketenteraman, dan kebersihan masyarakat. Memberikan nasihat memiliki peran yang penting dalam memantapkan persaudaraan di antara umat Islam. Terlebih, jika nasihat itu diberikan hanya karena Allah dan muncul karena rasa kasih sayang yang memberikan gambaran bahwa pemberi nasihat menaruh perhatian besar supaya saudaranya mendapatkan kebaikan. Melihat betapa pentingnya fungsi nasihat dalam agama Islam, Nabi saw. menjadikan nasihat sebagai tiang agama dan barometer keteguhan seseorang dalam melaksanakan agama. Tamim ad-Dari r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Agama itu nasihat.” HR. Muslim dan Bukhari; hadits sahih Nabi saw senantiasa memberikan wasiat dan nasihat kepada para sahabat dan umat Islam secara umum. Saad bin Yazid al-Azdi meriwayatkan bahwa pada suatu hari, 376 | Modul Pendidikan Agama Islam seseorang mendatangi Rasulullah saw. lalu berkata, Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat. Rasulullah saw. bersabda kepadanya, Aku berwasiat kepadamu agar kamu merasa malu kepada Allah sebagaimana kamu merasa malu terhadap orang yang saleh dari kaummu. HR Thabrani; hadits sahih

A. Definisi Nasihat

Menurut bahasa, kata nasihat diambil dari kata an-nashihah. Ibnu Manzhur mengatakan bahwa nashahasy-syai’a berarti sesuatu itu murni. An-Nashih artinya sesuatu yang murni dari amal dan lainnya. An-Nushh artinya ikhlash dan jujur di dalam musyawarah dan amal. Ibnu Atsir mengatakan bahwa nasihat adalah kata yang dipergunakan untuk mengungkapkan keinginan yang baik untuk orang yang dinasihati. Adapun menurut nasihat adalah suatu kata yang mengandung arti bahwa orang yang menasihati menginginkan dan sekaligus melakukan bermacam-macam kebaikan untuk orang yang dinasihati. Nasihat mencakup nasihat untuk Allah, Rasul-Nya, kitab- Nya, para pemimpin umat Islam, dan kaum muslimin secara umum. Jurjani berkata, Nasihat adalah mengajak orang lain untuk melaksanakan sesuatu yang mengandung kemaslahatan dan melarang mengerjakan sesuatu yang mengandung kerusakan. Di dalam buku adz-Dzariah dikatakan bahwa an-nushh didefinisikan sebagai rasa cinta yang murni kepada orang lain dengan menunjukkan pesan-pesan yang mengantarkan kepada kemaslahatan orang yang menerima pesan. Nasihat yang pertama kali harus ditunaikan adalah nasihat kepada diri sendiri. Barang siapa yang menipu dirinya sendiri, sulit diharapkan ia dapat memberikan nasihat kepada orang lain. Allah swt. berfirman, WDTÃpÀÚ VU `ˆ‰ ¯JnªÙ¯ WD×S_VXT ×1Å_ÁÝ5U ×1È5U XT WDSÉ ØV _ ›W¦Ù ZVÙU WDSÉ ªØÈV §­­¨ Artinya: Mengapa kamu menyuruh orang lain mengerjakan kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Kitab Taurat? Tidakkah kamu mengerti? QS. al-Baqarah : 44 Ajuri mengatakan bahwa sesungguhnya seseorang tidak akan bisa memberi nasihat untuk Allah, utusan-Nya, para pemimpin umat Islam, dan kaum muslimin secara umum, kecuali ia memulai dengan memberikan nasihat kepada dirinya sendiri. Ia juga harus bersungguh-sungguh menuntut ilmu, menggali fiqih agar mengetahui kewajiban- kewajibannya, mengetahui permusuhan setan terhadap dirinya dan bagaimana cara menghadapinya, serta mengetahui kecenderungan nafsu yang jahat sehingga ia mampu menjinakkannya dengan ilmu.Fairuz Abadi, Basha Ir Dzawit-Tamyiz, juz V, 67

B. Wasiat di Dalam Al-Quran

Di dalam Al-Quran terdapat banyak ayat yang berisi tentang wasiat. Di antara wasiat yang paling agung di dalamnya adalah firman Allah swt., ¯nÔ§\ÈÙXT §ª¨ ‰D¯ ]C›_60_ r¦V nՃÅ\ §«¨ €Y¯ WÛϰŠ SÄ=WXÄ SÉ °-WÃXT °0›\U¯ ›ƒ¡ ×S_™XSVXT ©F\UÙ¯