Memberi Nasihat Termasuk Sifat Para Nabi

Materi PAI untuk MIMTsMA | 381 beliau dan mencintai orang-orang yang mencintai beliau.” L. Memberi Nasihat kepada Para Pemimpin Umat Islam Imam Nawawi mengatakan, Adapun memberi nasihat kepada para pemimpin umat Islam adalah membantu mereka untuk menegakkan kebenaran, taat kepada mereka dalam kebenaran dan memerintahkan mereka dengannya, mengingatkan dan menyadarkan mereka dengan lemah lembut dan santun, memberitahukan apa-apa yang mereka lupa dan-hak kaum muslimin yang belum mereka penuhi, tidak melakukan pemberontakan terhadap mereka, serta mengajak kaum muslimin agar mematuhi mereka.

M. Nasihat yang Berharga

Di antara perkataan salafus saleh yang paling indah dalam hal ini adalah perkataan Kaab al-Ahbar. Ia berkata, Penguasa adalah payung Allah di burni. Apabila sang penguasa taat kepada Allah, ia akan mendapatkan pahala dan kalian wajib bersyukur. Namun, apabila ia berbuat maksiat kepada Allah, ia akan mendapatkan dosa dan kalian wajib bersabar. Janganlah ketaatan dan cintamu kepadanya membuatmu ikut terjerumus dalam kemaksiatannya dan janganlah rasa bencimu terhadapnya membuatmu menghunus senjata di hadapannya. Abdullah bin Masud r.a. dan Jubair bin Matham r.a. meriwayatkan bahwa ketika memberikan khotbah di Masjid Khaif di Mina, Rasulullah saw. bersabda, Tiga hal yang yang tidak akan didengki hati seorang mukmin; 1 ikhlas beramal karena Allah, 2 menasihati para pemimpin umat Islam, dan 3 mengikuti kelompok kaum muslimin karena sesungguhnya doa mereka meliputi mereka dari belakang mereka. HR Tirmidzi, Ibnu Maiah, Darimi, dan Ahmad; hadits sahih Di dalam buku Miftah Daris-Saadah, Ibnu Qayyim mengatakan, Mengikuti kelompok kaum muslimin merupakan salah satu faktor yang membersihkan hati orang mukmin dari kedengkian dan penipuan sebagaimana telah disebutkan oleh Rasulullah saw. Karena itu, orang mukmin tetap bersama dengan kelompok kaum muslimin, memberikan sesuatu yang ia cintai untuk dirinya sendiri kepada mereka, menjauhkan sesuatu yang ia benci untuk dirinya sendiri dari mereka, merasa sakit oleh sesuatu yang menyakiti mereka, dan merasa senang oleh sesuatu yang menyenangkan mereka. Sifat- sifat ini bertolak belakang dengan tabiat orang-orang yang tidak beriman. Orang-orang yang tidak beriman akan disibukkan perbuatan mencela, membuka aib, dan menghina sesama manusia. Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, Sesungguhnya Allah meridhai tiga hal untuk kalian; 1 Allah ridha kalian menyembah- Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, 2 Dia ridha kalian berpegang teguh dengan tali agama Allah dan tidak tercerai-berai, dan 3 Dia ridha kalian memberi nasihat kepada orang yang diberi kekuasaan Allah untuk mengurus kalian” HR Muslim, Ahmad, dan Malik; hadits sahih

N. Menaati Perintah untuk Maksiat kepada Allah

Rasulullah saw. bersabda, Dengarkanlah dan taatilah penguasa meskipun 382 | Modul Pendidikan Agama Islam kalian dipimpin seorang budak Habsyi yang seolah-olah kepalanya adalah kismis penampilannya buruk. HR Bukhari dan Muslim; hadits sahih Adapun mengenai kadar ketaatan dan kepatuhan, Abdullah bin Umar r.a. me riwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, Seorang muslim wajib mendengar dan patuh terhadap pemimpin atas apa yang ia senangi dan ia benci, kecuali jika diperintahkan untuk mengerjakan maksiat. Jika ia diperintahkan untuk mengerjakan maksiat, ia tidak boleh mendengar dan tidak boleh patuh. HR Bukhari dan Muslim

O. Etika Memberi Nasihat

Memberikan nasihat kepada pemimpin umat Islam hendaknya disampaikan dengan cara tersembunyi, seperti dijelaskan Ibnu Abbas r.a. ketika ada seseorang yang datang kepadanya, lalu bertanya, Wahai Abdullah bin Abbas, sesungguhnya aku ingin memberikan nasihat kepada penguasa, bagaimanakah caranya? Ibnu Abbas menjawab, Apabila kamu ingin melakukannya, lakukanlah ketika dirimu sedang berdua dengannya.

P. Pentingnya Mendoakan Para Penguasa

Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa ulama salaf berkata, Enam puluh tahun dipimpin penguasa yang zalim lebih membawa maslahat daripada satu malam tanpa pemimpin. Kenyataan di lapangan adalah buktinya. Karena itu, ulama salaf seperti Fudhail bin Iyadh dan Imam Ahmad mengatakan, Seandainya kami memiliki doa mustajab, tentu kami akan mengarahkannya untuk penguasa. Kita wajib mendoakan para penguasa supaya mereka diberi petunjuk dan pertolongan serta semoga Allah mengembalikan mereka kepada jalan yang benar, memberikan taufik kepada mereka untuk melakukan kebaikan-kebaikan, dan menjauhkan mereka dari kemungkaran-kemungkaran. Sesungguhnya hal tersebut akan membawa kebaikan yang besar bagi umat. Jika kita berdoa seperti itu, berarti kita berdoa untuk seluruh umat Islam, bukan hanya untuk satu orang. Sungguh, orang berakal akan merenungkan dan memikirkan hal itu.

Q. Memberi Nasihat kepada Seluruh Umat Islam

Imam Nawawi mengatakan, Adapun memberi nasihat kepada umat Islam secara umum dilakukan dengan cara menunjukkan mereka pada kemaslahatan akhirat dan kemaslahatan dunia, menghindarkan mereka dari bencana, mengajarkan urusan agarna yang belum mereka ketahui melalui perkataan dan perbuatan, menutupi aib mereka, menghindarkan mereka dari kerugian-kerugian, menarik manfaat untuk mereka, memerintahkan mereka kepada hal yang makruf, mencegah mereka dari kemungkaran dengan lemah lembut, ikhlas dan kasih sayang terhadap mereka, menghormati orang yang tua dan menyayangi orang yang muda di antara mereka, membimbing mereka dengan nasihat yang baik, tidak menipu dan berlaku dengki kepada mereka, senang jika mereka memperoleh apa-apa yang kita cintai untuk diri kita sendiri, sedih jika mereka menerima apa-apa yang kita benci untuk diri kita sendiri, membela harta dan kehormatan mereka dengan perkataan dan perbuatan, menganjurkan mereka berakhlak mulia, serta membangkitkan semangat mereka untuk taat kepada Allah. Bahkan, dalam memberi nasihat, sebagian ulama salaf rela mengantarkan diri mereka kepada kerugian dunia.