RINGKASAN MATERI POKOK Modul Persiapan PLPG Kemenag Tahun 2016 MODUL PLPG PAI

Materi PAI untuk MIMTsMA | 227 Terdapat perbedaan pendapat diantara imam mazhab terkait dengan bagian tubuh hewan yang menjadi sasaran pemotongan. Menurut Imam Syafi’i dan Hambali, masing-masing berpendapat bahwapenyembelihan dianggap sah jika kerongkongan tempat berjalan makanan dan tenggorokan tempat berjalan napashulqum binatang tersebut dipotong tapi tidak wajib memotong kedua urat nadi wadajain, memotong bagian yang terakhir ini hukumnya hanya sunnah. Menurut Hanafi wajib memotong kerongkongan, tenggorokan serta salah satu dari pembuluh darah. Sedangkan Malik berpendapat wajib memotong keempat-empatnya yaitu kerongkongan, tenggorokan, pembuluh darah dan nadi di leher. Penyembelihan hewan sebagai sebuah aktifitas keseharian memiliki dasar hukum yang kuat. Dalam al-Qur’an terdapat ayat yang melarang secara tegas hukumnya haram untuk memakan binatang yang disembelih dengan tidak meyebut nama Allah, hal ini didasari oleh firman Allah SWT QS. YXTSÉ ÁÚ V„-°Ô2V­m[ÖkÄc¿2Ôy°OÙkQ WÜÈO5¯XT¸Ô°ÝV‰D¯XT|ÚÜ°¼›Xk…‘WDSÄOSÄkV rQ¯Ô2¯I®ŒXk°ØTU ×1ÅSÅ°i›\HÄk°ØD¯XT×1ÉFSÀ-ÈØÈV»U ×1Ő5¯WDSůnՓÈ5P4§ª«ª¨ Artinya : Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan- kawannya agar mereka membantah kamu dan jika kamu menuruti mereka sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. QS. al- An’Am6:121 Dalam ayat yang lain Allah juga secara tegas mengharamkan memakan daging hewan yang disembelih dengan tidak menyebut nama Allah SWT. Allah berfirman: Õ0W­JmÄOÄ1ÅÙkQ WÆÉRWÙj\-ÙÄ3…XTÄ1ÙVPXT®mc­s°cÙWXT‰°FÊ ¯n×mWÓ°ž°O¯ Artinya: Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, daging hewan yang disembelih atas nama selain Allah, QS. Al-Maidah6:3 Dari dua ayat di atas maka dapat dipahami bahwa daging hewan yang boleh dikonsumsi adalah yang terlebih dahulu disembelih dengan menyebut nama Allah. Selain ayat al-Qur’an seperti tersebut di atas, dalam hadits Rasulullah SAW terdapat hadits yang mengandung perintah agar hewan yang dikonsumsi harus terlebih dahulu disembelih dengan alat yang tepat dan menyebut nama Allah SWT di antaranya Hadits berikut ini: Ʉ˱ɄLɄiɄ5ɈɆɈʞ ɄɄɄ\Ʉ ɛ˿ɛiɆ ɄɈɛ.`sɅkɆ5ɈɄɄTɈgɅɈɄɄ-Ʉ-Ɇ ɄrɄɄaɈɆYɈ`sɅkɆ5ɈɄɄTɈgɅɈaɄɄXɄ-Ɇ ɄTɃɈ Ʉʄ ɝbɅ\ ͸ga5emr͹ɆqɄɄzɆɄ-ɈɆ Ʌ˼ɈaɄTɅqɄɄ0ɈUɄ8ɈgɅ\Ʌ,ɄɄɛ,ɆɅzɈ`Ʉr 228 | Modul Pendidikan Agama Islam Artinya “Sesungguhnya Allah mewajibkan ihsan berbuat baik terhadap segala sesuatu. Apabila kamu membunuh maka lakukanlah dengan baik. Dan apabila kamu menyembelih maka lakukanlah dengan baik. Dan hendaklah seseorang dari kamu menajamkan pisaunya dan hendaklah memberi rasa nyaman bagi hewan sembelihannya.” HR. Muslim Para Imam mazhab sepakat bahwa daging hewan yang boleh dikonsumsi adalah hewan yang disembelih dengan mengucapkan nama Allah SWT. Terdapat beberapa ketetentuan yang dapat dijadikan syarat point a dan rukun b, c dan d yang harus terpenuhi dalam penyembelihan binatang. Beberapa ketentuan dimaksud adalah sebagai berikut: a. Pelaku pemotongan disyaratkan muslim.Disepakati oleh para imam mazhab pemotongan dianggap sah jika dilakukan oleh orang Islam baik laki atau perempuan, berakal dan memiliki kemampuan penyembelihan. Penyembelihan yang dilakukan oleh orang kafir, musyrik, penyembah patung, orang yang murtad, orang yang sedang mabuk, gila dan anak kecil hukumnya tidak sah.. Teristimewa sembelihan orang ahli kitab, al-Qur’an menetapkan hasil sembelihannya halal untuk dimakan berdasarkan firman Allah SWT ɈgɅpɄ` ɗbɆɈgɅ]ɅeɄMɄDɄrɈgɅ]Ʉ` ɗbɆ ɄɄɆ]Ɉ`sɅrɅɄlyɆ.ɛ`ɅcɄMɄDɄr ɅɄɝzɛE`ɅgɅ]Ʉ` ɛbɆɅɄcɈsɄzɈ` Artinya: Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik, makanan sembelihan orang-orang yang diberi al-Kitab itu halal bagimu QS. al-Maidah 55 b. Alat peyembelihan tajam. Alat yang digunakan untuk menyembelih disyaratkan menggunakan alat yang tajam sehingga dapat secara cepat memutuskan kerongkongan dan mengeluarkan darah. Alat dimaksud dapat berupa pisau, pedang batu, kaca, tulang atau bambu yang ditajamkan. Sedangkan penyembelihandengan menggunakan kuku dan gigi terdapat perbedaan pendapat. Menurut Syafi’i, Maliki dan Hambali tidak sah sedangkan menurut Hanafi hukumnya sah. c. Pemotongan harus mengenai sasaran. Yaitu tenggorokan yang menjadi saluran makanan dan minuman dipastikan terputus. Dan tidak disyaratkan sampai terputus tuntas sehingga bagian kepalanya terpisah. Jika keadaan yang tersebut terakhir ini terjadi maka hukumnya tidakharam. Namun Ibnu Musayyab mengharamkan pemotongan yang sampai putus kepalanya. Bagaimana dengan pemotongan yang dilakukan dari arah belakangleher tengkuknya, pemotongan seperti ini juga hukumnya dibolehkan dengan catatan sasaran penyembelihan sampai kepada tenggorokan yang harus dipotong.Menurut Hanafi, Syafi’i dan Hambali diperbolehkan memotong binatang pada bagian dekat dada. Namun menurut Hanafi penyembelihan seperti yang tersebut terakhirini hukumnya makruh. Para imam mazhab juga