Purposes and Objectives GENERAL a. Establishment and Legality

452 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013 and 2012 Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated

c. Opperation Regions

In conducting business, the Company has the Operating Regions, Regional Division and Balaiyasa as follows: Operating Regions Daop consist of: 1. Daop 1, located in Jakarta 2. Daop 2, located in Bandung 3. Daop 3, located in Cirebon 4. Daop 4, located in Semarang 5. Daop 5, located in Purwokerto 6. Daop 6, located in Yogyakarta 7. Daop 7, located in Madiun 8. Daop 8, located in Surabaya 9. Daop 9, located in Jember Regional Division Divre, consist of: 1. Divre I, located in Medan 2. Divre II, located in Padang 3. Divre III, located in Palembang Balaiyasa, consist of: 1. Balaiyasa Manggarai, located in Jakarta 2. Balaiyasa Tegal, located in Tegal 3. Balaiyasa Yogyakarta, located in Yogyakarta 4. Balaiyasa Gubeng, located in Surabaya 5. Balaiyasa Pulubrayan, located in Medan 6. Balaiyasa Lahat, located in Lahat

d. Board of Commissioners and Directors

Based on the Decree of Minister of State-Owned Enterprises as the General Meeting of Shareholders No: SK-184MBU2013 dated March 15,2013, SK-226MBU2013 dated April 22, 2013, and SK-434MBU2013 dated Desember 31, 2013, has been appointed Muchtar Arifin, Leon Muhammad and Hambra faith as a Commissioner, so that the composition of the Board of Commissioners of the Company on December 31, 2013 are as follows:

c. Wilayah Kerja

Dalam menjalankan kegiatan operasinya, Perusahaan memiliki Daerah Operasi, Divisi Regional dan Balaiyasa sebagai berikut: Daerah Operasi Daop, terdiri dari: 1. Daop 1, berkedudukan di Jakarta 2. Daop 2, berkedudukan di Bandung 3. Daop 3, berkedudukan di Cirebon 4. Daop 4, berkedudukan di Semarang 5. Daop 5, berkedudukan di Purwokerto 6. Daop 6, berkedudukan di Yogyakarta 7. Daop 7, berkedudukan di Madiun 8. Daop 8, berkedudukan di Surabaya 9. Daop 9, berkedudukan di Jember Divisi Regional Divre, terdiri dari: 1. Divre I, berkedudukan di Medan 2. Divre II, berkedudukan di Padang 3. Divre III, berkedudukan di Palembang Balaiyasa, terdiri dari: 1. Balaiyasa Manggarai, berkedudukan di Jakarta 2. Balaiyasa Tegal, berkedudukan di Tegal 3. Balaiyasa Yogyakarta, berkedudukan di Yogyaka 4. Balaiyasa Gubeng, berkedudukan di Surabaya 5. Balaiyasa Pulubrayan, berkedudukan di Medan 6. Balaiyasa Lahat, berkedudukan di Lahat

d. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

Berdasarkan surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor: SK-184MBU2013 tanggal 15 Maret 2013, SK-226 MBU2013 tanggal 22 April 2013 dan SK-434MBU2013 tanggal 31 Desember 2013, telah diangkat Muchtar Arifin, Leon Muhammad dan Hambra sebagai Komisaris, sehingga susunan anggota Dewan Komisaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris President Commisioners Commisioners Commisioners Commisioners Commisioners Commisioners Commisioners Iman Haryatna Leon Muhammad Abi Kusno Umiyatun Hayati Triastuti Ashwin Sasongko Muchtar Arifin Hambra Iman Haryatna Martinus Suwasono Abi Kusno Umiyatun Hayati Triastuti Ashwin Sasongko Herry Bakti Singayuda 31 Desember 2013 December 31, 2013 453 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013 and 2012 Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated Based on the Decree of Minister of State-Owned Enterprises as the General Meeting of Shareholders No.: SK-04MBU2013 dated January 11, 2013 and SK-363 MBU2013 dated September 25, 2013, has been appointed Edi Sukmoro and Bambang Eko Martono faith as a Director, so that the composition Directors of the Company on December 31, 2013 are as follows: As of December 31, 2013 and December 31, 2012 the number of employees excluding Directors is 26.928 people unaudited and 27.030 people unaudited.

2. THE RAILWAYS REGULATIONS a. General Regulation and Subsidies

In accordance with Law No. 23 of 2007 on the Railways as stated in the article as follows: 1. Article 13 paragraph 1, The Railways controlled by the State and its nurturing was performed by the Government, paragraph 2 nurturing of the railways as Based on the Decree of Commissioners of PT Kereta Api Indonesia Persero Number: 03CHKOMXII2013 dated Desember 23, 2013 and SK3.5KA.5KOMVIII2013 dated Agustus 27, 2013 the composition of the Audit Committee of the Company on December 31, 2013 are as follows: Direktur Utama Direktur Komersial Direktur Operasi Direktur Pengelolaan Prasarana Direktur Pengelolaan Sarana Direktur Keselamatan dan Keamanan Direktur SDM dan Teknologi Informasi Direktur Pengembangan Usaha Direktur Pengelolaan Aset Non Produksi Direktur Keuangan President Director Director of Commercials Director of Operations Director of Infrastructure Management Director of Facilities Management Director of Safety and Security Director of Human Resources and Information Technology Director of Business Development Director of Non Production Assets Management Director of Finance Ignasius Jonan Wimbo Hardjito A. Herlianto Candra Purnama Bambang Eko Martono Rono Pradipto M. Kuncoro Wibowo Joko Margono Edi Sukmoro Kurniadi Atmosasmito Audit Commttee: Chairman Member Member Martinus Suwasono Meindy Mursal Koesnadi Pribadie Komite Audit: Ketua Anggota Anggota Abi Kusno Meindy Mursal Koesnadi Pribadie Berdasarkan surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Nomor.: SK-04MBU2013 tanggal 11 Januari 2013 dan SK-363 MBU2013 tanggal 25 September 2013, telah diangkat Edi Sukmoro dan Bambang Eko Martono menjadi Direktur, sehingga susunan anggota Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 jumlah karyawan tidak termasuk Direksi masing-masing tercatat sejumlah 26.928 orang tidak diaudit dan 27.030 orang tidak diaudit.

