Aset Tetap IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Pernyataan Kepatuhan

473 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013 and 2012 Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated With the application of PSAK 16 Revised 2007, Fixed Assets. Companies and subsidiaries using the cost method is applied consistently to all fixed assets in the same group.

k. Investment Properties

Investment property is property land or a building or part of a building or both to rental produce or to increase the value or both. Investment property valued at cost and depreciated over their useful lives in accordance with.

l. Construction in Progress

The accumulated cost of construction or rehabilitation of buildings, trains, wagons, machinery installation and other costs capitalized by the Company in account Construction in Progress. Costs related with the construction in progress is classified according to its purpose as needed. Cost for inventory making is classified as Inventory. Cost related to manufacture of fixed assets is classified as Fixed Asset. Uncapitalised Cost is expensed during of the year.

M. Impairment of Assets

The Company adopted PSAK No. 48 on Impairment of Assets which requires that the amount of assets that can be recovered when events or changes indicate that the carrying value may not be recoverable. Impairment of assets recognized as a loss in the income statement for the year. Events that indicated a decline in the value of assets include: 1 There is evidence of obsolescence or physical damage to assets; 2 Significant changes which adversely impact with respect to how far, or how, the asset is used or expected to be used; 3 There is evidence from internal reporting indicates that the asset’s economic performance is worse, or will be worse than expected; Events that indicated a decline in the value of assets include: 1 Inventory 2 Assets arising from construction contracts; Dengan penerapan PSAK 16 Revisi 2007, Aset Tetap. Perusahaan dan entitas anak menggunakan metode biaya perolehan yang diterapkan secara konsisten terhadap semua aset tetap dalam kelompok yang sama.

k. Properti Investasi

Properti investasi adalah properti tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduanya untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya. Properti investasi dinilai berdasarkan harga perolehan dan dilakukan penyusutan sesuai dengan masa manfaatnya.

l. Aset dalam Pelaksanaan

Akumulasi biaya konstruksi atau rehabilitasi bangunan, kereta, gerbong, instalasi mesin dan biaya-biaya lain dikapitalisasi oleh Perusahaan dalam akun “aset dalam pelaksanaan”. Biaya yang timbul sehubungan dengan pekerjaan dalam proses akan diklasifikasikan sesuai dengan peruntukannya. Biaya yang timbul sehubungan dengan pekerjaan pesanan untuk pembuatan persediaan akan diklasifikasikan dalam akun Persediaan. Biaya yang timbul sehubungan dengan pekerjaan pembuatan aset tetap akan diklasifikasikan dalam akun Aset Tetap. Untuk biaya yang tidak dapat dikapitalisasi akan dibiayakan pada tahun berjalan.

M. Penurunan Nilai Aset

Perusahaan menerapkan PSAK No. 48 tentang Penurunan Nilai Aset yang mensyaratkan bahwa jumlah aset yang dapat diperoleh kembali diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau perubahan- perubahan mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan. Perusahaan mengindikasi terjadi penurunan nilai aset apabila terjadi hal-hal sebagai berikut: 1 Terdapat bukti keusangan atau kerusakan fisik aset; 2 Terjadi perubahan signifikan yang berdampak merugikan sehubungan dengan seberapa jauh, atau cara, aset digunakan atau diharapkan akan digunakan; 3 Terdapat bukti dari laporan internal yang mengindikasikan bahwa kinerja ekonomi aset lebih buruk, atau akan lebih buruk dari yang diharapkan; Penurunan Nilai Aset diterapkan terhadap semua Aset, kecuali 1 Persediaan; 2 Aset yang timbul dari kontrak konstruksi; 474 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013 and 2012 Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated 3 Deferred tax assets; 4 Assets arising from the Employee Benefits; 5 Financial assets that are included in the scope of Financial Instruments; 6 Investment property measured at fair value; 7 Deferred acquisition costs, and intangible assets, arising from contractual rights under the insurance contract the insurer are included in the scope of the Insurance Accounting and Accounting for Life Insurance; 8 Non-current asset or group removable are classified as held for sale in accordance with the Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations; Impairment loss is recognized in profit or loss under in the General and Administrative account, while for the revalued assets, an impairment loss is recognized in Other Comprehensive Income; After recognition of impairment loss, depreciation amortization adjusted assets in future periods to allocate the assets of the carrying amount of the revision, after deducting the residual value if any, are systematically over the remaining useful life; The Companys in its policy on the application of PSAK 48 to classify the condition of assets using the equity percentage of damage obtained by the results of inventory; In 2011 the initial application of PSAK 48 by the Company Assets are prioritized on the railway facilities to the determination and classification of assets as the following conditions: Determination and classification of Train Facilities Asset Condition and Loco: 3 Aset Pajak Tangguhan; 4 Aset yang timbul dari Imbalan Kerja; 5 Aset keuangan yang termasuk dalam ruang lingkup Instrumen Keuangan; 6 Properti Investasi yang diukur pada nilai wajar; 7 Biaya akuisisi tangguhan, dan aset tak berwujud, yang timbul dari hak kontraktual penanggung berdasarkan kontrak asuransi yang termasuk dalam ruang lingkup Akuntansi Asuransi Kerugian dan Akuntansi Asuransi Jiwa; 8 Aset Tidak Lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan; Rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi terhadap aset yang tidak direvaluasi dalam akun Administrasi dan Umum, sedangkan untuk aset yang direvaluasi, rugi penurunan nilai diakui dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya; Setelah pengakuan rugi penurunan nilai, beban penyusutan amortisasi aset disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset revisian, setelah dikurangi nilai residu jika ada, secara sistematis selama sisa umur manfaatnya; Perusahaan dalam kebijakannya atas penerapan PSAK 48 mengklasifikasikan tingkat kewajaran kondisi Aset menggunakan prosentase kerusakan yang diperoleh berdasarkan hasil inventarisasi; Pada tahun 2011 penerapan awal atas PSAK 48 oleh Perusahaan diutamakan pada Aset yang bersifat Sarana Perkeretaapian dengan penetapan dan pengklasifikasian kondisi Aset sebagai berikut: Penetapan dan Pengklasifikasian Kondisi Aset Sarana Kereta dan Lok: 475 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013 and 2012 Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated Determination and classification of the Wagons Facilities Asset Condition

n. Deferred Charges

Deferred charges consist of: incorporation fees, expenses for legal rights to land and other expenditures that have a useful life of more than 1 one year. Deferred charges are presented in the balance sheet at their net value at cost less accumulated amortization. Loading in the current period by the straight-line method over the estimated useful lives.

o. Intangible Assets

Intangible assets consist of expenses for legal of land rights and spending on operate infrastructure assets rights to PT Penetapan dan Pengklasifikasian Kondisi Aset Sarana Gerbong Penetapan dan Pengklasifikasian Kondisi Aset Prasarana:

n. Beban Ditangguhkan

Yang termasuk beban ditangguhkan antara lain: pengeluaran untuk pendirian perusahaan, pengeluaran untuk legal hak atas tanah dan pengeluaran lainnya yang mempunyai manfaat lebih dari 1 satu tahun. Biaya ditangguhkan disajikan di laporan posisi keuangan pada nilai bersihnya yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Pembebanan pada periode berjalan dilakukan dengan metode garis lurus sesuai dengan taksiran masa manfaatnya.

o. Aset Tak Berwujud

Yang termasuk aset tak berwujud yaitu pengeluaran untuk legal hak atas tanah dan pengeluaran atas aset prasarana dan hak Determination and classification of Infrastructure Asset Condition: