Makna Hormat dan Taat Kepada Orang Tua Dan Guru

Materi PAI untuk MIMTsMA | 179 3. Memohonkan pengampunan, mendo’akan dan bersedekah untuk kedua orang tua. Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abi Usayd Malik bin Rabi’ah al-Sa’idy berkata : Ketika kita di hadapan Nabi ada seorang laki-laki dari Bani Salamah bertanya : Ya Rasulallah apakah aku masih bisa berbuat baik kepada kedua orang tuaku yang telah meninggal beliau menjawab : Ʉ˴ɅpɄ`ɅɄUɈQɆɈ4ɆʘɄr Ʉ˴ɆpɈzɄaɄLɅɄʙɛ=`ɈgɄMɄj ɛʘɆ Ʌb ɄsɅ Ʉʘ{Ɇɛ` ɆgɆɛ0`ɅɄa ɆɄr Ʉ˴ɆoɆ,ɈMɄɈlɆe Ʉ˴ɆoɆ,ɈpɄLɅ-ɄUɈjɆ Ʉr ͸+r+srx`q 0͹ Ʉ˴ɆpɆYyɆ,ɄɅcɄ0Ɉ\Ɇ Ʉr Ʉ˴ɆpɆ “Ya yaitu mendoakan atas mereka, membacakan istighfar, memenuhi janjinya setelah meninggal, shilatur rahim kepada kerabat yang tidak dishilah kecuali oleh mereka dan memuliakan teman-teman mereka”. Bukhari dan HR Abu Daud Imam Muslim meriwayatkan bahwa Ibn Umar ketika bertemu dengan seorang laki-laki Baduwi di jalan menuju Mekkah memberi salam kepadanya dan diajak naik di atas kendaraan keledainya kemudian diberi hadiah serban yang ada di kepalanya. Ibnu Dinar berkata : Semoga Allah membuat damai hatimu, dia orang Baduwi kok menerima yang sedikit. Abdullah menjawab : “Sesungguhnya bapaknya orang ini dulunya kekasih Umar bin al-Khathab bapak saya”. Aku mendengar Rasulullah saw bersabda : ͸ga5e͹ɆqzɆɄɝ+Ʌr ɄbɈoɄɆ,Ʉ`ɄsɈ`ɅɄa Ɇɝ ɆɫɈ`ɛ0ɄɄɛiɆ “Sesungguhnya kebaikan yang paling baik adalah shilah anak terhadap keluarga kekasih bapaknya”. HR Muslim Hormat dan taat kepada kedua orang tua merupakan perbuatan yang lebih disukai Allah bahkan merupakan kewajiban bagi setiap anak, terutama terhadap ibunya.

E. Kewajiban Hormat dan Taat kepada Guru

Homat dan taat seorang murid terhadap guru suatu kewajiban sebagaimana yang disebutkan dalam Hadis Rasulillah saw: ɛa Ʉ4ɄrɆqɈzɄaɄLɅ˿ ɛ˱ɄɆ˿Ɇ_ɈsɅ4ɄɄ,ɈkɆLɅlɈɄj Ʉ˴ɄkɈzɄͧ Ʉ_ɄXɅqɈkɄLɅ˿Ʉ ɆʐɄ ɆɛEɄɈ`ɅlɈɄ0ɄfɅLɈlɄL ɄɄ-Ʉg ɄzɄɅ,ɈyɆ,Ʉ8 ɁbɅ ɄɄkɈzɄaɄLɄNɄaɄDɈ-Ɇ ɃcɈsɄy ɄʘɄrͅɆ0ɄUɛ5`Ʌ0ɄɄɆqɈzɄaɄLtɄ0ɅyɄʘͅɆ0ɈMɛ9`Ɇ+ɄsɄ4Ʌ,ɈyɆ,Ʉ8 ɆɄzɇȽȽɆȽ` Ɇ? ɄɄɈ\Ʌ Ʉ˰Ɇ ɆqɈzɄɄɈ\ɅɄ,ɄkɈ4ɄɄTɄgɛaɄ4ɄrɆqɈzɄaɄLɅ˿ Ʉ˱Ʉɝ{Ɇɛk` Ʉ˰Ɇ Ʉ6ɄaɄ ɛwɄɁ,ɄɇɛkɆeɅqɅTɆ0ɈMɄy ɄN ɄɄrɄrͅɆqɈz ɆqɈyɄ.ɆɄT Ʉ˱ɄLɆqɈzɛUɄ\ ͧɄgɛa Ʉ4ɄrɆqɈzɄaɄLɅ˿ ɛ˱ɄɆ˿ Ʌ_ɈsɅ4Ʉ Ʉ_ɄYɄTͅɆcɄʙɈ4ɆʞɆlɄL Ɇ˻Ɉ ɆɫɈɄɅ,ɛfɄɅeɄyͧ Ʉ_ɄXɄr ͸ga5emr͹ͨͨͨɆ˿ Ʌ_ɈsɅ4ɛɀ,ɛfɄɅeɛiɄɄrɆ˿ɛʘɆ qɄ`Ɇ ɄʘɈiɄɄ,ɄpɈ9ɄɄiɄɅcɄʙɈ4Ɇʞ Dari Umar bin al-Khathab ra berkata : Pada suatu hari ketika kami ada di samping Rasul datanglah seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak diketahui dari arah mana dia datang dan tidak ada yang mengenalnya di antara kami seorang pun, sehingga dia duduk mendekati Nabi dan menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya ke 180 | Modul Pendidikan Agama Islam atas kedua pahanya. Lalu berkata : “Hai Muhammad beritakan padaku tentang Islam”. Lalu Rasul bersabda :“Islam itu, kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad itu utusan Allah…,HR. Muslim Hadis di atas mengajarkan kepada para sahabat dan kita semua tentang rukun agama yaitu ada 3 perkara ; Iman, Islam dan Ihsan serta tanda-tanda hari kiamat. Ketika malaikat Jibril menjelma seperti seorang laki-laki yang berpakaian putih dan berambut hitam muncul di hadapan Nabi. Namun para sahabat yang duduk bersama Rasulillah tidak ada yang tahu dari mana munculnya seorang putih tersebut, tahu-tahu di hadapan beliua“ menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya ke atas kedua pahanya. Kondisi ini mendidik etika atau adab para pelajar, murid dan santri di hadapan seorang alim atau gurunya. Duduk yang paling sopan di hadapan Rasulillah seperti kondisi duduk tahiyyat awal iftirâsy atau tahiyyat akhir tawarruk dalam shalat atau minimal bersila. 25 Dunia pendidikan modern sekarang menggunakan kursi, bangku dan lain-lain. Tentunya sekalipun duduk etika seperti di atas sulit dilaksanakan pada saat sekarang karena situasi dan kondisi. Namun, pesan moral penting di sini adalah tetap menjaga sopan santun di hadapan guru sesuai dengan tradisi dan budaya setempat misalnya tidak etis duduk salah satu kakinya di atas yang lain atau di atas kursi atau meja dan lain-lain. Dalam berbagai kitab Akhlak disebutkan kewajiban hormat dan taat kepada guru. Salah satunya kitab Ta’lîm al-Muta’allim dijelaskan bahwa guru bagaikai seorang dokter ahli yang memberikan terapi atau pengobatan. Bagaimana seorang pasien bisa sembuh kalau tidak patuh saran-saran dokter. 26 Di antara penghormatan dan kepatuhan seorang murid terhadap gurunya sebagaimana penjelasan al-Zarnujiy adalah sebagai berikut: 1. Tidak berjalan di depannya 2. Tidak duduk di tempat duduknya 3. Tidak memulai berbicara di hadapannya kecuali ada izin 4. Tidak bertanya sesuatu pada saat kecapaian 5. Memelihara waktu, tepat waktu dan disiplin 6. Tidak mengetuk pintu sehingga keluar dari rumahnya 7. Menghormati anak-anaknya dan yang berkaitan dengan guru seperti kerabat dan pembantunya. 27 Intinya kewajiban anak murid adalah mencari rida guru, menjauhi murkanya, mematuhi segala perintah selagi tidak maksiat kepada Allah swt. Berikutnya dikatakan: ɛʘ ɆqɆɅNɆUɄɈkɄy ɄʘɄr ɆgɈaɆMɈ`ɄɄ\Ʉ0ɄɅcɄ0ɈɅynɄ-ɄɈ4ɅxɆ-ɈɅyɈlɄfɄT ɀʙzɆaɄX 25 Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi Hadis-hadis Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013, Cet. 1 2012, h. 45-49 26 al-Zarnujiy, Ta’lîm al-Muta’allimn Tharîq al-Ta’allum, Semarang: Thaha Putra, tth., h. 18 27 al-Zarnujiy, Ta’lîm….h. 17