2. KETENTUAN PERKERETAAPIAN a. Ketentuan Umum dan Subsidi

Sesuai dengan Undang-undang nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian yang tertuang dalam pasal sebagai berikut: 1. Pasal 13 yaitu ayat 1, Perkeretaapian dikuasai oleh Negara dan pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah, ayat 2 Pembinaan perkeretaapian sebagaimana Berdasarkan Keputusan Komisaris PT Kereta Api Indonesia Persero Nomor: 03CHKOMXII2013 tanggal 23 Desember 2013 dan SK3.5KA.5KOMVIII2013 tanggal 27 Agustus 2013 susunan anggota Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2013 December 31, 2013 31 Desember 2013 December 31, 2013 454 PT KERETA API INDONESIA PERSERO DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain PT KERETA API INDONESIA PERSERO AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the years ended December 31, 2013 and 2012 Expressed in full of Rupiah, unless otherwise stated referred to in paragraph 1 include: a Arrangement; b Control; and c Supervision. 2. Article 14 paragraph 1 nurturing of the national railways were implemented by the Government include: a Determination of the direction and target of national railways development policy, province, and district city; b Determination, guidelines, as well as the implementation procedures and the development of railways; c Determination of the competence of the officials who carry out functions in the railways sector; d Giving direction, guidance, training, and technical assistance to local governments, providers and users of railways services; and e Supervision to actualization system development of railways. 3. Article 17 paragraph 1 mentioned that the general railway implementation as referred to in article 5 paragraph 1 letter a of implementation: a The railways infrastructure; andor b The railways facility. 4. Article 18 is mentioned that the implementation of the general railways infrastructure covering activities: a Infrastructure constructions; b Infrastructure operating; c Infrastructure maintenance; and d Infrastructure business; 5. Article 23 paragraph 1 mentioned that implementation of the general railway infrastructure as contemplated in article 18 performed by Legal Entitiy as the operator, either by singly or through co- operation. 6. Article 16, further provisions regarding of the railways coaching is regulated by government regulations. In accordance to Law No. 13 year 1992 regarding Railways Affairs article 8 1 stated that Government is responsible to provide and maintain the main infrastructure of the train which cover railroad, bridge, tunnel, telecommunication and signal installation of electric current of upper and under, as well as the railroad benefit on the regional area on the railroad. dimaksud pada ayat 1 meliputi: a Pengaturan b Pengendalian, dan c Pengawasan 2. Pasal 14 yaitu ayat 1 Pembinaan perkeretaapian nasional dilaksanakan oleh Pemerintah yang meliputi: a Penetapan arah dan sasaran kebijakan pengembangan perkeretaapian nasional, provinsi, dan kabupaten kota; b Penetapan, pedoman, standar, serta prosedur penyelenggaraan dan pengembangan perkeretaapian; c Penetapan kompetensi pejabat yang melaksanakan fungsi di bidang perkeretaapian; d Pemberian arahan, bimbingan, pelatihan, dan bantuan teknis kepada Pemerintah Daerah, penyelenggara dan pengguna jasa perkeretaapian; dan e Pengawasan terhadap perwujudan pengembangan sistem perkeretaapian. 3. Pasal 17 ayat 1 disebutkan bahwa penyelenggaraan perkeretaapian umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat 1 huruf a berupa penyelenggaraan: a Prasarana perkeretaapian; danatau b Sarana perkeretaapian. 4. Pasal 18 disebutkan bahwa Penyelenggaraan prasarana perkeretaapian umum meliputi kegiatan: a Pembangunan prasarana; b Pengoperasian prasarana; c Perawatan prasarana; dan d Pengusahaan prasarana. 5. Pasal 23 ayat 1 disebutkan bahwa penyelenggaraan prasarana perkeretaapian umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dilakukan oleh Badan Usaha sebagai penyelenggara, baik secara sendiri-sendiri maupun melalui kerja sama. 6. Pasal 16, ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan perkeretaapian diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sesuai Undang-undang No. 13 tahun 1992 tentang Perkeretaapian pada pasal 8 ayat 1 disebutkan bahwa Pemerintah bertanggungjawab untuk menyediakan dan merawat prasarana pokok kereta api yang meliputi jalan kereta api, perlintasan, jembatan, terowongan, perangkat persinyalan dan telekomunikasi, instalasi listrik atas tanah daerah milik dan manfaat jalan kereta api.